PART 27

34.1K 890 11
                                    

"Dia siapa Zerga?"

Zerga menoleh."Istri saya." Tanpa pikir panjang Zerga menjawab, kakinya akan melangkah tetapi suara ibunya kembali hadir.

"Zerga, Mama bertahta dengan serius!" ucap Renia menatap punggung putranya dengan mata yang berkaca-kaca, sebegitu bencinya putranya itu pada dirinya?

"Apa Anda melihat kebohongan dimata saya?" tanya Zerga.

"Apa yang sudah kamu lakukan pada gadis itu Zerga? Kamu mengambil kehormatan dia?" tanya Renia.

"Kalau iya, emangnya kenapa?" Raina mengepalkan tangannya mendengar tuturan dari putranya.

"Zerga! Mama tidak pernah mengajarkan hal seperti itu kepada kamu!" sentak Renia geram.

Hening sesaat, hanya suara jam yang berdetak. Zerga tertawa pelan, merasa lucu dengan apa yang dikatakan oleh wanita dihadapannya itu. Apa katanya? 'Mama tidak pernah mengajarkan hal seperti itu kepada kamu' rasanya Zerga ingin memutar video jika saja rekaman video dari kecil sampai ia dewasa itu ada.

"Emangnya ajaran seperti apa yang Anda ajarkan kepada saya Nyonya Brata?" tanya Zerga dengan mata yang menatap datar kearah Renia.

Renia menutup matanya, ucapan anaknya itu membuat hatinya sakit.

"Ajaran seperti apa yang Anda ajarkan kepada saya?!" ucap Zerga.

"Setidaknya ayahmu mengajarkan untuk menghormati seorang wanita 'kan? Kenapa kamu merebut kehormatan gadis itu?" tanya Renia.

"Tentu, tentu saya ayah saya mengajarkan banyak hal. Hanya saja contoh sosok seorang wanita yang saya temui adalah, sosok yang tidak pantas untuk di hormati!" ucap Zerga dengan lantang dan jelas.

Air mata Renia tidak dapat dibendung, air matanya jatuh. Zerga? Bagaimana keadaan anak itu? Anak itu nampak masih menatap datar.

Tanpa ingin berdebat lagi, Zerga berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya tetapi saat dia sampai dilantai dua rumahnya dia masih melihat Nania yang menatapnya dengan raut wajahnya yang kaget.

Zerga melirik sekilas lalu melanjutkan langkahnya. Nania menghela napasnya panjang lalu dia mengejar Zerga, Nania mencekal tangan Zerga lalu Zerga menipis tangannya.

"Oke, aku minta maaf. Tapi, dengerin dulu. Kamu gak seharusnya bersikap seperti itu kepada Mama kamu." ucap Nania.

Zerga masih diam, menatap datar kearah Nania sampai akhirnya helaan napas dari Nania terdengar.

"Dia adalah ibu, ibu yang sudah melahirkan kamu. Seburuk apapun dia, dia tetap ibu kamu Zerga." ucap Nania masih berusaha memberi pengertian.

"Lo orang asing, dan orang asing gak berhak buat ikut campur!" ucap Zerga penuh penekanan lalu pergi membuka pintu kamarnya dan menutupnya dengan kencang.

Nania terdiam, dia siapa? Zerga benar, dia orang asing di kehidupan Zerga. Dia orang baru, dan sebaiknya lebih baik dia diam.

•••

Pagi harinya, seperti biasa Nania berjalan kearah dapur untuk menyiapkan sarapannya tapi saat berada di ruang keluarga Nania mendengar suara itu orang yang tengah berenang. Kaki jenjangnya melangkah untuk mengintip ternyata Zerga, laki-laki itu sangat kuat sekali berenang pagi-pagi padahal cuaca cukup ah tidak bukan cukup tapi sangat.

Tanpa ingin berlama-lama Nania berjalan kearah dapur kembali, Nania memakai celemek dan berkutat di dapur sendirian. Nania kali ini berpikir apa ya, yang harus dia masak pagi ini? Nania melirik jam yang berada di dapur itu dan ternyata waktunya masih cukup lama.

Z E R G A || Dangerous Husband √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang