"Astaga! Gaunya sanggat cocok sekali dengan nona! " seru hye hyeong dengan senang melihat (name) yang cocok dengan gaun selutut berwarna putih dengan rambut panjang (name) yang di sanggul dengan cantik ditambah heels 3 cm berwarna putih yang serasi dengan gaun nya.
"Terimakasih! " seru (name) dengan menahan malu dan ingin mengaruk pipinya yang tidak gatal namun tidak jadi karena dirinya sudah memakai mak up tipis di wajahnya.
"Sesuai dugaan saya, anda memang cocok memakai gaun berwarna putih! Anda cantik sekali! " seru hye hyeong yang terkesima dengan penampilan (name).
"Terimakasih, Anda terlalu banyak memuji saya" seru (name) yang malu.
"Itu karena Anda cantik nona.... Tinggal memberikan aksesoris di rambut Anda dan selesai! " seru hye hyeong dengan semangat.
"Benar..... Cantik banget! " seru ji ho dengan wajah merona dan tersenyum dengan lembut kearah (name).
"Saking cantiknya aku menjadi cemas bagaimana kalau ada cowok aneh yang tertarik padamu? Bagaimana kalau kita.... Nggak usah pergi ke pesta dan makan malam saja berdua?" tanya ji ho dengan terkekeh pelan.
"Kau..... Sudah gila, ya? " tanya (name) dengan menatap tajam kearah ji ho.
'Hah? Bukan begini! Seharusnya aku bersikap seolah kami pacaran, tapu tanpa sadar aku malah berkata seperti itu! ' batin (name) dengan panik karena baru sadar bahwa hye hyeong masih berdiri di samping nya.
'Tapi, pacaran itu harus gimana? ' batin (name) dengan panik.
TUK!
"Jangan marah dong ji ho" seru (name) dan tersenyum gugup dan menekan pipi ji ho dengan pelan.
"SE, SEKARANG AYO TATA RAMBUT! " teriak (name) dan berlari pergi karena tidak kuat menahan malu.
"YAAMPUN NONA BUKAN DISANA!" teriak hye hyeong yang juga ikut berlari mengejar dan yi.
Kini tinggal hanya ji ho yang masih mematung di tempatnya dengan wajah terkejut dan menyentuh pipinya yang tadi ditekan oleh (name) tadi.
"PFT! BUAHAHAHAHAH! " tawa ji ho pecah melihat tingkah (name) barusan.
"Jangan bilang barusan itu tingkah imut? Hahahahahaha! " seru ji ho dan kembali tertawa sampai badanya bergetar semua.
"Ham (name) bener bener sudah gila! Bagaimana nanti dia pacaran kalau sekarang saja kayak gini? "Seru ji ho dan berhenti tertawa.
NYUT!
setelah mengucapkan itu dada ji ho berdenyut sakit sehinga ji ho memasang wajah serius.
" benar benar.... Bagaimana nanti saat dia pacaran? " gumam ji ho dan tersenyum pedih.
'Padahal aku tau nanti akan menyesal, tapi kenapa aku malah mencelupkan diriku sendiri kedalam penderitaan yang manis ini? Kalau aku bisa kembali ke hari itu dan disuruh memilih lagi. . . . . Apa aku bisa nggak menyukai ham (name)? ' batin ji ho dengan sedih.
'Jelas jelas sampai pertengahan kelas 1 SMP.... Aku nggak suka sama ham (name) makanya aku hampir selalu mengangunya' batin ji ho dengan menghela nafas berat.
*************
FLASHBACK
*pertengahan semester kelas 1 SMP.
Pada pembagian tempat duduk (name) harus duduk sebangku dengan ji ho. (Name) duduk di bangku dengan gugup karena tidak terlalu akrab dengan ji ho walaupun pernah bertemu saat pertama kali masuk sekolah.
Namun selebihnya mereka hanya berinteraksi seadanya saja membuat keduanya menjadi canggung satu sama lain.
'Kenapa teman sebangku ku harus dia? Yah lagipula kami kan hanya sekedar pernah mengobrol' batin ji ho dengan datar.
'Dia memang cukup akrab dengan anak anak yang lain tidak sama seperti kakaknya, tapi aku nggak ada pikiran untuk lebih akrab dengannya' batin ji ho.
"IBU! " pangil jooin dengan ceria dan berdiri di depan meja (name).
"Ibu? Aku? " tanya (name) dengan bingung.
"Iya! Apa boleh aku memang ilmu begitu? " tanya jooin dengan ceria.
"Hmmmm.... Tidak boleh! Tapi nanti setelah aku berubah pikiran baru nanti aku izinkan! " seru (name) dengan terkekeh pelan.
"Oke! " seru jooin dengan ceria.
SET!
"kita perlu bicara! " seru ji ho dan menyeret jooin ketempat sepi untuk keduanya bicara meningalkan (name) yang bingung sendiri.
"Apa apaan itu woo jooin? "Tanya ji ho dengan dingin.
"Apanya? " tanya jooin dengan bingung.
"Memangil ham (name) ibu? Sejak kapan kalian berdua seakrab itu? Nggak lebih daripada itu apa maksudnya kau memanggilnya ibu? " tanya ji ho.
"Kau mau main rumah rumahan sama dia? Apa kau lupa apa yang kakaknya lakukan pada ban yeo ryeong? Apa kau tidak berpikir bahwa nanti dia akan sama seperti kakaknya itu? " tanya ji ho dengan kesal.
'Ban yeo ryeong itu anak sempurna tanpa satupun kekurangan yang nggak pernah berada dibawah orang lain. . . . . Dan bisa mengeser peringkat ku. Diluar pertemuan pertama kami yang penuh ketegangan..... Aku cukup menyukai anak itu. ' batin ji ho.
'Yang pertama kali mengukurkan tanganya dan mengajaknya bermain itu juga aku. Ham dan yi dan ham (name) yang katanya teman baik ban yeo ryeong sejak kecil justru kakanya malah menjauh dan adiknya malah mendukung ban yeo ryeong dan itupun tindakannya murni atau tidak' batin ji ho dengan kesal.
"Bagaimana bisa kau memangil keduanya ibu?! Pada anak yang kakanya berubah dalam sekejap begitu?! Apa kau tidak tau bahwa (name) itu akan lebih berbahaya daripada kakanya?! " tanya ji ho dengan marah.
"Bagaimana kau bisa tahu..... Kalau itu terjadi dalam sekejap dan (name) bisa berubah lebih berbahaya daripada kakaknya? " tanya jooin dengan tersenyum.
"Apa? " tanya ji ho.
"Bagaimana kau bisa tahu ham dan yi terus memikirkan hal itu atau enggak dan bagaimana isi hatinya (name)? Kau dan aku kan bahkan nggak tau kenapa ketiganya bertengkar walaupun (name) tidak seperti itu? " tanya jooin.
"Kalau memang penyebab dan yi, (name) dan ban yeo ryeong bertengkar dan (name) yang lebih memilih berpihak kepada ban yeo ryeong daripada kakak nya sendiri? Aku nggak peduli akan hal itu. Dan ban yeo ryeong juga tidak begitu memikirkan nya" seru jooin.
"Karena berbeda dengan seseorang, aku bukan anak yang berteman dengan orang yang nggak punya kekurangan. Pertama tama aku juga bukan orang dengan kepribadian yang baik. Dan nggak punya semacam Mysophobia. Berbeda denganmu" seru jooin dan tersenyum.
"Haaaaah! " eun ji ho menghela nafas lelah mendengar jawaban jooin yang menyindir dirinya.
"Ji ho kau ngambek? " tanya jooin dengan jail.
"Nggak.... Aku cuman kaget pada kritikan tajam mu pada egoku" seru ji ho.
"Aku mengerti kok kau yang nggak mau keras pada orang lain sekeras perlakuanmu pada dirimu sendiri itu. Tapi, kau kan nggak perlu meletakan standar yang sama pada hubunganmu dengan orang orang sekitar hanya karena kau mendapat harapan dan beban untuk menjadi yang terbaik" seru jooin.
'Nggak perlu memberikan standar yang sama? Tapi aku... ' batin ji ho ragu.
"Bagaimana kalau dalam kesempatan ini kau memperbaiki Mysophobia mu itu? Anak bernama ham (name) itu sanggat menyenangkan, lho. " seru jooin.
"Sanggat menyenangkan? " tanya ji ho.
"Kebetulan sekarang kau duduk disebelah nya, coba perhatikan dia sedikit. Dia itu lebih menyenangkan dari kelihatannya, lho! " seru jooin.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSO'S LAW X READER
Любовные романыham (name) adik dari ham dan yi, keduanya bingung karena tiba tiba masuk kedalam sebuah novel.