episode (137).

143 23 0
                                    

(Name) dan ban yeo ryeong yang mendengar kata kata tegas dari yoo cheon yeong tersebut hanya bisa terdiam dan mematung dengan wajah yang bengong.

'Ah, yoo cheon yeong bukan nggak mengerti maksud perkataan ku' batin (name) dengan menundukkan kepalanya.

"Yoo cheon yeong, kau.... Kau selama liburan mengikuti les debat, ya? Kenapa sekarang jadi pandai bicara begini? " tanya ban yeo ryeong yang menatap kearah yoo cheon yeong dengan tatapan curiganya.

"Ha? " seru (name) dengan wajah cengonya.

"Aku! Aku juga akan berhenti bekerja para time dan akan mengikuti les! Lihat saja nanti! " seru ban yeo ryeong dengan menunjuk kearah yoo cheon yeong membuat (name) semakin Bingung.

"Ban yeo ryeong, tenanglah" seru (name) yang tetap menenangkan ban yeo ryeong meski tidak tau arah pembicaraan ban yeo ryeong.

"Lidahmu barusan itu.... Bukan nya lidah yoo cheon yeong" tuding ban yeo ryeong membuat (name) menahan tawanya.

'Kok ban yeo ryeong bisa mengatakan hal seperti ini dengan mudah? ' batin (name) yang terkekeh pelan.

"Aku juga.... Aku juga ingin menenangkan dan yi dan juga (name). Tapi yang cuman bisa aku katakan aku akan terus berada di sisi kalian berdua. Jangan berkata kalau kalian berdua nggak bisa meningalkan apa apa disini" seru ban yeo ryeong dengan wajah yang menahan tangisnya membuat (name) tertegun.

'Ada yang bilang bahwa waktu bicara adalah hal yang penting. Seperti yang barusan yoo cheon yeong dan ban yeo ryeong katakan padaku' batin (name).

"Maaf! " seru (name) dengan wajah bersalah.

"Ah.... Maksdku bukan begitu! " seru ban yeo ryeong dengan terkejut.

"Terimakasih sudah berkata akan terus berada di sisi aku dan juga kakakku. Kami berdua juga ingin terus berada di sisi kalian. Kami ingin kembali kepada kalian! " seru (name) yang tersenyum tulus menatap kearah ban yeo ryeong dan yoo cheon yeong yang hanya ter bengong melihat senyuman (name) yang sanggat menyilaukan mata mereka berdua.

****************

Disisi lain terdapat yoo yeon dan juga kwon eun hyeong yang saling berbincang satu sama lain.

"Kak geon! " sapa kwon eun hyeong dan tersenyum tipis membuat yoo geon menatap kearah kwon eun hyeong.

"Ada apa? " tanya yoo geon kepada kwon eun hyeong.

"Jangan marahi yoo cheon yeong karena selama ini dia jarang datang ke pesta. Karena semuanya gara gara saya" seru kwon eun hyeong dengan tersenyum tipis.

"Apa maksud mu kwon eun hyeong? " tanya yoo geon.

"Yoo cheon yeong tau kalo disini saya tidak pernah mendengar kata kata yang bagus" seru kwon eun hyeong.

'Kwon eun hyeong jauh lebih mirip denganku daripada yoo cheon yeong yang adik kandungku. Anak yang selalu menampilkan senyum seperti baju zirah dalam pesta seperti ini' batin yoo geon yang memperhatikan kwon eun hyeong yang masih terus tersenyum.

"Hari ini.... Kau terlihat jauh lebih nyaman" seru yoo geon membuat kwon eun hyeong sedikit tertegun.

"Ah..... Saya memang membenci pesta, tapi aneh sekali rasanya karena pandangan itu bisa berubah hanya dengan. . . . Sebuah kalimat dari seseorang" seru kwon eun hyeong yang gugup.

"Padahal sudah bertahun tahun saya tersiksa, semua yang selalu membuat saya menderita sebelum bertemu dengan mereka, sekarang tidak mengangu saya lagi. Malah saya merasa semua waktu itu sudah seperti ganti rugi. Untuk pertama kalinya saya berpikir seperti ini. Tidak semua yang bersinar harus hilang dari dunia ini" seru kwon eun hyeong dan tersenyum tulus.

INSO'S LAW X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang