"Nania, sepertinya kamu tengah mengandung bayi kembar saat ini?" ucap dokter perempuan itu sambil menatap Nania dengan senyum senang. Nania menutup mulutnya tak percaya, dia mempunyai anak kembar? Nania sangat bahagia sekarang.
"Nania, Mama akan punya dua cucu sekaligus." ucap Renia bahagia.
Nania berpikir, darimana dia mendapatkan gen anak kembar. Padahal kalau dia ingat-ingat dalam keluarganya tidak ada yang kembar.
"Kalau begitu Nania, kamu harus menjaga lebih baik lagi ya. Makan dengan teratur, olahraga dengan baik, tidur yang cukup, jangan banyak pikiran, dan bahagia. Karena jika kamu bahagia bayi yang ada di dalam kandunganmu akan merasakan hal yang sama." ucap Dokter Cella dibalas anggukan kepala oleh Nania.
"Jangan lupa minum susu ibu hamil dan kontrol tepat waktu, ya." ucapnya lagi membuat Nania lagi-lagi menganggukkan kepalanya mengerti.
"Terima kasih, Dok." ucap Nania.
"Sama-sama." jawab Dokter Cella.
Nania dan Renia kini berjalan keluar dari ruangan Dokter Cella, kedua perempuan berbeda generasi itu kini berjalan beriringan menuju parkiran.
"Mama sangat bahagia, Nania. Pasti di dalam mansion akan sangat ramai karena kedatangan dua cucu menggemaskan." ucap Renia sudah membayangkan hal itu, dan tentu saja itu membuat Nania terdiam dan hanya menampilkan senyum tipis.
Apakah ibu mertuanya tidak tahu? Pernikahan dia bersama Zerga, akan berakhir setelah anak ini lahir. Dan setelah itu, mereka benar-benar akan hidup seperti orang asing.
"Kamu mau jalan-jalan dulu? Apa selama kamu hamil ada sesuatu yang kamu inginkan tapi belum kesampaian? Karena Mama, yakin pasti kamu enggan memintanya pada Zerga." ucap Renia membuat Nania mengangguk samar.
Renia tersenyum hangat."Lain kali, kamu ungkapin ya Nak." ucap Renia sambil mengusap rambut Nania lembut.
"I--iya, Ma." Renia tersenyum, wanita itu membawa Nania untuk duduk di kursi panjang di depan taman rumah sakit.
"Nania, pasti kamu bingungkan kenapa kamu bisa memiliki bayi kembar sekarang?" tanya Renia.
"Memang benar tidak menutup kemungkinan bisa hamil kembar kalau tidak mempunyai gen kembar sebelumnya, tapi sebenarnya Zerga mempunyai gen kembar dari ayahnya, ayah Zerga. Z--Zeelan namanya. Sebenarnya ayahnya itu kembar, hanya saja saudarinya meninggal saat dia berusia 3 tahun. Karena kasus penculikan dan pembunuhan pada saat itu."
Renia masih mengingat bagaimana Zeelan menceritakan kehidupannya dulu, tapi Renia selalu nampak tak perduli pada laki-laki itu.
"Dia sebenarnya sangat ingin memiliki anak kembar, tapi aku hanya mengandung satu bayi saat itu. Dan itu Zerga, bahkan dulu Mama akan menggugurkan bayi tak bersalah itu." ucap Renia sambil mengusap air matanya yang menetes.
"Mama tidak bisa membayangkan akan seberapa penyesalan jika itu sampai terjadi dulu."
Nania mengusap bahu Renia.
"Mama memang tidak pantas untuk mendapatkan maaf dari Zerga. Tapi apa boleh Mommy berharap? Karena jujur saja, Mama menyesal." lirih Renia.
"Zerga masih menyayangi ibunya, Mama Renia. Pasti." ucap Nania.
•••
"Mau jutaan kali lo cuci tuh bibir, gak akan menghilangkan fakta kalau lo habis dicium Inara." ucap Batara sambil bersandar di dinding dengan kedua tangan dilipat di depan dada menatap Zerga datar.
"Fuck!" umpat Zerga menatap dirinya di pantulan cermin, dia sangat marah. Tangan berurat itu kini mengepal.
"Cium aja lagi, Nania pasti hilang." ucap Jarrel sambil mencuci tangannya di salah satu wastafel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Novela JuvenilWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy