Kembali kedalam mimpi (name) yang sangat absurd itu, yang dimana (name) yang masih dugulung didalam tikar jerami.
"HEI! BUANG DIA KEDANAU! " Teriak ban yeo ryeong dengan kesal dan memerintahkan ruda dan yoo cheon yeong untuk membuang (name) ke danau.
"Baik! " jawab ruda dan yoo cheon yeong dan langsung mengangkat (name) yang masih tergulung dalam tikar jerami.
"INI TIDAK ADIL! MEMANG KAPAN AKU MENGINTIP EUN JI HO?! " teriak (name) dengan kesal.
"KURANG AJAR! BERANINYA MAIN PANGGIL NAMA ISTRI KETUA! " teriak yoo cheon yeong marah.
"Hei, bocah! Kau yoo cheon yeong, kan? " seru (name) dengan kesal.
"RUDA! APA INI MASUK AKAL?! " teriak (name) dengan memasang wajah memelas dan menatap ruda.
"Dengan otak kami yang bodoh ini... Bagaimana bisa kami menilai baik atau tidaknya perkataan ketua? " jelas ruda dengan tenang membuat (name) mengaga.
"KENAPA TIBA TIBA BISA MUNCUL DANAU DI DEPAN BALAI HUKUMAN!" teriak (name) dengan syok melihat ada danau di depan balai hukuman padahal tadi tidak ada danau di depan sana.
"EUN JI HO! TOLONG AKU! " teriak (name) dan mencoba meminta pertolongan kepada eun ji ho.
Kembali lagi ke posisi ji ho yang menatap (name) yang tertidur dan terus mengigau namanya terus menerus.
"Eun ji Ho.... " gumam (name) dengan tertidur lelap.
Eun ji Ho yang mendengar namanya disebutkan lagi langsung terkejut dengan jantung yang berdegup kencang.
"Ka.... Kaget aku! Kenapa (name) menyebut namaku dalam tidurnya? " gumam ji Ho dengan wajah yang memerah.
"Ji Ho... " gumam (name) lagi membuat ji Ho melihat kearah (name) lagi.
"Nyonya ji Ho yang cantik dan manis" gumam (name) membuat ji Ho memasang wajah syok.
Kembali lagi kedalam mimpi (name) yang terus membujuk eun ji Ho untuk menyelamatkan nya.
"TOLONG SELAMATKAN SAYA NYONYA EUN JI HO! NYONYA EUN JI HO YANG CANTIK DAN MANIS! " teriak (name) saat sudah dekat dengan danau.
"NYONYA JI HOOOOOOO!" teriak (name) dengan pasrah membuat ji Ho menutup mulutnya dengan sebuah smirk yang licik.
CEMPLUNG!
(Name) akhirnya dilempar ke danau itu setelah melihat senyuman licik dari nyonya eun ji ho.
"HAAAAAH! " teriak (name) dan langsung membuka matanya dengan napas yang memburu dan ji ho yang kaget karena (name) tiba tiba berteriak dan langsung membuka matanya.
"Kau.... Baik baik saja? " tanya ji ho yang duduk di samping ranjang (name) dengan ragu.
"Da.... Dasar iblis! " seru (name) dengan tubuh bergetar menahan kekesalan melihat wajah ji ho yang kaget.
"Apa?! " seru ji ho dengan syok.
"Ah.... Cuma mimpi, ya! Bukan apa apa! " seru (name) dan bangun dari tidurnya.
"Kau.... Mimpi apa sih? Sampai memangil namaku dengan penuh harapan? " tanya ji ho dengan ragu.
Mendengar hal itu (name) menatap ji ho dengan datar dan menghela nafas pelan karena masih kesal saat mengingat mimpi terkutuk itu lagi.
"Lalu, kau sendiri kenapa bisa berada di kamarku dengaj santai begini? " tanya (name).
CEKLEK!
pintu kamar (name) terbuka dan nampaklah dan yi yang masuk dengan santai kedalam kamar (name) dan menatap ji ho dengan datar.
"Dia tiba tiba saja datang" seru dan yi.
"Aku datang karena kalian berdua tidak bisa dihubungi.terus bibi menyuruh ku untuk membangunkan mu karna kau tidak kunjung bangun" seru ji ho.
"Hei, tetap saja! Itu tidak sopan" seru dan yi.
"Kakak benar! Kalau aku menyambut mu dengan wajah seperti inikan aku jadi.... ! " ucap (name) dengan kesal namun memilih diakhir kalimat nya.
"Jadi? " tanya ji ho dengan serius.
"Jadi? " tanya dan yi dengan bingung.
'Eh! Bukan begini! Kenapa dia ngak membalas perkataan ku dengan candaan seperti biasanya?! ' batin (name) dengan gugup.
'Kalau dia begitu serius tiba tiba aku jadi tersadar akan sesuatu. Bahwa obrolan kami berdua selalu seperti ini. Kalau aku ngoceh seakan mendorongnya menjauh......eun ji ho akan menerima nya dengan candaan yang tidak masuk akal itu adalah cara yang eun ji ho gunakan.....dari dirinya yang seorang tokoh dalam novel sampai menjadi temanku selama 3 tahun belakangan ini' batin (name) lagi dengan gagap.
"Jadi..... Ngak enak kan? " tanya (name) dengan wajah cengo.
"Apa apaan? Ngak enak apanya? Kapan kau peduli akan hal seperti itu? " tanya dan yi dengan wajah gelinya.
"Ah kakak! " seru (name) dengan wajah memelas.
"Ngak.... Ngak begitu, tuh. " seru ji ho membuat (name) kaget.
"Wajahmu tetap sama, mau mandi atau nggak. Itukan sebuah kelebihan yang luar biasa" seru ji ho dengan serius membuat dan yi menahan tawa.
"Wkwkwkwkwk" tawa dan yi dan langsung memukul ji ho dengan batal milik (name).
"Terimakasih kak karena sudah memukulnya! " seru (name) dengan puas.
"Ah sudahlah aku mau mandi dulu"seru (name) dan turun dari ranjangnya.
"Tunggu, (name)! " pangil eun ji ho.
"Tadi saat kau tidur, kau memangil namaku. Itu, kenapa kau memangil, ku? " tanya ji ho.
"Wah kalau sampai adikku memangil mu dalam mimpinya pasti itu bukanlah mimpi yang baik" seru dan yi membuat (name) kaget karena perkataan dan yi itu benar.
"Kau kejam sekali dan yi" seru ji ho dengan wajah sok sedih.
"Ah.... Itu.... " seru (name) dengan ragu.
"Kenapa.... Kau memangil namaku? " tanya ji ho sekali lagi dengan wajah serius.
'Ada apa dengannya hari ini? ' batin (name) dan menatap ji ho dengan bingung.
"Itu.... "Seru (name) dengan ragu dan menjelaskan secara detail tentang mimpinya tadi.
"Terus aku bilang! 'Bair diberi pun saya tidak akan mau!'..... Lalu aku.... Dilempar ke danau" jelas (name) dengan penuh percaya diri.
"Yatuhan! Aku jadi penasaran wajah ji ho kalau menjadi seorang perempuan" seru dan yi menahan tawa.
"Dia sangat cantik kak! Aku saja sampai syok berat! " seru (name) dengan semangat dan tidak peduli dengan wajah kosong ji ho.
"Ke kenapa dia? Ah, apa dia marah karena aku bilang bair diberi pun aku ngak akan mau? " bisik (name) kepada dan yi.
"Aku tidak tau tapi sepertinya begitu" bisik dan yi.
"Ah... Tapi kau ngak akan mau, kan? " tanya dan yi berusaha membuka obrolan kembali.
"Mau apa? " tanya ji ho.
"Lagi pula, kalau aku muncul seperti itu dalam mimpi mu, kau juga ngak akan mau membawaku, kan? " tanya (name).
"Ngga, tuh? "Seru ji ho dengan serius membuat duo ham itu langsung terdiam
KAMU SEDANG MEMBACA
INSO'S LAW X READER
Любовные романыham (name) adik dari ham dan yi, keduanya bingung karena tiba tiba masuk kedalam sebuah novel.