33. Sweet papa

6.2K 228 3
                                    

Tengah malem ke bangun gara gara kebelet buang air kecil, eh malah liat momen manis begini, buru buru ku abadikan lewat kamera ponsel buat kenang kenangan kalau nanti Maaliq sudah besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tengah malem ke bangun gara gara kebelet buang air kecil, eh malah liat momen manis begini, buru buru ku abadikan lewat kamera ponsel buat kenang kenangan kalau nanti Maaliq sudah besar.

Setelah hajat ku selesai, aku menghampiri Maaliq yang tampak nyaman tidur pelukan papa nya. Ya ampun gemes banget aku lihat nya, ternyata mas Wisnu bisa juga melakukan hal manis begini.

"Mas..." ku panggil pelan sambil mengusap lengan nya.

"Hm, jam berapa ini sayang?" Tanya mas Wisnu membuka matanya perlahan.

"Masih jam dua malem mas, kenapa tidur disini?"

"Maaliq nangis minta susu, aku ngga tega bangunin kamu"

"Lain kali bangunin aku aja ya mas, besok pagi kan kamu harus kerja, nanti malah ngantuk di kantor"

Ku gendong Maaliq perlahan, ku bawa kembali ke kamar. Maaliq tidur di ranjang yang sama dengan ku, bayi kecil ini tidur diantara aku dan mas Wisnu. Aku memang sengaja tidak memisahkan tempat tidur Maaliq, aku ingin menikmati setiap momen ini.

"Sayang..."

"Ya mas, kenapa?"

"Mas laper, kamu mau ngga buatin nasi goreng buat mas?"

"Ya ampun aku baru inget, kamu belum makan dari sore ya mas?" Mas Wisnu mengangguk sambil tersenyum.

"Gak apa-apa sayang, kamu kan tadi lagi sibuk beresin perlengkapan Maaliq"

"Maafin aku ya mas, sebentar aku buatin makanan dulu buat kamu"

"Mas ikut"

"Jangan, kamu disini aja jagain Maaliq"

Aku kembali dengan sepiring nasi goreng dan segelas air putih di masing-masing tangan ku. Maaliq sudah berada di dalam gendongan mas Wisnu, lagi. Sekarang Maaliq malah asyik mengoceh, dan mas Wisnu juga asyik menanggapi nya.

"Mas, ini makan dulu, biar Maaliq sama aku"

"Dia ngajak ngobrol sayang, gemes banget"

"Bobo lagi yuk nak..."

Gini ternyata rasanya jadi ibu, level kebahagiaan tertinggi dalam hidup ku adalah memiliki Maaliq. Bayi kecil yang dulu hanya bisa ku rasakan gerakan nya, sekarang sudah bisa aku sentuh, sungguh luar biasa kuasa mu tuhan.

"Maaliq udah tidur lagi?" Tanya mas Wisnu saat kembali dari dapur.

"Mata nya sih udah merem, tapi mulut nya masih nen" mas Wisnu mendekat, melihat Maaliq lebih dekat.

"Kuat banget ya nen nya? Mas aja kalah" ucap mas Wisnu sambil tertawa.

"Jangan samain Maaliq sama kamu, kalau kamu sih mesum mas"

"Kok mesum sih? Ah pokoknya mas ngga terima"

"Ngga terima gimana?"

"Maaliq udah merebut hak mas, harusnya kan yang ada di posisi Maaliq itu mas, sayang"

MAS WISNUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang