episode (127).

177 38 0
                                    

Di jun coffe tempat ban yeo ryeong bekerja ada satu pelanggan yang datang membuat ban yeo ryeong langsung menyambut tamu yang datang dengan ramah dan cari.

"Selamat datang! " sapa ban yeo ryeong dengan tersenyum membuat pria itu tersipu malu.

"Ah, anu.... Itu..... " seru sang pria dengan gugup membuat ban yeo ryeong menatap pria itu dengan Bingung semakin membuat wajah pria itu semakin merona.

"Itu..... Jadi.... " seru pria itu dengan gugup.

"Ban yeo ryeong! " pangil kwon eun hyeong yany baru saja datang.

"Ah, eun hyeong! " sapa ban yeo ryeong dengan senang melihat kedatangan kwon eun hyeong.

"Sa, saya mau pesan! Saya mau pesan americano hangat sehangat hati nona! " seri pria itu membuat ban yeo ryeong menatapnya.

Setelah memperhatikan pria itu selama beberapa detik ban yeo ryeong kembali tersenyum ceria membuat sang pria menghela nafas lega.

TEP!

"ice americano nya sudah jadi! " seru ban yeo ryeong.

"Silahkan datang lagi! " seru ban yeo ryeong dan melihat pria itu pergi dengan lemas.

"Kau mau ice americano nya juga? " tanya ban yeo ryeong kepada kwon eun hyeong.

"Yang dingin sedingin hatimu" seru kwon eun hyeong meniru perkataan pria barusan.

"Ehei untukmu tentu saja yang hangat" seru ban yeo ryeong dan tertawa pelan.

"Tapi kenapa malah kau ada disini? Kalau aku sih memang mau datang terlambat untuk mengagetkan (name) setelah selesai kerja part tima" seru ban yeo ryeong sambil membuat pesanan kwon eun hyeong.

"Tapi bukanya kau harus lebih bersiap lebih awal dengan yoo cheon yeong untuk pergi ke pesta itu? " tanya ban yeo ryeong.

"Ah... Aku inikan pihak yang numpang tinggal" seru kwon eun hyeong.

"Apa? " tanya ban yeo ryeong.

"Pemeran utama dalam pesta itu pasti yoo cheon yeong, kak Gon, dan kak shin sebagai anggota Balhae group. Aku pergi kesana juga karena nggak bisa membiarkan yoo cheon yeong sendirian disana. Nggak ada seorangpun yang mengharapkan kedatangan ku di pesta itu" seru kwon eun hyeong.

Ban yeo ryeong yang mendengar perkataan kwon eun hyeong itu terlalu sebentar sebelum berbalik membuat pesanan kwon eun hyeong kembali.

"Mau minum apa? " tanya ban yeo ryeong membuat kwon eun hyeong menjadi bingung.

"Ah, americano... " seru kwon eun hyeong.

'Ekspresi ban yeo ryeong barusan...... Apa aku sudah salah bicara?  Seru kwon eun hyeong yang tadi melihat ekspresi wajahnya ban yeo ryeong.

"Kau.... Jangan bicara seperti itu" seru ban yeo ryeong.

"Apa? " tanya kwon eun hyeong yang belum paham.

"Kenapa nggak ada yang mengharapkan kedatanganmu di pesta itu? Kenapa nggak ada yang menginginkan nya? Memangnya kami ini bukan siapa siapa?! " tanya ban yeo ryeong dengan tegas.

"Ah.... " seru kwon eun hyeong setelah tau maksud perkataan ban yeo ryeong.

"Jahat! " seru ban yeo ryeong.

"Benar aku yang jahat. Maaf, ya.... " seru kwon eun hyeong yang merasa bersalah.

'Pesta itu hanyalah tempat dimana orang orang memalsukan keramahan mereka agar tidak terlihat merendahkan..... Dan terlihat sebagai orang yang bisa di percaya. Aku berpikir kalau itu adalah sesuatu yang sudah pasti' batin kwon eun hyeong yang melihat raut wajah sedih ban yeo ryeong.

"Ayo kita pergi kesana dan bermain dengan menyenangkan! " seru ban yeo ryeong dan tersenyum manis membuat kwon eun hyeong terpaku selama beberapa saat.

"Iya! " sahut kwon eun hyeong.

"Nah, lalu! Americano hangat sehangat hati saya sudah jadi! " seru ban yeo ryeong dan memberikan segelaa americano hangat kepada kwon eun hyeong.

"hahahahahaha..... Iya hangat banget!" seru kwon eun hyeong dan tertawa karena kegundahan hatinya sudah terangkat.

**************

Kembali ke aula pesta yang dimana ayah dari eun ji ho dan pemilik perusahaan hanwool group itu yang sedang berpidato.

"Anda semua yang sudah tumbuh besar bersama hanwool group..... " pidato ayah eun ji ho membuat (name) merasa mengantuk dan mati matian menahan rasa mengantuk nya.

'Apa aku jadi capek karena terus berada dalam kondisi tegang? Jadi ngantuk begini. Nggak ada yang lihat, kan? 'Batin (name) dan melirik ke sekitar.

"Eh? " seru (name) saat eun ji ho yang memperhatikan nya dari tadi dengan smirk.

'Kenapa bocah ini terus memperhatikanku?!' batin (name) yang menahan rasa malu.

"Mau ku pinjamkan pundakku? " tawar eun ji ho.

"Tidak menyisakan bentuk.... " mendengar suara ayah dari eun ji ho membuat pandangan (name) terfokus kepada ayah eun ji ho seutuhnya.

"Ini adalah zaman dimana kita sulit mempercayai apa yang tidak terlihat oleh mata. Akan tetapi, kita tau hal yang bener bener penting tidak terlihat oleh mata..... Dan tidak berbentuk. " mendengar pidato ayah eun ji (name) tertegun dengan setiap kalimat yang diucapkan oleh ayah eun ji ho.

"Dengan tidak melupakan dan memegang hal itu dengan teguh hal itu..... Hanwool group bisa melangkah lebih jauh kedepannya. Terimakasih!"

PROK PROK PROK!

setelah ayah eun ji selesai berpidato semua tamu di pesta itu bertepuk tangan setelah mendengar pidato itu.

"(Name), belum apa apa sudah capek, ya? " tanya ibu eun ji ho dan tersenyum lembut kepada (name).

"Ah tentu saja tidak bibi! " seru (name) dengan menahan malu.

"Nggak bisa ngantuk karena duduk di barisan paling depan dan mendengar pidato suamiku hohoho" seru ibu eun ji ho dan tertawa pelan.

"Ah, tidak! Saya benar benar menyukainya. Itu walaupun ada beberapa bagian yang sulit di mengerti" seru (name) dengan tersenyum malu.

"Bagian mana yang tidak kau mengerti? " tanya ayah eun ji ho yang berada di belakang membuat (name) kaget.

'Presiden direktur eun ha su! ' batin (name) yang syok karena bertemu dengan ayah eun ji ho.

'Presiden direktur yang memimpin hanwool group..... Sekaligus ayah eun ji ho yang tegas. Apa kau salah  sudah bicara begitu? ' batin (name) dengan panik.

"I I itu.... " seru (name) dengan sanggat gugup.

'Bagaimana kalau ayah ji ho tau aku ini anak yang bodoh?! ' batin (name) dengan mode yang sudah super panik.

INSO'S LAW X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang