episode (48).

404 68 5
                                    

Malam harinya di kedai kluarga ham, reaksi kedua orang tua duo ham itu setelah melihat kertas nilai (name) yang anjlok persis seperti dugaan (name)! Kedua orang tua mereka marah.

"(Name), apa yang harus ibu lakukan padamu? " tanya sangat ibu dengan datar.

(Name) hanya diam dan tidak berbicara karena takut kepada sang ibu.

"(Name), kau harus belajar dengan giat seperti kakakmu dan ban yeo ryeong. Zaman sekarang berbeda dengan saat kami seumuran dengan kalian berdua  dulu" ujar sang ibu.

"Ah ibu" seru (name).

"Dengarkan baik baik yang ibu katakan! " seru sang ibu membuat (name) terdiam.

"Iya, memang tidak apa apa kalau satu kali gagal dalam ujian. Tapi kalau nialimu terus menerus seperti ini masa depanmu bisa.... " seru sang ibu menatap (name) lekat.

'Aku akui nilai ku sangat jelek. Kalau dilihat dari seluruh nilai anak anak di sekolah nialaiku yang termaksud terburuk. Walaupun aku ngan belajar mati matian, tapi bukan berarti aku ngak berusaha keras' batin (name) sedih.

'Sebenarnya aku tau. Ibu yang bereaksi seperti ini setelah melihat nii ujianku, karena ibu menyamakan standar ku dengan kakak dan ban yeo ryeong. 'Batin (name) sedih.

"Ban yeo ryeong saja bisa mendapat nilai 100 semua! Tanpa ikut les ataupun semacamnya. (Name), kalau kau mau berusaha seperti kakakmu maka kau akan berhasil" seru sang ibu.

"Sepertinya perkataan teman itu mirip hanya pelatah kuno, kalau memang kemampuan mu kurang, harus ya kau berusaha" ujar sang ayah menghela nafas.

BRAK!

(name) dengan cepat berdiri dari duduknya setelah mendengar perkataan sang ayah.

"Aku sudah bilang berkali kali! Jangan banding bandingkan aku dengan kakak ataupun ban yeo ryeong! Kalau kalian segitunya menyukai ban yeo ryeong.... Angkat saja ban yeo ryeong jadi anak! " seru (name) dan langsung berjalan masuk kedalam kamarnya.

"Kenapa kau berbicara seperti itu! Membanding bandingkan apa?! Padahal kau sendiri yang ngak bisa! " ujar sang ibu.

"Sudahlah! " ujar (name) dan langsung masuk kedalam kamarnya.

BRAK!

HAM (NAME)! DARIMANA KAU BELAJAR SIKAP SEPERTI INI?! MEMANGNYA SEHEBAT APA KAU SAMPAI BERANI MENGUNCI PINTU! " teriak sang ibu dari luar dengan marah.

"Menangislah" seru dan yi dan memeluk (name).

"Hiks hiks hiks! Kakak! " seru (name) dan memeluk dan yi erat.

"Tidak apa apak! Lain kali aku akan membantumu belajar oke! " seru dan yi berusaha menghibur (name).

**************

Waktu sudah menunjukkan tengah malam, namun (name) tidak bisa tidur sama sekali karena terus mengingat perkataan sang ibu.

"Kau belum tidur juga? " tanya dan yi yang melihat (name) yang masih menagis.

"Hiks hiks! Keterlaluan banget! Aku kan juga sudah berusaha keras walaupun ngak ikut less tau! " seru (name) yang memeluk dan yi sambil menangis.

"Memangnya masuk akal kalau membandingkan aku dengan kakak dan juga ban yeo ryeong yang mendapat peringkat 1 seluruh sekolah? Ataupun kakak yang mendapat peringkat 2 di kelas! " seru (name) yang masih menagis.

"Sudah diamlah, kau mau matamu bengkak besok? " tanya dan yi yang berusaha menenangkan (name).

"Aku sms  ji ho saja deh!" seru (name) dan mengambil ponselnya.

INSO'S LAW X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang