Sinar matahari begitu menyorot dengan terik kearah wajah Nania, wajahnya sudah di banjiri dengan keringat baru 15 menit berlalu dan masih ada waktu setengah jam lagi untuk menyelesaikan hukumannya.
Lambungnya terasa perih, dia belum sarapan. Kepalanya terasa berdenyut nyeri.
Nania yakin dia tidak akan tahan sampai hukumannya selesai, Nania mengembuskan napasnya panjang sambil menyeka keringat yang bercucuran di pelipisnya.
Nania tidak tahan, semuanya memburam lalu dia terjatuh membuat guru laki-laki yang sedang berjalan menuju kelas di buat kaget.
Pria berkepala pelontos itu langsung menghampiri gadis yang tergeletak itu."Nania," ucapnya.
Guru yang bernama Suganda itu akan berjalan menuju UKS untuk meminta bantuan karena jujur dia tidak akan kuat untuk membawa tubuh Nania ke UKS. Bukan karena tubuh Nania gendut tapi Pak Suganda yang sudah berumur dan pinggang yang sering terasa sakit.
Tetapi di saat yang bersamaan Pak Suganda melihat Zerga yang beru saja turun dari tangga, dan sudah Pak Suganda yakini kalau dia baru saja berasal dari rooftop.
"ZERGA!" teriak Pak Suganda membuka Zerga menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah pak Suganda dan... Satu gadis yang tergeletak itu.
"Sini bantuin bapak, Nania pingsan."
"Saya ada urusan." ucap Zerga datar.
"Kamu buruan cepet, gendong dia ke UKS kasihan pinggang bapak encok." ucap Pak Suganda. Jujur Zerga malas, apalagi di suruh-suruh seperti ini.
Zerga terkenal seseorang yang tidak perduli pada sekitarnya, terkecuali jika mereka mengusik ketenangan hidupnya. Tapi kali ini kaki panjang itu melangkah menuju Nania dan Pak Suganda.
Tanpa banyak bicara Zerga mengendong tubuh Nania menuju UKS, tubuhnya terasa sangat ringan. Apakah gadis ini makan? Pikir Zerga.
"Terima kasih Zerga, kamu mem--"
Belum sempat Pak Suganda menyelesaikan ucapannya, Zerga lebih dulu melengos pergi tanpa memperdulikan Pak Suganda yang nampak terlihat menahan kesal itu.
Zerga membaringkan tubuh Nania di brankar yang ada di UKS diikuti oleh seorang dokter yang memang petugas dan salah satu pegawai Manggaran Senior High School tak hanya itu juga ada beberapa petugas UKS yang mengikuti.
"Zerga kenapa Nania bisa pingsan?" tanya dokter tersebut.
Zerga mengangkat bahunya, dia tidak tahu lalu dia pergi keluar dari UKS karena dia rasa pekerjaannya sudah selesai.
Setelah beberapa menit Zerga pergi, Nania membuka matanya kepalanya terasa berdenyut nyeri.
"Nania, berbaring jangan dulu bangkit kamu masih sakit." ucap dokter tersebut.
"Iy-a dok," balas Nania kalau kembali berbaring.
"Nania maag kamu kambuh, kamu telat makan, kamu jangan terlalu banyak pikiran ya, saya sudah tulis resep obatnya kamu bisa ambil di apotek sekolah ya?" ujar dokter Dara.
Nania mengangguk, tunggu apa ini benar-benar karena penyakit maag nya yang kambuh atau...
"Dok, ini beneran cuma maag saya yang kambuh?" tanya Nania.
"Iya, memangnya kenapa? Ada masalah lain?" tanya balik dokter Dara.
Dokter Dara mengangguk."Kamu juga harus berterima kasih kepada Zerga," ucap dokter Dara membuat kepala Nania mencerna dengan baik ucapan dokter Dara.
Dokter Dara terkekeh, Zerga memang terkenal dengan ketidakpedulian terhadap sesama jadi wajar kalau Nania berekspresi seperti itu.
"Dia baik banget lho, sampai nganterin kamu ke UKS." ucap dokter Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Teen FictionWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy