"Apa? Kau berkelahi dan wajahmu lebam? " seru yoo jang woo paman yoo cheon yeong, fotografer kelas dunia.
"Kenapa kau berkelahi di hari pemotretan? Ngak, daripada itu seberapa parah lebam di wajahmu itu? " tanya sang paman.
Yoo cheon yeong yang mendengar perkataan sang paman dari sambungan telpon itu melihat wajahnya di cermin UKS dengan saksama.
"Seperti bawang busuk" seru yoo cheon yeong datar.
"Pffffftttttt! Yoo cheon yeong kau ngak membandingkan wajah modelmu dengan bawang putih busuk? Sudahlah. Paman ingin dengar alasan kenapa dan dimana kau berkelahi. " seru sang paman yang menahan tawa.
"Karena aku ngak bisa mencari dan memukulnya besok" seru yoo cheon yeong dengan mengeretkan kepalan tanganya saat mengingat perkataan ruda di dalam toilet tadi.
"Apa? " tanya sang paman bingung.
"Aku kan kemarin ngak bisa bilang 'aku ngak bisa memukulmu karena besok ada pemotretan. Nah sekarang sudah ngak ada, jadi terimalah pukulan ku! " seru yoo cheon yeong membuat sang paman yang mendegar nya hanya memasang wajah datar.
"Kau ngomong apa sih? Ya sudahlah pertama tama ambil foto dan kirimkan padaku" seru sang paman.
"Foto siapa? " tanya yoo cheon yeong bingung.
"Ya fotomu! Selfie mu! Setelah melihat fotomu, paman akan menilai kamu masih bisa pemotretan atau ngak" seru sang paman dengan gemas.
"Tapi aku ngak pernah selfie sebelum nya"seru yoo cheon yeong datar.
"Heh! Ngak usah bicara aneh aneh, kirim saja fotonya! Nilaimu paman kurangi karena habis berkelahi!!! Selfie itu sama seperti gambaran yang memantulkan jati diri untuk intropeksi diri! Ini juga termasuk latihan pemotretan. Pikirkan itu baik baik dan kirimkan fotonya dalam waktu 5 menit! " oceh sang paman dan langsung memutuskan sambungan telpon.
Yoo cheon yeong melihat ponselnya dengan datar dan mencari aplikasi kamera di ponselnya dengan bingung.
'Kamera itu yang ini, ya? Ini sih harus di lakukan sama yang biasa foto' batin yoo cheon yeong.
"Kalau di pikir pikir... Kayaknya dan yi, (name) dan ban yeo ryeong pernah selfie deh. . . . Kayak gini kan? " seru yoo cheon yeong yang mempraktikkan cara selfie ketiga gadis itu waktu berlibur di pantai.
SREEEK!
pintu UKS terbuka dan nampaklah ruda yang berdiri di depan pintu UKS dan memandangi yoo cheon yeong dengan datar, keduanya saling terdiam selama beberapa detik dan saling tatap.
"(NAME)! YOO CHEON YEONG LAGI SELF-"
BUAGH!
belum sempat ruda selesai berteriak memberitahu (name) dengan cepat yoo cheon yeong melempar bantal UKS dengan kencang kearah ruda.
"Tutup mulutmu" ujar yoo cheon yeong datar.
"Si brengsek ini! " seru ruda yang kesal karena dilempari bantal oleh yoo cheon yeong.
Rumah berjalan kearah yoo cheon yeong dan berdiri tepat di hadapan yoo cheon yeong dan mensejajarkan wajahnya dengan wajah yoo cheon yeong.
"Kenapa? Apa setelah berkelahi kamu melihat ke cermin dan merasa tambah keren? Karena itu kau ingin mengabadikannya dengan selfie?" seru ruda dengan nada mengejek.
'Apa ku pukul lagi ya? Sikeparat ini?' batin yoo cheon yeong dan memandang wajah ruda yang berada di depan nya dengan datar.
"Bersyukurlah karena aku yang melihat. Kalau (name) ataupun dan yi yang masuk, pasti kau merasa malu banget deh" seru ruda.
WUSH!
setelah mendengar hal itu dengan cepat yoo cheon yeong meninju wajah ruda yang berada tepat di hadapannya namun dengan cepat juga ruda mengindari tinju yoo cheon yeong.
PATZ!
dengan cepat ruda mendorong bahu yoo cheon yeong dan mendorongnya untuk tidur di ranjang UKS dan memegang tangan yoo cheon yeong erat di kedua sisi kepala yoo cheon yeong.
"Jangan cari mati deh! Kau pikir aku akan diam saja jika dipukul seperti tadi? Kau ngak pernah menerima pelatihan beladiri dengan benar, kan? Serangan mu itu berguna banget sih,tapi kelihatan kau ngak pernah dilatih " seru ruda dengan dingin yang berada diatas tubuh yoo cheon yeong.
'Siapa bocah ini?'batin yoo cheon yeong dan membalas menatap dingin ruda.
"Kau berbicara seolah pernah mendapat pelatihan ya? "Seru yoo cheon yeong dan merasakan cengkraman ruda ditanganya semakin kuat membuat yoo cheon tidak bisa bergerak.
'Aku ngak bisa bergerak' batin yoo cheon yeong.
"Benar, karena satu kondisi, dari kecil aku sudah mendapatkan pelatihan bela diri " seru ruda.
"Tapi tadi kau pintar sekali ya mengulur waktu, ya? " tanya yoo cheon yeong datar.
"Itu karena (name) akan sedih kalau hanya kau yang kena pukul saja, aku capek karena mengontrol tenagaku" seru ruda tersenyum.
'Jangan bilang gara gara itu dia membiarkan dirinya kena pukul? ' batin yoo cheon yeong mengeretkan giginya.
"Kau itu punya maksdu apa sih? Apa alasanmu ngotot banget ingin menempel di sisi (name)?" tanya yoo cheon yeong dingin.
"Menempel? Yang seperti itu kau sebut menempel? " sahut ruda bingung
"Kita yang berkelahi di toilet, dari awalkan karena kau ingin memisahkan (name) dari kami. Karena aku ingin memonopoli (name) kan? " seru yoo cheon yeong datar.
"Aku cuman memberitahukan yang sebenarnya karena merasa kasihan kepada (name). Karena jika (name) terus terusan bersama kalian, nantinya kalian hanya akan menyakiti diri masing masing" seru ruda dengan smirk.
"Lalu kenapa kau mengatakan memonopoli seolah itu suatu yang jahat? Lagi pula (name) hanya akan pacaran dengan satu orang kan? " seru ruda membuat yoo cheon yeong memandang ruda dengan wajah marah dan berusaha melepaskan tanganya.
"Perkataan mu barusan terdengar seperti kau menyukai ham (name)." seru yoo cheon yeong dengan wajah marah.
"Oho ternyata kau peka juga ya. Ngomong ngomong soal menempel. Bukanya kau juga sama ya? Siapa yang menempel kayak permen karet setelah 3 tahun juga belum membuka hatinya?" seru ruda menyeringai membuat yoo cheon yeong terdiam.
**************
Dan yi dan (name) sudah berdiri di depan pintu UKS cukup lama membuat (name) yang memainkan ponselnya untuk mengusir lelah menatap dan yi datar.
"Kakak! Mau smpai kapan kita akan berdiri di depan pintu UKS begini? " seru (name) yang sudah capek.
"Hei kau ngak ada perasaan bersalah sama sekali ya? Gara gara kau yoo cheon yeong hari ini ngak bisa ikut pemotretan" seru dan yi dengan kesal.
"Apa? Berarti yoo cheon yeong ngak bisa bekerja gara gara berkelahi karena aku? Mana punya muka aku bertemu dengan dia?! " seru (name) dengan wajah bersalah.
"Sekarang baru sadar kau? " tanya dan yi lelah.
"Sudahlah! Masuk saja dan aku akan berbicara dengan yoo cheon yeong! " seru (name) dengan penuh tekad dan langsung membuka pintu UKS.
"Hei yoo cheon yeong! Wajahmu sudah mendingan? " suara (name) dengan perlahan mengecil saat melihat posisi ruda dan yoo cheon yeong yang ambigu.
CEKREK!
KAMU SEDANG MEMBACA
INSO'S LAW X READER
Romanceham (name) adik dari ham dan yi, keduanya bingung karena tiba tiba masuk kedalam sebuah novel.