episode (53).

370 67 0
                                    

Malam harinya entah kenapa kedua orang tua kami kembali dengan raut wajah seperti habis berbuat dosa, dan duo ham mendengar cerita tentang kedua orang tua mereka yang ikut reuni teman kampus yang mereka berdua hadiri.

(Name) yang mendengar penjelasan sangat ibu kepadanya menahan isakanya dan melihat kearah dan yi yang tersenyum kepadanya.

"Setiap kali ibu membandingkan nilaiu dengan kakak ataupun ban yeo ryeong. Aku selalu berpikir, apa jika aku tidak terlihari sebagai anak ibu mungkin ibu akan lebih bahagia" seru (name) dengan sedih.

"Ngak nak! Ibu sangat bahagia kau terlahir sebagai putri ibu" seru sangat ibu memegang kedua pundak (name) erat.

"Ibu hanya berpikir jika ibu dan ayah sudah meninggal ngak ada lagi yang akan merawat kalian berdua. Kalau kamu belajar lebih giat lagi, hati ibu akan lebih tenang" seru sang ibu.

"Kenapa ngomongin kematian sih? " seru (name) menangis.

"Jangn ngomong kaya gitu! Ibu harus hidup selama lamanya dengan kami! " seru dan yi yang juga ikut menagis.

'Kalau begitu aku akan berbaikan dengan kedua orang tuaku' batin (name) dengan penuh tekad.

"Ibuwwwwwww" seru (name) dan memeluk sangat ibu dengan dramatis.

"(Nameeeeeee) " seru sang ibu dengan memeluk dengan dramatis juga.

"Ehem ehem, apa ada yang ingin kalian makan? "Tanya sang ayah.

"Aku mau makan ayam jajangmyeon" seru (name) dengan wajah yang kembali senang.

*****************

Keesokan paginya (name) berjalan kesekolah dengan penuh kebahagiaan karena masalahnya sudah selesai tadi malam membuat (name) merasa lega. Dan yi dan ban yeo ryeong yang melihat hal itupun ikut senang juga.

"Jadi kau sudah berbaikan dengan orang tuamu ya? Tanya ban yeo ryeong senang.

"Iya! " sahut (name) senang.

"Syukur lah" ujar ban yeo ryeong.

"Ah, (name) kita kan harus mencari tempat service untuk memperbaiki ponselmu. Ayo cepat kita pergi! " ujar dan yi dan menarik tangan (name) dan ban yeo ryeong.

"Awwww! " rintih (name) saat tanganya di gengam oleh ban yeo ryeong karena luka di tanganya masih belum sembuh.

"Oh, iya! Maafkan aku" sahut dan yi cepat.

"Tidak apa apa kak, ini hanya sakit saja kok" ujar (name).

"Aduh melihat luka mu ini aku jadi kesal kepada para preman itu! " sungut dan yi dengan kesal.

"Sakit sekali ya? " gumam ban yeo ryeong dan memegang tangan (name) dengan raut wajah sedih.

"Yeo ryeong? " pangil dan yi.

"Maaf, gara gara aku kau dan (name) terus terseret kedalam hal kaya gini" ujar ban yeo ryeong dengan wajah bersalah membuat (name) kelimpungan sendiri.

'Sampai saat ini hal hal seperti itu bukanlah yang pertama, karena selama nyaris 3 tahun ini aku dan (name) terus terseret dalam urusan ban yeo ryeong' batin dan yi.

'Walaupun kejadian ini membuatku sedikit syok...... Tapi ini benar benar aneh. Padahal kemarin aku benar benar ingin keluar dari situasi ini dan sedikit ketakutan. Tapi karena yoo cheon yeong sudah berkata seperti itu dan yeo ryeong memasang ekspresi seperti ini' batin (name) yang juga ikutan sedih.

"Tapi yeo ryeong. . . Bagaimana kalau kau berpikir bahwa yang harus minta maaf pada (name) itu adalah gerombolan preman itu? Walaupun bohong kalau (name) bilang kalau (name) ngak keberatan dengan kejadian itu tapi (name) lebih keberatan memikirkan kalau kau harus meminta maaf pada (name). Kan yang bersalah itu orang lain" ujar dan yi membuat dan yi dan (name) terkejut.

INSO'S LAW X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang