54. Extra Part 1

4.9K 142 2
                                    

(Foto hanya pemanis)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Foto hanya pemanis)

●》Wirasena Maaliq Dermawan

●》Wiranata Galaxy Dermawan

●》Starlyn Cantika Dermawan

Waktu cepet banget berlalu ya, ngga kerasa...udah jadi ibu anak tiga aja aku hehe. Jarak umur mereka ngga terlalu jauh, hanya Starlyn aja yang jaraknya dua tahun. Tapi kalau anak cewek kenapa cepet banget ya gede nya, malah mau nyusul kedua kakaknya nih anak gadis.

"Anak-anak belum pulang ma?" Tanya mas Wisnu.

"Belum pa, mereka mau nonton dulu katanya ke bioskop"

Mas Wisnu tersenyum kemudian menghampiri ku yang sedang menyiram tanaman, memeluk ku dari belakang. Kesempatan kalau ngga ada Anak-anak di rumah, giliran papa nya yang manja.

Btw, kita udah pindah rumah, karena nambah tiga personil jadi kita butuh rumah yang agak besar. Rumah lama kita kontrakin, kata mas Wisnu jangan dijual, sayang. Sekarang kita satu komplek sama oma opa nya Anak-anak, kehalang lima rumah aja.

"Sayang liburan yuk...kita berdua aja tapi" bisik mas Wisnu.

"Nanti Anak-anak sama siapa kalau di tinggal?"

"Mereka udah dewasa sayang, udah bisa jaga diri, lagian juga kan ada Maaliq sama Galaxy, mereka pasti bisalah jagain adiknya"

"Aaaaa....kita juga mau ikut liburan" teriak Lyn, kemudian menggeser mas Wisnu, dan memeluk ku.

"Adek...emang kamu doang yang mau deket-deket sama mama, papa juga mau" Aku ditarik paksa kemudian dipeluk erat oleh mas Wisnu.

"Papaaa...pokoknya papa ngga boleh deket-deket sama mama" rengek Lyn.

"Lho kenapa? Mama kan istrinya papa, kamu ngga boleh larang papa buat deket sama mama"

"Aku ngga mau punya adik lagi!" Mas Wisnu melotot, menatap Maaliq dan Galaxy bergantian.

"Maaliq! Galaxy! Ikut papa, sekarang!" Ucap mas Wisnu tegas.

"Lyn sama mama aja, yuk kita ngobrol di kamar"

Di kamar Starlyn...

"Ma, aku salah ngomong ya? Papa kayaknya marah banget"

Ku usap lembut pipi Lyn, sambil tersenyum, mencoba menenangkan kepanikan anak gadis yang sudah banyak ingin tau ini, semua ditanyakan, terkadang mas Wisnu sampai tepuk jidat saat mendapat pertanyaan random dari si bungsu.

"Cantik...kenapa tadi ngomongnya kayak gitu nak, siapa yang ngajarin sayang, kakak atau abang?"

"Kakak sama abang ngga pernah ajarin Lyn yang aneh-aneh ma, Lyn salah ngomong ya ma?" Ya ampun polos banget anak gadis ku ini.

"Kenapa Lyn bisa berpikir kalau papa deket-deket sama mama, bakalan punya adik lagi?"

"Kata om Yoga gitu ma, maaf ya ma kalau Lyn salah"

Ampun deh si Yoga, ada aja kelakuan nya, Bisa-bisanya anak sepolos ini diajarin yang ngga-ngga.

"Starlyn!"

"Papa? Ma..."

"Gak apa-apa sayang, papa ngga akan marah kok, kamu tenang ya...kan ada mama"

"Besok-besok kalau om Yoga ngomong yang aneh-aneh sama kamu, ngga usah didenger, masih inget kan papa sering bilang apa sama kamu?" Lyn mengangguk.

"Apa?"

"Tidak semua hal tentang orang dewasa aku harus tau, kalau sudah saatnya pasti aku tau dengan sendirinya"

"Good Girl"

"Maafin aku ya Pa"

"Iya sayang, sini peluk papa"

"Mama mau peluk juga"

~

"Kak, udah ada rencana mau kuliah dimana?"

Sebentar lagi Maaliq akan menghadapi ujian nasional, ia akan lulus SMA dan melanjutkan ke jenjang universitas.

"Belum pa, aku masih bingung mau kuliah dimana?"

"Di Nusa Bangsa juga bagus kak, dulu papa sama mama kuliah disitu"

"Kalau aku dapet beasiswa di luar negeri...papa bakal izinin aku ngga?"

"Izinin dong, pendidikan itu nomer satu, papa pasti dukung kamu kak"

"Serius pa?"

"Seriuslah, kapan papa pernah main-main"

"Jauh lho pa, di tempat papa nya uncle Gema"

"Kamu sudah cukup dewasa untuk papa lepas kak, papa percaya sama kamu"

"Makasih pa atas kepercayaan nya"

"Sama-sama, asal bisa jaga diri, apalagi kehidupan di sana sangat jauh berbeda dengan di sini, jangan sampai terbawa arus kak"

"Siap pa, aku janji akan jaga diri baik-baik. Tapi pa....mama gimana?"

"Biar mama jadi urusan papa, kamu tenang aja, tugas kamu hanya fokus belajar"

"Oke pa, aku ke kamar dulu ya pa, mau istirahat"

"Iya, bilang sama Galaxy jangan main game terus, nanti papa sita PS nya"

"Siap pa"

.
.
.
.
.
.

MAS WISNUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang