✉️ Abang ♡
[Abang masih sibuk ya?]
[Kapan pulang?]
[Syera kangen tau 😭]
[Dari kemarin susah banget dihubungin]
[Jaga kesehatan ya abang]
[I love you]
Sudah seminggu ini, Gema sangat sulit untuk dihubungi, mungkin dia benar-benar sedang sibuk. Sebenarnya Syera merasa sedikit lelah karena mengurus persiapan pernikahan sendirian, ya walaupun sebenarnya sudah dibantu WO, juga kedua orangtua nya.
"Kenapa cemberut terus?" Tanya bunda.
Syera sedang duduk melamun dikursi meja makan, di dapur.
"Ngga apa-apa bunda, cuma lagi capek aja"
"Jangan terlalu dipikirin sayang, mungkin Gema sibuk, jadi belum sempet kabarin kamu"
"Kok bunda tau? Padahal aku belum cerita lho" Syera membenamkan wajah nya di kedua lengan yang dilipat diatas meja.
"Kan waktu anter Gema ke bandara, Gema ngomong, kamu lupa ya...."
"Aku ngga lupa bunda, cuma ya....tetep kepikiran aja"
"Hm...mending kamu makan dulu, tadi pagi juga kamu ngga sarapan, nanti sakit"
"Ngga selera bunda, mual"
"Tuh kan, sebentar bunda ambilin obat lambung dulu, abis itu baru makan"
Seluruh tubuhnya terasa linu, lemes juga. Ah, mungkin akan datang tamu bulanan, ini gejala yang selalu dirasakan setiap bulan.
~
Sekitar pukul dua pagi sebelum tidur, Syera sudah minum vitamin, berharap pagi ini tubuhnya akan lebih baik, tapi ternyata tidak. Semalaman ia mengerjakan tugas kuliah, agar besok pagi bisa istirahat full, tapi kondisi badannya malah semakin tidak enak. Mana siang nanti ia harus datang ke percetakan, ada sedikit kesalahan penulisan di surat undangan.
Ceklek!
Suara pintu dibuka, kemudian sinar mentari pagi masuk saat gorden dibuka. Syera menarik selimut nya sampai menutupi kepala.
"Bangun Syer" bunda mendekat, lalu duduk di sisi ranjang.
"Aku lagi ngga enak badan bunda, mau tidur aja"
"Sarapan dulu kalau gitu, terus nanti minum obat"
"Ngga mau bun, lemes, ngga kuat jalan"
"Abang gendong yuk"
Eh?
Suara siapa itu?
Kok kayak kenal?
Perlahan Syera menurunkan selimut sampai ke hidung, Gema berdiri di samping bunda, menatap ke arah Syera sambil tersenyum.
"Abang, kapan pulang?" Tanya Syera dengan nada manja.
"Semalem sayang, maaf ya abang ngga kabarin kamu"
"Bunda tinggal ya, tapi...awas ya, ngga boleh macem-macem" Syera tertawa melihat sikap posesif bunda.
"Sedikit bun"
"Gema!"
"Ampun bunda, Gema cuma bercanda"
Syera bangun lalu bersandar di kepala ranjang, Gema duduk di sisi ranjang sambil terus menatap Syera. Seminggu tidak bertemu rasanya sangat rindu, ingin peluk, ingin cium, tapi sudah mendapat ancaman dari calon ibu mertua nya.
"Mau ke Dokter?" Syera menggeleng.
"Aku ngga sakit" Gema maju lalu menempelkan punggung tangan nya ke kening Syera.
"Aku ngga sakit abang" ulang Syera.
"Ngga enak badan juga kan sakit, sayang"
"Gak apa-apa, udah biasa, setiap mau datang bulan pasti kayak gini"
"Gimana kalau hari ini kita jalan-jalan, mau?" Dengan penuh semangat Syera mengangguk.
"Mau mau, kalo gitu aku mandi dulu"
"Oke, abang tunggu di luar ya..."
~
Mereka berdua memutuskan untuk keliling mall, bermain di timezone, kemudian menonton bioskop. Merasa lelah, mereka berdua memutuskan untuk makan siang, restoran Jepang menjadi pilihan mereka.
"Mau sekalian belanja buat seserahan?" Tanya Gema.
"Aku sih terserah abang aja"
"Kok terserah abang? Kamu nya capek ngga?"
"Kalo beli online aja boleh ngga bang?"
"Boleh sayang ku, sebentar abang transfer dulu uang nya"
"Makasih abang"
Ternyata enak juga ya punya pasangan yang sudah mapan, ya walaupun usia mereka berdua terpaut jauh, tapi sepertinya Syera sangat menikmati.
"Habis ini kita mau kemana lagi?" Syera tampak berpikir.
"Ngga tau, bingung"
"Temenin abang ke cafe, mau?"
"Lama ngga?"
"Ngga sayang, cuma mau cek keuangan aja"
"Oke deh kalo gitu"
Sesampainya di cafe...
Menunggu Gema menyelesaikan pekerjaan nya, membuat Syera mengantuk, ia sampai tertidur di sofa panjang yang ada di ruang kerja milik Gema. Satu jam lebih Syera di tinggal sendirian di sana.
Ceklek!
"Say--" Gema tersenyum melihat Syera tertidur.
Gema menyamakan posisi nya, berjongkok di hadapan Syera. Menyelipkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Syera.
"Hm...abang" Syera membuka matanya perlahan, saat merasakan sentuhan di wajahnya.
"Maaf ya kalau abang lama, kamu sampe bobo gini" Syera menggeleng, ia malah melingkarkan kedua tangan nya ke leher Gema.
"Jadi ngga mau pulang, pengen berduaan terus sama abang"
"Kemarin yang bilang suruh sabar, siapa ya? Sekarang malah ngga mau pulang, gemes banget sih sayang" Gema menggigit hidung Syera, saking gemas nya dengan sikap manja Syera.
"Aw sakit abang, main gigit aja sih" kesal Syera.
"Cium aja kalau gitu, boleh ngga?" Tanpa menjawab pertanyaan Gema, dengan berani Syera mengecup bibir Gema, tentu saja itu jadi kesempatan untuk Gema.
Ini ciuman kedua mereka, yang pertama sesaat setelah Gema dan Wisnu bertengkar. Dan yang kedua terasa lebih berbeda, ciuman kali ini terasa lebih dalam.
"Hah...hah...udah abang, aku ngga bisa nafas" Syera mendorong Gema paksa.
"Maaf sayang, abang kelepasan"
.
.
.
.
.Bersambung...
》Yang liat banyak, tapi like nya sedikit huhuhu sedih banget acuu.... tapi ngga apa-apa, makasih yang udah mampir, lop banyak-banyak ♡♡♡《
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS WISNU
RomanceFollow dulu sebelum membaca, yang ngga suka skip aja! Chapter tidak urut. "Dia laki-laki baik, ibu sama ayah juga sudah mengenal keluarga nya" "Iya bu aku tahu, tapi kenapa harus mas wisnu?" "Memang kenapa dengan nak wisnu? Bukan nya kalian berdua...