episode (22).

518 91 8
                                    

"Kau bodoh ya? " ujar ji ho dengaj datar membuat (name) melirik ji ho.

"Kalau ngak, kenapa dia repot repot datang kerumah kalian dan membawa se loyang tiramisu dan cake coklat? " seru ji ho.

"Pasti yoo cheon yeong melakukan hal itu karena dia ingin berbaikan dengnmu! Sebentar lagi sekolah akan dimulai.... Sebelum itu kalian sudah harus berbaikan ya. " ujar ji ho dan membenarkan tatanan rambut (name) karena tadi (name) mengaruk kepalanya yang gatal.

"Iya" ujar dan yi menunduk lesu.

'Sebentar lagi sekolah akan dimulai' batin dan yi lesu.

'Setiap kali aku merasa bingung begini seharusnya aku dan (name) tidak mendaftar di sekolah yang sama dengan mereka. Aku mendaftar juga karena dorongan orang tau kami. Padahal aku berpikir tidak akan lolos tapi kenapa kami malah lolos di sekolah itu? ' batin dan yi dengan sedih.

"Kau bersikap aneh hanya saat seperti ini ya? " ujar ji ho membuat dan yi langsung menatapnya.

"Hah? " ujar dan yi yang masih belum paham.

"Sebenarnya apa masalahnya? Apa ada hubungannya dengan perilakumu yang kadang menatap kami seperti orang asing? Padahal (name) saha tidak perna menatap kami seperti itu" ujar ji ho.

'Kupikir aku sudah menyembunyikan nya dengan baik, ternyata dia tahu ya. Apa aku bilang saja padanya? Kalau kalian itu. Kalian tidak seperti orang dalam dunia nyata' batin dan yi dengan ekspresi yang sedih.

"Eun ji h. Bisa tidak saat di sekolah nanti, kita pura pura ngak kenal? " ujar dan yi membuat (name) menatap dan yi kesal.

"Kaka selalu saja seperti ini! Aku sudah muak! " ujar (name) dengan kesal dan hendak keluar dari kafe itu namun tanganya di tahan oleh ji ho.

"Duduk dulu" ujar ji ho membuat (name) langsung duduk kembali.

"Kenapa? " tanya ji ho datar.

'Aku ngak bisa mengatakan yang sebenarnya ' batin dan yi takut.

'Jika masa SMP adalah masa di mana aku menetapkan diri untuk berteman dengan ban yeong yeryong dan F4 sama seperti (name), mungkin inti ceritanya akan dimuali saat kami masuk sma nanti. Karna biasanya web novel berakhir saat sma, berarti saat ini.... ' batin dan yi.

"3 tahun saja! Jangan bertanya alasanya? Boleh ngak selama 3 tahun saja aku dan (name) pura pura ngak kenal sama kalian? " ujar dan yi membuat (name) mengepalkan tanganya.

'Kenapa harus seperti ini lagi sih? ' batin (name) dengan sedih.

'Karena aku tiba tiba mengajaknya pura pura ngak kenal, kalau dia marah aku ngak bisa bilang apa apa' batin dan yi takut.

"Ada hubungannya dengan pertengkaran mu dan yoo cheon yeong kan? " ujar ji ho datar.

"Iya" sahut dan yi menunduk.

'Anak ini, kenapa penilaian nya selalu tepat sasaran sih? ' batin (name) yang hanya menyimak daritadi.

'Bertengkar dengan yoo cheon yeong dan berpura pura ngak kenal sama kita.... Apa dia ngak suka menjadi pesat perhatian orang lain? ' batin ji ho yang meneliti dan yi.

'Dari dulu dia memang terobsesi untuk hidup biasa, tidak seperti (name) yang mau berteman dengan kami dengaj setulusn hatinya, tapi kenapa dia sampai seperti ini ya? ' batin ji ho bingung.

"Kita pura pura ngak kenal saat di sekolah saja kan? " ujar ji ho menghela nafas pelan  melihat raut wajah dan yi.

"Oh! Kau mau mengabulkan nya? " tanya dan yi dengan senang.

"Kalau di sekolah saja aku OkeOke. Tapi jangan pernah mengabaikan pesan dan telpon dariku. Lalu aku akan berkunjung kerumah kalian kapan saja " ujar ji ho melihat (name) yang menunduk karena merasa sedih dengaj keputusan dan yi.

"Ya jangan setiap hari dong" ujar dengan lirih.

"Aku kan sudah setuju, lalu bagaimana kau mau membujuk anak anak yang lain? Woo joo in pasti akan menangis kalau dia ngak bisa memeluk kalian berdua di sekolah loh, kalau kwon eun hyeong pasti akan mengintegrasiku sambil tersenyum. Kalau yoo cheon yeong dan ban yeo ryeong yah urus sendiri" ujar ji ho dan tersenyum melihat wajah kaget dan yi.

"Terimakasih atas saranmu yang lembut itu. Saking berterimakasih nya aku sampai menagis" ujar dan yi dengaj lesu.

'Sifat ham dan yi itu, semakin di desak maka semakin menutup mulut. Aku yakin ada alasan yang cukup serius disini' batin ji ho.

"Lalu.... Sekali lagi coba pikirkan, apa ini pilihan yang terbaikterbaik. " ujar ji ho.

"Iya" sahut dan yi.

"Hah! Aku membenci semuanya" ujar (name) dengan lemas.

****************

Setelah pertempuran keduanya dengaj ji ho di kafe kini dan yi dan (name) tengah bersantai santai di sofa ruang tamu.

"Aku marah kepada kaka! " ujar (name) dan menatap dan yi dengaj kesal.

"Hei kau sudah mengatakan itu lebih dari 30x! " ujar dan yi dengan kesal.

"Itu semua karna kaka! " ujar (nama) dengan lesu.

"Berbeda dengan mengatakannya secara langsung pada eun ji ho aku tidak bisa mengatakan hal semudah itu kepada orang lain" ujar dan yi.

"Makanya itu urungkan saja niatan kaka! " ujar (name) dengan kesal.

"Tidak bisa! " ujar dan yi.

"Hah! Tanpa satupun yang terselesaikan, hari masuk sekolah semakin dekat. " ujar dan yi.

*************

* 1 maret malam hari.

(Name) tertidur dengan gelisah diatas kasurnya, ditambah dengan hujan diluar sana membuat (name) tidak merasa nyaman ditambah dengan mimpi yang dialaminya ini.

"Tiba tiba duniamu berubah? Memangnya itu masuk akal? " ujar ji ho menatap (name) datar.

"Kau menyuruh kami percaya kata katamu? " ujar joo in dengan datar.

"Tapi semua itu kenyataan! " seru (name) dengan kesal.

Merasakan bahwa mimpi buruk ini semakin menjadi (name) mencoba membuka matanya namun tidak bisa.

"Kenapa kau ngak bilang dari awal? Padahal aku sudah mengagapmu sebagai teman" sahut kwon eun hyeong.

"Aku minta maaf" seru (name) yang menahan air matanya.

"Kalau kau bukan (name) yang ku kenal lalu kau siapa? Apa yang terjadi pada (name) temanku sejak masih kecil? " ujar ban yeo ryeong dengan nada dingin.

"Aku bukanya sengaja membohongi kalian! " ujar (name) yang sudah menangis.

"Kau ngak perlu pindah sekolah" seru yoo cheon yeong.

"Karena kami yang akan menghilang" seru ban yeo ryeong membuat (name) menagis tersedu-sedu.

"TIDAK!" teriak (name) dan langsung bangun dan menoleh kesana kemari dengan air mata yang terus berjatuhan.

"Jelas jelas tadi turun hujan! Bekas airnya juga ngak ada! " seru (name) dengan panik dan membuka jendela kamarnya.

"Tidak mungkin! " seru (name) dengan jantung yang berdengup dengan kencang dan melihat kearah seragamnya yang di gantung.

Seragam itu berubah warna menjadi warna coklat tua membuat (name) mematung dengaj tangan yang gementat.

BRAK!

pintu kamar (name) di dobrak dan yi langsung masuk kemari (name) denagh jantung yang berdegup kencang dengan memeng ponselnya.

"Ini tidak mungkin kan? " seru keduanya dengan gementaran.

"Kaka menelponya siapa? " tanya (name) dengan gementaran hebat..

"Ban yeo ryeong" seru dan yi dengan takut.

"Nomer yang Anda tuju tidak tedaftar" mendengar suara itu membuat keduanya menjadi lemas sejadi jadinya.

INSO'S LAW X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang