PART 42

37.1K 1.4K 67
                                    

Zerga dan Nania sampai di Jade Hage, tangan  besar Zerga menggenggam lembut tangan Nania. Zerga tak ingin menyakiti Nania lagi, Nania masih bingung tadi saat di mobil Zerga tak memberitahunya apa-apa. Emosi Zerga masih tidak stabil tadi.

Nania berniat akan bertanya saat emosi Zerga sudah reda. Tetapi harapan itu musnah seketika saat seorang laki-laki paruh baya bangkit dari duduknya menatap tajam ke arah Zerga.

"APA YANG KAMU LAKUKAN ZERGA!" Brata, pria berumur itu nampak marah. Wajahnya sudah memerah, giginya bergemeletuk, Brata tidak terima saat putrinya diperlukan seperti itu oleh anak tirinya.

"Mas," suara lirih milik Renia tak membuat Brata gentar. Bahkan saat Renia memegang tangan Brata, pria itu langsung menghempaskannya dengan kasar sampai Renia terjatuh. Nania yang melihat itu pun lantas langsung akan berlari menolong Nania, tetapi lebih dicekal oleh Zerga.

"Lepas," ucap Nania. Zerga diam tak menggubris ucapan Nania.

"Jangan karena dia anak kamu, kamu membelanya! Lagipula bukannya dia anak yang kamu ingin tiadakan dulu?!" sentak Brata membuat Zerga menutup matanya sejenak saat mendengar sebuah fakta yang sangat menyakitinya.

"Dia ibu kamu, Ga. Lepasin tangan aku, aku mau nolongin Mama." ucap Nania lembut, mata teduh indah itu menyorot dengan teduh menatap Zerga. Zerga yang ditatap seperti itu seketika melepaskan tangannya, amarahnya sedikit mereda karena Nania.

Nania lantas langsung berlari menghampiri Renia, membantu wanita itu berdiri.

Brata menatap Zerga tajam."Bahkan kamu yang sudah memberitahu publik bahwa Nagina dan kamu saudara!" ucap Brata.

"Saya anak tunggal. Dia orang asing!" ucap Zerga penuh penekanan.

"La--"

"Siapa di sini yang mulai? Jalang itu yang mulai!"

"Apa yang kamu katakan Zerga? Beraninya kamu, istri kamu yang jalang!" ucap Brata.

"Dia ngejual dirinya buat saya, tapi anak Anda dia menjual ke semua pria. Lebih jalang mana?" tanya Zerga sambil menaikan alisnya sebelah.

Tatapan Zerga nampak tenang, tak lama Gerhana datang dengan sebuah iPad di tangannya."Tuan saya sudah menarik semua saham yang Anda punya di Brata, beberapa persen saham yang dicuri oleh Brata telah kembali." ucap Gerhana membuat Zerga tersenyum tipis menatap Brata.

Tangan Brata mengepal.

"Apa yang kamu lakukan?!"

"Seperti apa yang Anda pikirkan, simpan rumah kardus Anda untuk biaya gaji karyawan." ucap Zerga, laki-laki itu melangkah mendekat ke arah Nania.

"Come on dear, let's go to the room."

•••

Zerga membaringkan tubuhnya di atas kasur menatap Nania yang kini juga menatapnya, Zerga tersenyum tipis remaja itu bangkit dan menarik tangan Nania lembut. Saat Nania akan duduk tepat di sebelah Zerga, Zerga malah mengangkatnya ke atas pangkuannya.

Mengecup singkat leher putih yang terpampang jelas di depan matanya lalu tersenyum tipis, dan terlihat sangat manis.

"Give me a kiss." ucap Zerga sambil memonyongkan bibirnya beberapa centi.

Nania menutup mulut Zerga dengan tangan kecilnya, lalu menggelengkan kepalanya pelan.

"Aku tahu ini bukan urusan aku, tapi... Apa kamu bisa bersikap lebih baik sama ibu kamu?" tanya Nania.

Zerga tidak membalas pertanyaan Nania, dia memilih memeluk Nania erat dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Nania. Menghirup aroma lavender yang begitu harum dan tenang, Zerga suka bau ini. Zerga suka bau Nania.

Z E R G A || Dangerous Husband √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang