"Mas Rudi tunggu..." Anggi menahan lengan Rudi yang hendak pergi sambil membawa koper.
"Apalagi? Saya mau kita bercerai, apa masih kurang jelas?" ucap Rudi setengah berteriak.
Anggi mengepalkan tangan nya, emosi nya sudah tak bisa ia kendalikan lagi. Plak! Satu tamparan mendarat di pipi kanan Rudi. Anggi di dorong dan hampir saja jatuh mengenai ujung meja.
"Tega kamu mas, aku sudah rela meninggalkan Wisnu demi kamu" sambil menangis Anggi berteriak penuh emosi.
Rudi tertawa mendengar ucapan Anggi, sebab Rudi merasa ia tak pernah meminta Anggi untuk meninggalkan Wisnu, itu semua murni keinginan Anggi.
"Bukannya kamu sendiri yang bilang, selama berpacaran dengan Wisnu, tak pernah sekali pun Wisnu memegang tangan kamu Apalagi mencium kamu. Dan saat saya memberikan semua yang tak Wisnu berikan, kamu dengan sangat rela memberikan semuanya"
Dada Anggi semakin bergemuruh mendengar penjelasan Rudi. Jadi, selama ini Anggi hanya di jadikan bahan pemuas nafsu bagi Rudi. Lalu sekarang dengan sangat mudah nya Rudi meninggalkan Anggi begitu saja.
"Jadi selama ini...aku hanya pemuas nafsu kamu?"
"Dasar wanita bodoh! Kalau memang saya benar-benar mencintai kamu, pasti kamu akan saya nikahi secara resmi"
"Kamu ngga bisa seenaknya menceraikan aku mas"
"Bisa! Ingat, pernikahan kita hanya siri. Jadi saya bisa kapan saja menceraikan kamu"
"Aaaaaaaa....dasar brengsek" teriak Anggi tak terima.
"Kita sama-sama brengsek Anggi, jangan naif kamu!"
Setelah mengatakan itu Rudi pergi begitu saja, meninggalkan Anggi yang masih menangis sambil terduduk lemah di lantai.
"Mas Wisnu....maafin aku"
~
✉️ Bang Gema
[Sal, besok lusa Syera ulang tahun ya?]
[Iya bang, kemarin bunda sempat bilang]
[Kenapa?]
[Aku mau titip hadiah buat Syera]
[Loh, kenapa ngga kasih sendiri aja bang?]
[Masih diluar kota soalnya, kerjaan belum bisa di tinggal]
[Harusnya sih sore ini sampai ke alamat rumah kamu]
[Lancar lancar ya bang kerja nya]
[Kan udah dapet lampu hijau dari calon mertua hehe]
[Jangan di lama-lamain nanti keburu di lamar orang]
[Doain yang terbaik aja]
[Lagian kuliah Syera masih jauh]
[Bang, baca ulang chat ku yang atas]
[Lampu hijau? Maksudnya?]
Pesan dari Gema tak sempat Salma balas karena Maaliq bangun dan menangis. Gema pun jadi overthingking setelah membaca balasan pesan dari Salma.
"Maksud Salma apa ya?" Gumam Gema.
Setelah menunggu cukup lama balasan pesan dari Salma namun tak kunjung mendapat balasan, Gema melempar ponsel nya ke atas sofa kemudian ia duduk lalu menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS WISNU
RomanceFollow dulu sebelum membaca, yang ngga suka skip aja! Chapter tidak urut. "Dia laki-laki baik, ibu sama ayah juga sudah mengenal keluarga nya" "Iya bu aku tahu, tapi kenapa harus mas wisnu?" "Memang kenapa dengan nak wisnu? Bukan nya kalian berdua...