PART 32

38.8K 1.1K 48
                                    

Zerga laki-laki itu benar-benar gila, Zerga menyeret Nania dengan kasar membuat gadis itu menangis. Bahkan, matanya sudah sembab ditambah dia ingin pergi menemui ayahnya. Tapi, laki-laki jelmaan iblis ini malah menyeretnya tanpa ada sedikit rasa kemanusiaan sama sekali. Semua para pekerja hanya bisa menatap iba kearah Nania, bahkan Gerhana yang baru saja sampai di rumah bak istana itu seusai membereskan masalah di kantor atas perintah dari Zerga. Dia hanya bisa diam menatap Zerga, walaupun rasanya dia ingin sekali menolong Nania.

Suara langkah dan isak tangis yang memasuki rumah membuat Renia yang tengah duduk santai di ruang tamu sambil menyesap teh hangatnya itu pun menoleh, alangkah terkejutnya dia saat melihat Nania yang diseret paksa oleh putranya, Zerga.

"Zerga, apa yang kamu lakukan?" Renia lantas bangkit dari duduknya, suara Renia berhasil membuat langkah Zerga terhenti begitu juga Nania."Lepaskan istri kamu Zerga, dia kesakitan! Apa kamu tidak melihat itu?" Renia kesal dia akan melangkahkan kakinya tapi baru satu langkah teriakan suara milik Nania berhasil membuat Renia berhenti.

"Argh-- Z-Zerga. Sakit."

Zerga menatap Renia dingin dari kilatan matanya seolah menjelaskan kalau Renia harus diam.

"Lepaskan Nania, dia lagi mengandung anak kamu Zerga!" ucap Renia akan kembali melangkah tapi Nania lagi-lagi meringis saat pergelangan tangannya yang dipegang erat oleh Zerga tak lupa kuku itu juga menancap di lengan putih gadis itu.

Zerga menarik Nania, Zerga laki-laki itu terus berjalan melalui lorong-lorong rumah besar itu dengan Gerhana dan Renia yang mengikutinya dari belakang. Zerga membuka pintu itu, pintu putih yang menghubungkan kelapangan tembak pribadi miliknya.

Zerga menghempaskan tubuh Nania sampai gadis itu terjatuh membuat Nania meringis sakit. Zerga membawa pistol miliknya yang ia simpan di dalam sebuah lemari kaca yang ada di sana. Tatapan Zerga mendingin, napasnya memburu, dia tidak suka saat ada orang lain yang sok tahu tentang kehidupannya. Zerga benci, sangat.

Zerga menodongkan pistol itu kepada Nania."Lo gak tahu apa-apa tentang hidup gue, Nabastala!" desis Zerga.

"Zerga apa yang kamu lakukan!" Renia datang bersama Gerhana dan melihat itu dengan sangat terkejut.

DOR

Satu peluru berhasil lolos tepat mengenai sebuah tikus yang baru saja melintasinya tepat di belakang Nania. Nania menutup matanya, napasnya memburu, suara pistol itu sangat mengerikan.

"Zerga!" Panggil Renia tapi tak dihiraukan oleh Zerga.

Nania menunduk, air matanya tidak henti-hentinya keluar membasahi pipinya. Zerga berjalan mendekat kearah Nania, laki-laki itu berjongkok dan menarik dagu Nania menggunakan pistolnya dengan kasar membuat Nania lantas langsung menatap Zerga. Mata itu menatap ketakutan kearah Zerga. Siap mati?

"Ready to die, Baby girl?" Suara Zerga yang deep voice mengalun bak lonceng kematian ditelinga Nania, tatapan mata elang itu begitu mengerikan.

"Bodoh, jalang, pembawa sial, sampah, kata apa lagi yang pantas buat cewek kaya lo huh?" ucap Zerga sambil mendorong kepala Nania menggunakan pistolnya.

"Bener kata Inara, lo gak lebih dari cewek pembawa sial Nania. Seharusnya gue harus bunuh lo sejak lama. Kehidupan lo gak lebih berharga dari sampah!" ucap Zerga, laki-laki itu bangkit dia menatap Renia dengan alis yang mengangkat.

"See? Lihat, perempuan yang ada di depan gue itu. Perempuan itu yang udah bikin bokap gue mati Nabastala, lihat!" ucap Zerga sambil menarik dagu Nania kasar menunjukan kearah Renia yang terdiam dengan air mata yang mengalir.

"Renia, Nania, kalian berdua sama-sama jalang!" Mata Zerga memanas, tangannya mengepal erat memegang pistol itu."Kalau lo mau tahu kenapa ada manusia gak berperasaan kaya gue, lo tanya sama dia! Kenapa dia gak bunuh gue dulu?!" ucap Zerga sambil menghempaskan kasar wajah Nania.

Z E R G A || Dangerous Husband √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang