"FUCK!" Inara berteriak sambil menghancurkan seluruh barang-barang yang berada di dalam ruangan cheerleaders. Tangan gadis itu mengepal, kenapa seperti ini? Bukan ini yang dia inginkan! Kenapa Zerga melakukan hal seperti itu? Padahal dulu Zerga teramat sangat mencintainya. Shazia Kinara Lazuardy Saskara, bukan Nabastala Kanania Lazuardy Saskara.
"Siapa yang udah ngasih tahu kalau Nania hamil?" Inara berbalik menatap ke arah tiga orang sahabatnya yang tengah menatap Inara bingung.
"Kasih tahu gimana? Gue aja baru tahu sekarang." balas Nagina dibalas anggukan kepala oleh Gabby dan juga Kelila.
Inara berdecak kesal, benar juga. Di antara ketiga sahabatnya tidak ada yang tahu kalau Nania hamil anak Zerga kecuali dirinya. Ah sial. Anak Zerga? Bahkan anak itu tidak pantas mendapatkan hak seorang ayah dari Zerga. Pikir Inara. Zerga hanya akan menjadi seorang ayah untuk anak-anaknya nanti, tidak untuk orang lain apalagi Nania.
"Oh jadi lo udah tahu sebelumnya?" tanya Kelila menatap Inara sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Sejenak gadis itu memutar matanya malas.
Inara menutup matanya sejenak, dia terpaksa menutupi semua ini. Karena Inara berpikir tidak akan ada yang mau membongkar kejadian yang tak pernah diharapkan ini, tapi kenyataannya semua malah terjadi dan membuat Inara bingung.
"Gue awalnya mau kasih tahu sama kalian tentang masalah ini, tapi dulu Nania pernah bilang sama gue. Pernikahan Nania dan Zerga itu gak akan bertahan lama, sampai anak Nania lahir setelah itu mereka akan pisah." ucap Inara.
Kelila terkekeh."Lo yakin itu semua bakal terjadi? Kalau gue lihat-lihat Zerga mulai ada ketertarikan sama Nania." ucap Kelila, dan itu sudah jelas membuat Inara tak terima. Sudah dia katakan bahwa Zerga hanya miliknya.
"Cinta Zerga itu punya gue, lo juga tahu seberapa bucin Zerga sama gue dulu!" ucap Inara.
Gabby tersenyum tipis ."Dulu, 'kan? Ingat Ra, manusia itu cepat berubah. Jangan 'kan Zerga, orang yang lo sakiti. Orang yang menurut lo bakal selalu ada di samping lo selamanya aja dia bisa pergi." ucap Gabby. Membuat Inara terdiam, dia jadi teringat Jarrel. Laki-laki itu selalu mendukung hubungannya dengan Zerga, tetapi sekarang? Laki-laki itu malah memihak Nania.
Inara tetap Inara, dia tidak mau kalah dan sesuatu yang sudah jadi miliknya tidak akan pernah bisa pergi atau bahkan menjadi milik orang lain.
•••
"Nania, kamu resmi dikeluarkan dari MGHS." ucap Pak kepala sekolah dengan lantang dan terdengar jelas di telinga Nania.
Zerga menatap Nania, gadis itu nampak menunduk satu tetes air mata berhasil Zerga lihat saat air mata itu jatuh tepat mengenai rok yang Nania pakai, kenapa rasanya sangat aneh? Kenapa Zerga tidak suka saat air mata itu jatuh? Harusnya, dia bahagia bukan? Sudah menghancurkan kehidupan Nania. Harusnya dia bahagia 'kan? Harusnya dia party setelah ini? Harusnya Zerga bangga. Bukan seperti ini, rasa aneh yang sangat memuakkan dan selalu Zerga tepis.
Zerga menatap sang kepala sekolah, dan sialnya. Kepala sekolah itu adalah sahabat ayahnya. Sahabat dekat ayahnya sama seperti Ardhan, ayah Batara yang sangat dekat dengan ayahnya.
Nania keluar dari ruang kepala sekolah itu setelah berpamitan kepada Pak Gustav. Pria berumur, blasteran Indonesia-Belanda yang nampak membuat Zerga menatap tajam pria itu.
Gustav menaikan alisnya sebelah menatap anak remaja yang ada di depannya, yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.
"Nania gak akan keluar dari MGHS."
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Ficção AdolescenteWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy