28. Maaf!

6.2K 248 10
                                    

"Bunda kecewa sama kamu" Ucap bunda datar.

"Maaf, bun"

"Maaf kamu ngga akan bisa kembaliin semuanya"

"Bun, ampuni Wisnu, Wisnu mohon" Wisnu bersimpuh di kaki bunda sambil menangis.

"Mau kamu bersimpuh, mau kamu nangis darah sekali pun, bunda ngga peduli!"

Ayah, bunda, dan Syera meninggalkan Wisnu masih dengan posisi bersimpuh. Mereka bertiga menunggu Salma tepat di depan pintu ruang operasi.

"Bun, apa ngga sebaiknya kita kasih tau orangtua Salma?" Tanya Ayah.

"Bunda ngga berani yah, bunda takut mereka marah dan kecewa sama kita"

"Urusan marah dan kecewa biar jadi urusan nanti, yang penting mereka harus tau dulu kondisi Salma, bun"

"Syera setuju sama ayah, mereka akan sangat marah kalau ngga kita kasih tau"

"Syera bener bun"

"Ayah saja yang mengabari mereka, bunda ngga sanggup" lirih bunda.

"Syer, temenin bunda dulu sebentar, ayah mau telpon orangtua Salma"

"Iya yah..."

Ayah menghampiri Wisnu yang sedang terduduk lemah di lantai. Menepuk-nepuk kedua bahu anak laki-laki nya, memberi semangat dan kekuatan. Ayah tau kalau sikap Wisnu sangat salah, tapi nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terjadi.

"Nu, ikut ayah sebentar"

"Kemana yah?"

"Kabarin mertua kamu, mereka harus tau kondisi Salma"

"Wisnu bingung yah..."

"Kamu laki-laki, apapun resiko nya nanti, kamu harus siap! Siap untuk segala kemungkinan, ayo cepat!" Ucap Ayah tegas.

"Baik yah" jawab Wisnu mencoba tegar menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.

~

"Permisi, bu Salma sudah sadar, beliau mencari keluarga nya" ucap perawat yang baru saja keluar dari ruang rawat Salma.

"Iya sus, apa kita semua boleh masuk?" Tanya ibu.

"Silahkan bu, tapi jangan menganggu kenyamanan pasien"

"Baik sus, terimakasih"

"Sama-sama, saya permisi"

"Silahkan sus"

Salma menangis saat melihat ibu, ayah, dan kedua mertua nya masuk ke dalam ruang rawat. Ibu langsung memeluk Salma, mengusap punggungnya, memberi kekuatan.

"Ibu...anak aku mana? Kenapa perut aku---" lirih Salma.

"Istighfar nak, anak kamu masih dalam perawatan dan pengawasan dokter" jawab ibu kemudian menghapus airmata Salma.

"Aku mau liat bu, ayo bawa Salma kesana"

"Belum boleh sayang, tunggu kamu pulih dulu ya..." Salma menggelengkan kepalanya cepat, tapi ibu terus memberikan pengertian untuk Salma.

"Bun..." panggil Salma saat melihat bunda menangis sambil menatap nya.

"Maafin bunda nak"

"Bunda kenapa minta maaf, harusnya aku yang minta maaf sama semuanya, maaf karna Salma lalai dalam menjaganya"

"Maafin Wisnu ya sayang" ucapan bunda berhasil membuat Salma mencari keberadaan suaminya.

"Dimana mas Wisnu?" Tanya Salma.

MAS WISNUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang