(Name) yang mendengar perkataan jooin tertegun melihat wajah jooin yang kini tersenyum dengan penuh kesedihan, karena baru kali ini (name) melihat sisi lemah dari seorang woo jooin.
Jooin yang melihat (name) yang hanya menatap kearahnya saja tersenyum dengan mata yang satu karena jika mengingat wanita itu entah kepada rasanya sangat menyakitkan.
'Wanita itu. Wanita itu tidak pernah berkata apapun setiap kali aku berbicara. Setelah mendengarkan ceritaku dalam diam..... Wanita itu akan tersenyum. Karena itulah menurut ku itu adalah tanda kalau dia memahamiku. Setidaknya wanita itu tidak mengagapku aneh.' batin jooin dan terus melihat kearah (name).
'Awalnya.... Aku selalu berpikir seperti itu... ' batin jooin.
"Apa ibu ingat? Setiap beberapa hari aku selalu menghilang tanpa kabar?" tanya jooin membuat (name) mengeleng pelan.
'Berakting itu gampang .... Karena orang orang yang memanfaatkan aku akan akan hilang dan semua orang pun senang' batin jooin.
"Aku berpikir begini. Jika ada cela salam akting ku. Besok, nggak, cepat atau lambat..... Orang orang akan sadar kalau aku aneh, kan? Makanya itu, kadang..... Aku butuh waktu untuk introspeksi diri" seru jooin membuat air mata yang membendung di pelupuk mata (name) mengalir dengan bebas.
'Kalau dipikir pikir..... Beberapa hari sekali terkadang jooin menghilang tanpa kabar. Kalau begitu dia kembali lagi. . . . Dia akan beberapa kali lipat lebih ceria dan riang dari biasanya. Sehingga semua orang mengerumuni nya dan ikutan senang' batin (name) dengan air mata yang terus mengalir dari ke pipinya.
"Jooin.eun ji orang bilang padaku. Dia ngak tau apa yang ada dalam pikirkan mu katanya kau menaruh sebuah sistem dalam dirimu dan kau bertingkah mengikuti sistem itu" seru (name) dengan menatap jooin.
"Begitu, ya. Tuhkan, bu. Ji ho juga-" ucapan jooin terpotong saat (name) berbicara lebih dulu karena melihat senyuman palsu jooin.
"Tapi, aku ngak berpikir begitu. Menurutku, kau itu mudah dipahami. Sampai kai dan eun ji ho ngak akan mengerti. " seru (name) dengan penuh keseriusan dan menatap jooin dengan tegas.
"Apa maksud ibu? " tanya jooin dengan datar.
'Aku ngak punya kemampuan bicara yang baik untuk menjelaskan hal ini dengan logis. Kalau eun ji ho ada disini, pasti akan lebih muda' batin (name) yang mencoba memikirkan kata kata dengan benar.
"Ngak apa apa, ibu.... Kalau ibu mengatakan itu karena memikirkan aku" seru jooin membuat (name) mengigit bibir bawahnya dengan kencang.
"Ngak! " seru (name) membuat jooin terkejut.
"Jooin.... Kau itu.... " seru (name) dengan serius dan penuh ketegangan menatap jooin.
'Karena biarpun eun ji ho teman kecilnya..... Pasti ada sesuatu yang ji ho ngak lihat' batin (name) dengan serius.
"Kau bilang biasanya kau menyembunyikan dirimu yang asli dan berakting, kan? " tanya (name).
"Benar" jawab jooin.
"Lalu, misalnya ada seseorang..... Yang tau dirimu yang sebenarnya. . . . . Dan dia marah karena merasa sudah kau bohongi, apa yang akan kau lakukan?" tanya (name) dengan serius.
"Apa kau akan marah? Atau kau ingin balas dendam? Sama seperti yang kau lakukan pada anak anak yang sudah melukai aku dan kakak. " tanya (name) lagi.
"Ngak..... Aku ngak akan marah. Karena aku membohongi orang orang. Sudah pasti mereka berhak untuk marah" seru jooin dan menunduk.
"Jooin, tentu saja aku dan kakak juga marah kepada anak anak kelas 1-1. Kami berpikir setidaknya mereka akan intropeksi diri dengan sendirinya kalau kami menutup mulut dan mengagap nya lalu, tapi ternyata mereka ngak begitu" seru (name) dengan tegas.
"Orang orang memang begitu, kan? Orang orang akan melakukan hal yang sama pada yang lainya sebesar apa yang sudah mereka terima. Akan tetapi, kau..... Padahal kau tau orang orang akan benci padamu. Tapi kau terus bersikap baik pada mereka seolah olah itu sebuah keharusan. . . . Dan tanpa mengharapkan balasan apapun. Kalau kau ngak tau kalau itu adalah hal yang hebat? " tanya (name) dengan tegas.
"Hal yang hebat? " tanya jooin dengan tersenyum kecil.
"Ngga, bu. Karena aku ini hanya membohongi semua orang" seru jooin membuat (name) mengepalkan tangannya dengan erat dan mengigit kembali bibirnya dengan keras.
'Sebenarnya kenapa dia ngak tau hal sesederhana ini? Anak sepintar jooin. Waktu kecil aku pernah jatuh sambil memegangi lututku..... Aku bilang kepada ibu dan kakak yang wajahnya terlihat lebih kesakitan dariku kalau aku sama sekali tidak merasa sakit' batin (name).
'Sementara jooin...... Terus melakukan akting itu tanpa henti. ' seru (name) dan menatap jooin dengan kekesalan.
"Memang nya orang orang yang terluka itu siapa, sih?! " seru (name) dengan kesal dan menatap marah kearah jooin.
"Itu.... " seru jooin dengan ragu melihat wajah marah (name).
'Agar tidak melukai orang lain agar bisa dicintai' batin (name) dengan nahan sesak.
"Orang orang yang percaya kalau aku ini orang baik" seru jooin.
"Apa kau ingat dulu? Ban yeo ryeong yang menangis saat bercerita dirumahku. Saat itu, ngak ada diantara kita yang senang. Bagaimana perasaan mu saat itu? Apa kau kesal?" tanya (name).
"Tentu enggak! " seru jooin.
"Kalau begitu, kau merasa harus selalu membuat kami merasa senang, apa menurut mu kami akan kecewa dan meningalkan mu kalau kau nggak melakukanya? Sudah pasti nggak, kan? " seru (name) dengan tersenyum tulis kepada jooin dan menahan air matanya agar tidak keluar lagi.
Jooin ingin berbicara namun tidak jadi karena melihat wajah (name) yang tengah tersenyum tulus kepadanya.
'Apa mungkin dia ngak mengetahui nya..... Karena cenderung mengagap dirinya orang jahat? Karena perkumpulan wanita itu.... Sudah menoreh luka yang begitu dalam' batin (name) dan terus tersenyum.
"Kalau dari awal kau ngak berakting dan memperlihatkan kepribadian mu yang asli..... Menurut mu orang orang akan bagaimana? " tanya (name) lagi.
"Itu.... Mereka ngak akan merasa senang berada bersamaku. Dan aku hanya akan melukai " seru jooin dengan lirih.
(Name) yang bisa melihat sosok jooin kecil yang tidak berdaya berdiri di depannya ini dengan lembut meraih tangan jooin dan mengengamnya.
"Pada akhirnya, kau itu hanya ngak suka mulai orang lain. Dan kau ingin membuat orang orang senang. Apa itu hal yang jahat? Aku sama sekali ngak mengerti.....kenapa itu di sebut hal jahat. Karena menurutku.....kau adalah anak yang mudah dipahami" seru (name) dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSO'S LAW X READER
Romanceham (name) adik dari ham dan yi, keduanya bingung karena tiba tiba masuk kedalam sebuah novel.