Hari-hari mulai berlalu tidak ada hal yang aneh selama hampir satu bulan ini, Nania hidup seperti biasa tidak ada yang menggangu dia benar-benar hidup seperti sebelum terjadi apa-apa antara dirinya dan Zerga. Hubungan dia dengan kakaknya membaik walaupun Nania yang sering mengalah, Nania senang dia tidak apa-apa, selama orang terdekatnya senang dia akan senang. Nania tipikal orang yang tidak memperdulikan dirinya sendiri, seolah kebahagiaan orang lain sudah cukup baginya.
Seluruh sekolah tengah free sekarang banyak siswa-siswi yang berlalu lalang di waktu jam pelajaran termasuk dirinya, MSHS akan mengadakan lomba yang memang setiap tahun selalu ada dan kali ini mereka memiliki kesempatan menjadi tuan rumah tahun ini.
Dia baru saja kembali dari ruang guru setelah pertemuannya dengan guru kimia pembimbingnya, sambil membawa paper bag di tangannya
"Nania lo di panggil sama Inara di lapangan indoor," ucap salah seorang siswi. Nania mengangguk tak lupa mengucapkan terima kasih dia langsung berlari kearah lapangan indoor.
Nania siswi pintar di sekolahnya dia juga mengikuti lomba olimpiade kimia perwakilan dari kelas 12 dari grup perempuan bersama kedua adik kelasnya.
Inara menatap kesal kearah Nania yang baru saja datang."Lo bikin gue kesel tau gak, buruan mana sepatu gue?" tanya Inara. Nania memberikan sepatu Inara.
"Maaf Kak, tadi aku kebetulan di panggil sama Bu Erika." ucap Inara.
"Alasan," sinis Inara.
Nania diam, dia tidak akan menjawab ucapan Inara karena jika dia menjawab maka urusannya akan panjang dan tidak akan selesai bahkan sampai rumah nanti, jadi lebih baik Nania mengalah.
"Udah bagus Nania tolongin, gak tau terima kasih ya lo." ucap Bintari datang menatap kesal kearah Inara.
Inara menoleh sesaat setelah mengikat tali sepatunya."Bacot, ini bukan urusan lo tapi urusan gue sama dia!" ucap Inara sambil menunjuk Nania.
Inara adalah ketua Cheerleaders di Manggaran Senior High School yang setelah lomba ini dia akan lengser dan di ganti oleh adik kelasnya, Bintari dan Arum mengikuti kegiatan ini karena memang Bintari dan Arum sangat senang dengan urusan menari tapi jika di bandingkan Bintari lebih excited daripada Arum.
"Oh iya Tar, lomba debat bahasa Inggris sama siapa kalau kamu di sini?" tanya Nania mengalihkan pembicaraan.
"Gue ikut kok, 'kan itu jam 9 kalau lomba basket 'kan jam 4." ucap Bintari membuat Nania hanya mengangguk.
"Hari ini lo gak ada bimbingan?" tanya Bintari.
"Enggak, aku mau nonton kamu aja deh." ucap Nania.
Inara yang mendengar percakapan itu pun langsung pergi, Nania menatap punggung Inara yang menjauh. Wajah Nania dan Inara tidak terlihat mirip sama sekali, apalagi bentuk tubuh. Tubuh Nania kecil, pendek, sedikit berisi, dengan pipi tembam, sedangkan Inara yang memiliki tubuh bak gitar Spanyol.
Rambut Nania panjang sedikit pirang bola mata cokelat terang sangat tenang dengan bulu mata yang letik, sedangkan Inara memiliki rambut panjang hitam legam dengan bola mata yang sangat persis dengan bola mata yang di miliki ayahnya sangat damai tapi api di mata Inara selalu berkobar apalagi jika berhadapan dengan Nania.
Wajah Nania seperti turunan dari ibunya, sedangkan Inara gen dari ayahnya lebih kuat. Mereka sama-sama cantik apalagi Inara yang tampak bak seorang model itu, Nania juga cantik sangking cantiknya lebih menjurus ke imut dan lucu. Sebenarnya Nania juga tidak pendek hanya saja jika di bandingkan dengan Inara, tinggi badannya lebih tinggi Inara.
Shazia Kainara Lazuardy Saskara dan Nabastala Kanania Lazuardy Saskara putri dari Sanhigala Galuh Saskara dan Aleena Naia Lazuardy sebelum memliki putri mereka juga mempunyai seorang putra bernama Arenza Andharu Lazuardy Saskara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Fiksi RemajaWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy