PART 18

34.8K 977 17
                                    

Nania menghela napasnya panjang gadis itu membawa satu air mineral dingin dari salah satu mesin pendingin yang berada di supermarket di perempatan jalan menuju rumah Zerga, dia sengaja berhenti karena haus Nania juga membawa dua botol minuman untuk supir yang mengantarnya supir pribadi yang bekerja di kediaman Armagan.

"Maaf Kak, kartunya tidak bisa digunakan." ucap kasur tersebut membuat Nania merasa sedih, apa orang tuanya sudah memblokir kartu miliknya? Jika benar, apa yang harus dia lakukan sekarang? Padahal saat dia belum makanan di kantin kartu ini masih bisa di gunakan.

"Sama dia," ucap seseorang yang sangat Nania kenali berucap.

"Gak usah mbak saya gak jadi beli saja." ucap Nania lalu menyimpan kembali minuman tersebut dan berlalu keluar.

Zerga berdecak pelan, lalu mengambil kembali minumannya. Setelah membayar dia keluar, mobil yang Nania tumpangi sudah mulai melaju itu langsung berhenti saat Pak Rejan melihat Zerga yang melambangkan tangan dari kaca spion.

"Kenapa berhenti Pak?" tanya Nania.

"Maaf Nona, Tuan muda menyuruh saya untuk berhenti." ucap Pak Rejan membuat Nania memutar bola matanya malas.

Zerga berjalan membuka pintu mobil Nania lalu melempar kedua botol minum yang tidak sempat Nania beli tadi.

"Gak usah banyak bacot, minum." ucap Zerga lalu menutup kembali pintu mobilnya dengan sangat keras membuat Nania kaget, Pak Rejan sudah biasa tidak heran.

Nania memutar bola matanya malas, Zerga sok perhatian. Lalu wajahnya kembali tersenyum saat memberikan satu minuman kearah Pak Rejan.

"Untuk bapak, dari Tuan muda terhormat Zerga Nicholas Armagan."

•••

Nania berjalan menuruni anak tangga, dia akui rumah Zerga sangat seperti istana megah dan juga mewah. Kekuasaan yang dimiliki Zerga mungkin cukup berpengaruh apalagi Zerga adalah keturunan dari keluarga terpandang. Nania tidak menyangka hidupnya akan seperti ini, berada di bawah aturan yang memang akan Zerga perbuat.

Nania menghela napasnya panjang, apa kabar ibu, ayah, dan kakaknya saat ini? Nania merindukannya. Nania berjalan ke taman belakang, banyak sekali yang berjaga disini membuat Nania risih.

"Ada yang bisa saya bantu Nona muda?" tanya salah satu pria berbadan tegap.

Nania menggelengkan kepalanya."Enggak, O-m." ucap Nania membuat laki-laki yang dari segi usia memang sudah tua tetapi jika dilihat dari wajah sangat terlihat muda dan segar. Bahkan Nania juga sempat ragu mengatakan 'om'.

Nania melihat kolam, dia berjalan kesana dan duduk di pinggirnya memasukan kakinya kedalam. Setidaknya tempat ini aman, tidak ada orang. Nania menatap dirinya di pantulan air kolam, terlihat menyedihkan. Satu tetes air mata kembali hadir, Nania menghela napasnya panjang dia mengusap air matanya lalu menatap langit yang di sana terlihat bulan dan bintang.

Nania mengusap perutnya yang sedikit tidak lagi rata, di dalam sana ada kehidupan. Kehidupan yang memang tidak pernah ia sangka akan datang secepat ini dalam hidupnya.

Sedangkan Zerga, laki-laki itu baru saja sampai di rumahnya sekitar pukul 21.30 setelah pulang sekolah membuat para maid yang ada di sana tengah menatap terheran-heran kearah Zerga. Biasanya remaja bringas satu itu akan pulang lewat dari jam 00.00 malam bahkan tidak pulang tapi sekarang? Apa karena ada Nania?

Zerga menatap para maid datar membuat mereka semua lantas menunduk, Zerga berjalan angkuh akan menaiki tangga tetapi langkahnya terhenti saat melihat bayangan seorang perempuan dari arah kolam.

Z E R G A || Dangerous Husband √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang