episode (118).

214 40 9
                                    

Pagi harinya jooin, kwon eun hyeong dan yoo cheon yeong sudah berada di taman perpustakaan untuk menunggu duo ham yang belum datang.

"Katanya ibu dan ji ho akan sampai lagi dalam waktu 10 menit! " seru jooin yang melihat pesan dari dan yi.

"Kalau begitu, kita masuk nya nanti saja bareng sama mereka bertiga" seru kwon eun hyeong.

"Oke! " balas jooin dengan ceria. Namun berbeda dengan yoo cheon yeong yang tengah tertidur di meja taman perpustakaan.

"Omong omong yoo cheon yeong tidurnya nyenyak banget. Jangan bilang dian kurang tidur? " tanya jooin melihat wajah damai yoo cheon yeong yang sedang tertidur.

"Itu.... Akhir akhir ini jadwal syuting yoo cheon yeong cukup banyak, jadi dia kurang istirahat." seru kwon eun hyeong.

"Apa? Jadi dia sibuk banget, dong? Tapi, kenapa dia pakai bilang ikut belajar bareng di perpustakaan? " tanya jooin.

"Hmmmm.... Kenapa, ya? " tanya kwon eun hyeong dengan jail.

"Hmmmm? " dehem jooin yang berusaha mencari jawabannya dan sepersekian detik jooin mendapatkan Jawaban nya.

"Hmmmm? Waaahhh begitu, ya? " seru jooin dengan nada mengoda.

"Aku menebak nebak dia kapan akan sadar, akhirnya dia sadar juga" seru jooin dengan terkekeh pelan.

"Hahahaha... Sadar apa? " tanya kwon eun hyeong diselingi dengan kekehan.

"Ehei kau ngak usah pura pura ngak tau, memangnya ada diantara kita yang ngak tau selain ban yeo ryeong? Rekaman vidio waktu kita kelas 2 SMP menjelaskan semuanya, kan? " seru jooin saat mengingat senyuman yoo cheon yeong yang ditunjukan kepada (name) di rekaman vidio itu.

"Hahahahah" perkataan jooin hanya ditanggapi tawa oleh kwon eun hyeong.

"Jangan sampai berakhir dengan kehancuran..... " seru jooin dengan wajah serius membuat kwon eun hyeong kaget.

"Aku ngak suka yang seperti ituitu. Pertemanan 2 laki laki yang hancur karena menyukai perempuan yang sama, kalau menonton film atau drama kan biasanya begitu. Kalau hal itu benar benar terjadi di depan mata, menurutmu gimana? " tanya jooin yang tersenyum simpul.

"Jika hal itu sepertinya mau terjadi, aku akan memukul ulu hati eun ji ho sekeras mungkin" seru jooin lagi membuat kwon eun hyeong terdiam.

'Ah, jadi benar kalau ji ho juga.... ' batin kwon eun hyeong.

"Ulu hati yoo cheon yeong aku serahkan padamu, ya! Ngak apa sebelum itu terjadi ban yeo ryeong yang akan membereskan mereka berdua? " seru jooin dengan tenang.

"Caramu bicara berubah, ya?" tanya kwon eun hyeong.

"Aku? " tanya jooin.

"Iya! " sahut kwon eun hyeong.

"Hmmmm? Berubah bagaimana maksud mu? " tanya jooin lagi.

"Hm... Jadi... Sebelumnya, kalau kau sedang mengutarakan pikiranmu, tiba tiba kau akan bicara secara teoretis seperti buka mata pelajaran moralitas. Bisa dibilang kau seperti berkata 'sebenarnya aku ini bukan orang jahat' "seru kwon eun hyeong membuat jooin tersenyum simpul.

"Dulu aku begitu, ya? "Tanya jooin.

"Sekarang ngak begitu. Apa yang terjadi? " tanya kwon eun hyeong tersenyum tipis membuat jooin tertegun.

".... Itu... (Name).... Bukan maksud ku ibu..... Aku ngak tau kalau se berbeda itu" seru jooin dan tersenyum tulus.

"Berbeda? " tanya kwon eun hyeong.

INSO'S LAW X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang