PART 43

36.1K 1.4K 123
                                    

Semuanya sangat terasa indah, jika dibilang Galuh memang cinta pertamanya. Ayahnya. Tapi apa boleh jika Nania bilang kalau Zerga cinta pertamanya juga? Zerga adalah sosok laki-laki yang membawa Nania ke dunia percintaan, Nania belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya. Perasaan ini sangat asing tapi Nania suka.

Sangat.

Nania tak pernah terbesit akan bisa jatuh cinta pada sosok laki-laki di hadapannya yang berstatus sebagai suaminya. Semuanya memang teras sangat terburu-buru, Nania pikir Zerga tidak akan pernah mencintainya, namun ternyata Nania salah. Dari perilaku Zerga, Nania pun sudah merasa nyaman dan aman berada di dekat Zerga.

Tapi, jika bertanya tentang siapa cinta pertama Zerga. Maka Zerga akan menjawab dengan keras siapa cinta pertamanya, cinta pertama Zerga adalah Shazia Kinara Lazuardy Saskara. Bukan ibunya, ibunya adalah luka bagi Zerga. Jika Renia adalah luka baginya, maka Inara adalah orang pertama yang menghancurkan cintanya, kepercayaannya, semuanya.

Lalu siapa sosok perempuan yang tengah tertawa bahagia yang berdiri tak jauh di hadapannya? 

Suasana malam ini benar-benar sangat cerah, Bintari, Arum, Hema, Jarrel, dan juga Batara sudah hadir di halaman rumah Zerga. Mereka berniat untuk barbeque time malam ini. Seperti yang Zerga tadi lihat Nania dan kedua sahabatnya itu tengah meracik sesuatu di depannya sambil tertawa bersama kedua sahabatnya. Sangat terlihat bahagia, sampai kapan Zerga akan melihat tawa itu?

Sampai Zerga benar-benar menghancurkannya.

Di saat para perempuan tengah menyiapkan untuk bakar-bakaran, laki-laki duduk di gazebo samping kolam berenang dengan Jarrel yang sibuk memfoto sana-sini untuk fans nya di sosial medianya. Jarrel bukan selebriti tapi Jarrel cukup famous dikalangan remaja yang baru saja menjelajahi sosial media. Jarrel itu stttt jamet. Kalau kata Hema.

"WOY JAMET!" Hema berteriak keras tapi tak membuat Jarrel menoleh, sebenarnya remaja laki-laki itu tahu pasti sahabat setannya itu tengah memangil dirinya tapi Jarrel enggan untuk menoleh, remaja itu malah semakin tersenyum ke arah kamera ponselnya.

PLAK

Tiba-tiba kepala Hema di tabok dari arah belakang membuat laki-laki meringis."Argh, sialan!" ucap Hema berbalik badan dan di sana sudah ada Arum yang tengah menatapnya.

"Gak usah teriak-teriak bisa? Lo pikir ini hutan?" tanya Arum kesal sambil membawa sosis.

"Lo pikir aja, ini memang hutan. Rumah Zerga di tengah hutan kalau lo lupa." ucap Hema memutar bola matanya malas.

Arum tersenyum tipis."Oh iya, gue lupa. 'Kan elo monyetnya!" ucap Arum lalu melenggang pergi meninggalkan Hema yang menatapnya kesal.

"Kalian berdua gak di mana-mana, berantem terus. Gak bosen? Jodoh kali, ya?" ucap Nania terkekeh.

"GAK!" ucap Arum dan Hema bersamaan.

"Tuh 'kan, bareng lagi, jodoh nih pasti. Iya, gak Nan?" tanya Bintari sambil menyenggol lengan Nania membuat Nania langsung mengangguk semangat dan tersenyum manis.

"Damn, seharusnya gue ikut senyum bukan jatuh cinta." Zerga berucap dalam hati menatap lurus ke arah Nania, Nania sadar akan Zerga yang menatapnya tersenyum dan bertanya 'kenapa?' tanpa suara. Zerga yang paham gerak bibir Nania hanya tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"GAK!" Lagi-lagi Arum dan Hema menjawab bersamaan. Arum menatap Hema kesal.

"LO!" ucap Arum dan Hema menunjuk satu sama lain.

"Kedua monyet keluar kandang!" ucap Jarrel tiba-tiba sambil merekam Arum dan Hema bergantian.

"JARREL!"

Z E R G A || Dangerous Husband √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang