episode (26).

495 88 0
                                    

"Yang barusan dan yi dan (name) katakan.... Dengan akal sehat,itu memang sulit dipercaya. Kalau itu kenyataan, berarti selama 1 tahun, dan yi dan (name) menderita sendirian" ujar kwon Eun hyeong dengan sedih dan melihat yoo cheon yeong.


" 2 maret tahun lalu. Setelah dan yi, ban yeo ryeong dan (name) pulang.... Apa yang kita lakukan? " tanya yoo cheon yeong.

"Kita ngomongin soal pergi bersama akhir pekan, mau pergi ke warnet atau bioskop. Setelah itu kau dan aku pulang kerumah...... Lalu saling mengirim pesan untuk mengatur rencana itu. " ujar kwon Eun hyeong yang berusaha mengingat.


"Benar. Ban yeo ryeong mulai membalas pesan sekitar pukul 4 atau 5 sore " ujar kwon Eun hyeong yang terkejut karena mengingat sesuatu.

"Tunggu! Kalau di pikir pikir aku.... Ngak menghubungi dan yi dan (name) sama sekali sampai (name) ditemukan di depan rumah joo in..... Seperti nya keberadaan dan yi dan (name) terlupakan begitu saja! " ujar kwon Eun hyeong dengan merinding.

"Bukan hanya kau saja yang lupa, memangnya masuk akal kalau kita semua membuat janji pergi tapi sama sekali ngak menghubungi mereka? " ujar yoo cheon yeong membuat kwon Eun hyeong terdiam.

"Sudah jelas.walaupun hanya sebentar, keberadaan dan yi dan (name) seperti menghilang dari ingatan semua orang. Dengan alami, tanpa ada satupun yang menyadarinya" ujar yoo cheon yeong dan mengengam ponselnya dengan erat.

"Aku merinding" ujar yoo cheon yeong membuat kwon Eun hyeong terkejut.

"Jika suatu saat mereka menghilang mungkin kita semua tidak menyadarinya..... Bair pun namanya masih ada, tapi ternyata nomor ngak dikenal, dan suatu saat jika melihat nama ham dan yi dan ham (name) di daftar kontak, kita ngak akan ingat. Lalu begitu kita tahu nomor itu tidak di kenal setelah mencoba di telpon.... Pasti kita akan menghapusnya nya kan? Kalau begitu bukti terakhir pun akan menghilang . " ujar yoo cheon yeong dan menatap lekat nama (name) dengan dalam.

Kwon Eun hyeong yang mendengar hal itu langsung terkejut dan terdiam seribu bahasa karena perkataan yoo cheon yeong memang betul.

"Haaahhhh! Kalau saat itu joo in ngak menemukan (name) di depan rumahnya.... Berapa lama kita melupakan mereka? Sehari? Berbulan bulan? Atau sampai bertahun tahun?" ujar kwon Eun hyeong.

Kwon Eun hyeong melirik kearah jam yang sudah menunjukan pukul 8.30 langsung bangun dari duduknya.

"Ayo kita pergi temui dan yi dan (name) " ujar kwon Eun hyeong dengan tegas melihat yoo cheon yeong.

"Mungkin saat ini mereka berdua tengah berpelukan dan menagis di kamar mereka" ujar kwon Eun hyeong.

*************

Dirumah kedua duo ham itu, mereka melihat mata mereka yang bengkak karena menagis dalam waktu yang lama.

"Aku kelepasan berbicara karena terbawa suasana, sekarang bagaimana aku bertemu dengan kwon Eun hyeong? " ujar (name) dengan lesu karena merasa malu.

"Mungkin karena Eun hyeong baik, dia ngak akan mengatakan kalau kita bilang bahwa tadi itu bohong " ujar dan yi yang Mengompres matanya dan (name) yang bengkak dengan es batu.

"Kalau kwon Eun hyeong, akan bilang '(name) ap itu bukan mimpi? ' " ujar (name) yang mempraktikkan gaya bicara kwon Eun hyeong.

"Benar! Kita katakan saja itu semua hanya mimpi! Itu lebih baik daripada terlihat aneh di depan kwon Eun hyeong" ujar dan yi dengan lesu.


"Terus kalau dia ngak mau percaya, mau gimana lagi? Karena siapapun yang mendengar juga ngak akan percaya" ujar (name) dan melihat dan yi.

"Tidak apa apa " sahut dan yi dan mengelus kepala (name) dengan lembut.

INSO'S LAW X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang