cahpter (3).

701 107 4
                                    

"Kekhawatiran mu berlebihan" ujar laki laki yang di pangil tuan muda oleh supir yang membawa limosin ini membuat (name) menatap anak holangkaya ini tanpa berkedip.

"Ra rambut nya warna abu abu?! " ujar (name) dengan syok membuat laki laki itu melihat (name) dengan bingung.

'Masih kurang mata biru tadi, sekarang rambut abu abu? Memangnya di tokoh fantasi? ' batin (name) yang masih syok dan terus menatap si laki laki.

Dan yi langsung menyengol lengan (name) membuat (name) kembali tersadar.

"Benar, paman jangan khawatir kan ada aku juga. Aku akan menjaga jiho" ujar seseorang yang keluar dari mobil limosin dan tersenyum dengan cerah membuat (name) terpana akan tampang imut pria itu.

"A astaga! Ada loli disini! " ujar (name) dan menunjuk kearah laki laki imut yang berdiri di samping laki laki berambut abu abu.

"Kau ngak perlu menjaga ku tahu" protes laki laki berambut abu abu itu kepada laki laki imut tadi.

'Ma malaikat dan peri!' batin dan yi yang melihat kedua laki laki itu.

"Kalau begitu selamat sekolah! " pamit supir itu dan pergi begitu saja meningalkan keempatnya.

"Sampai bertemu nanti! " ujar laki laki masi yang bernama jooin yang melambai pada mobil limosin yang sudah berjalan menjauh.

"Titip tuan muda ya nak" ujar sang supir yang sudah berada cukup jauh dari mereka.

"Siap! " ujar (name) dengan antusias.

"Jangan menitipkan nya padaku! " ujar dan yi pelan dengan lesu.

"Halo! Namaku woo jooin" ujar jooin memegang tangan dan yi. Dan yi yang mendengar nama itu langsung terdiam karena dalam bahasa Korea woo jooin adalah orang luar angkasa.

"Halo jooin! Namaku (name) dan ini adalah kakaku dan yi walaupun hanya terpaut waktu 10 menit namun dan yi adalah kakaku karena dia yang lahir duluan" ujar (name) dengan ruang membalas ucapan jooin karena dan yi masih bengong.

"Halo (name)! Kau gadis yang cantik ya!" ujar jooin yang tersenyum dengan imut membuat (name) terdiam dan memegang jantungnya.

"My kokoroka is not daijoubu" ujar (name) dengan dramatis membuat dan yi hanya bisa menghela nafas lelah.

"Kau baik baik saja? " tanya jiho yang melihat (name) memegang daerah jantungnya.

"Aku baik baik saja mas" ujar (name) dan tersenyum centil membuat dan yi menjitak kepalanya.

TAK!

"ADUH! " jerit (name) dan mengosok kepalanya.

"Kalian sekolah di smp jijon juga kan? Tapi kenapa masih ada disini? Apa kalian tersesat? " ujar jooin yang kini beralih memegang tangan (name) dan bertanya dengan antusias.

"Ah, bukan begitu" ujar (name) dan melirik dan yi.

"Kalau begitu ayo masuk bareng" ujar jooin dengan antusias membuat (name) gemas sendiri ingin mencubit kedua pipi gembilnya ini.

"Bareng? Ujar dan yi yang melirik jiho yang berada di belakang jooin.

"Ah kalau dia namanya eun ji ho! Lalu nama kalian siapa? " ujar jooin dengan riang.

"Ha ham dan yi dan adikku ham (name) " jawab dan yi dengan gugup.

'Eun ji ho ternyata namanya biasa saja tapi ngak papa yang penting duitnya bestie' batin (name) dan menatap jiho dengan tatapan bersinar.

INSO'S LAW X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang