"Bun itu--"
"Selamat ulang tahun sayang, panjang umur, sehat, dilancarkan segala urusan nya, semua doa terbaik bunda panjatkan untuk kamu" Ucap bunda kemudian mengecup kedua pipi Syera lalu memeluk nya penuh sayang.
"Makasih bunda, maaf ya kalau Syera belum jadi apa yang bunda inginkan"
"Kamu sudah jadi anak yang paling baik sayang, dan satu lagi doa bunda, semoga kamu secepatnya menikah dengan Gema" ucap bunda diakhiri dengan tawa.
"Bun itu di kamar bunga sama cincin punya siapa?" Tanya Syera.
"Punya kamu, dari calon suami"
Saat Syera bangun tidur, ia bingung saat melihat bunga dan cincin sudah tersimpan rapi di atas meja belajar.
"Syera serius bunda, ih bercanda mulu" kesal Syera.
"Bunda juga serius, tuh langsung tanya sama orangnya" bunda menunjuk ke arah ruang tamu, disana sudah ada Gema dan kedua orangtua nya sedang mengobrol dengan ayah.
"Bang Gema? Kok bisa ada disini?" Syera terkesiap melihat keberadaan Gema yang tiba-tiba, perasaan semalam ia masih di luar kota.
"Ayah...ajak tamu nya sarapan dulu" teriak bunda.
Syera spontan berbalik membelakangi mereka semua, ia malu karena belum sempat mandi dan masih menggunakan piyama.
"Bunda kenapa teriak sih, aku kan belum mandi, malu"
"Ya biarin aja"
"Ih bunda nyebe--"
"Walaupun belum mandi, kamu tetep cantik kok" suara bariton terdengar begitu sangat dekat, Syera mematung, jantung nya berdebar kencang.
"Kok bengong sayang, ayo kita sarapan" suara Meli membuyarkan lamunan Syera.
"I-iya tante" jawab Syera gugup.
"Mama bukan tante, lupa terus nih kamu"
"Iyaa mma...."
Beberapa kali Gema ketahuan sedang mencuri pandang ke arah Syera yang duduk di hadapannya. Meli yang melihatnya pun jadi gemas sendiri, sedangkan yang ditatap, sibuk dengan sepiring nasi goreng di hadapannya.
"Bun, Syera mau mandi dulu ya..." Syera sudah menyelesaikan sarapan nya lebih dulu.
"Iya, dandan yang cantik" goda bunda.
"Syera tinggal dulu ya ma, pa"
"Iya nak" jawab Meli.
~
"Mas..."
"Sayang, kamu kenapa?"
"Mbak Anggi mas, dia coba buat bunuh diri, sekarang di rumah sakit"
Mas Wisnu langsung memeluk ku, mencoba menenangkan ku.
"Kamu mau kerumah sakit? Biar mas yang anter"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS WISNU
RomanceFollow dulu sebelum membaca, yang ngga suka skip aja! Chapter tidak urut. "Dia laki-laki baik, ibu sama ayah juga sudah mengenal keluarga nya" "Iya bu aku tahu, tapi kenapa harus mas wisnu?" "Memang kenapa dengan nak wisnu? Bukan nya kalian berdua...