"Nan, udah ketemu?" tanya Bintari saat memasuki UKS dan dia sempat berpapasan di dengan Zerga. Nania yang sudah menghapus air matanya itu pun tersenyum.
"Udah," ucap Nania.
Bintari memicingkan matanya."Lo habis nangis?" tanya Bintari.
Nania mengangguk."Aku terharu karena kalung aku ketemu," ucap Nania bohong.
Bintari mengangguk mengerti, kalung itu sangat berati dan berharga bagi Nania."Kita balik yu, udah mulai sore." ajak Bintari.
"Ayo!" ucap Nania.
Mereka berjalan beriringan menuju depan sekolah karena sepertinya supir pribadi mereka sudah menjemput, tadinya Bintari akan mengantar Nania pulang tetapi ternyata Pak Aris selaku supir dari keluarga Nania sudah menjemput.
"Sampai ketemu besok, Nan!"
"Sampai ketemu besok juga, Tari!"
Mobil mahal itu melesat menjauhi gedung sekolah ini, senja mulai terlihat di atas langit. Sangat indah membuat Nania tidak ingin berpaling dari warna itu.
Mobil itu berhenti saat lampu merah, di saat yang bersamaan motor sport mewah itu berada di samping mobil Nania. Nania menatap kearah pengendara itu tentu saja sangat ia kenali siapa lagi kalau bukan Zerga dan sahabat-sahabatnya?
Samping kanan dekat kaca mobilnya adalah Zerga, Zerga menoleh di balik helm full face nya itu dia bisa melihat wajah Nania tapi tak lama Zerga mengalihkan pandangannya saat lampu berganti menjadi hijau dan kendaraan di belakangnya membunyikan klaksonnya.
Nania terdiam, Zerga mencintai Inara itu jelas dan sudah tak akan mungkin jika Nania merebut Zerga dari Inara. Dia tidak ingin membuat kakaknya semakin benci dan kecewa padanya.
Nania mengusap perutnya, Nania ingin mempunyai anak tapi bukan sekarang. Tapi bagaimana jika ada kehidupan di dalam perutnya? Nania bingung, dia takut, bagaimana caranya dia memberitahu keluarganya terlebih orang tuanya? Zerga yang sudah tidak pasti tidak akan tanggung jawab, membuat Nania lelah.
Air mata Nania kembali hadir, dia dengan cepat mengusap air matanya. Dia tidak tahu, takdir Tuhan yang seperti apakah yang di takdirkan untuknya. Tapi Nania yakin itu pasti yang terbaik.
"Maafin Nania, Tuhan..."
•••
Zerga turun dari motornya, dia memasuki rumah ah tidak ini seperti mansion sangat luas dan megah sekali. Pintu rumahnya dibuka oleh seorang maid di sana lalu membungkukkan tubuhnya. Zerga berjalan dengan santai dan angkuh menuju rumahnya.
"Tuan malam ini Anda punya rapat penting dengan klie--"
"Batalkan," potong Zerga cepat sambil menaiki tangga menuju kamarnya diikuti oleh asisten pribadinya Paska Gerhana Umbra yang berusia 25 tahun yang artinya dia 7 tahun lebih tua di atas Zerga.
"Tapi Tuan, Anda sudah--"
"Gue bilang batalin, gak ngerti bahasa manusia lo?" tanya Zerga menatap Gerhana datar.
"Baik, saya akan batalkan."
"Bagus." ucap Zerga lalu pergi menaiki anak tangga menuju kamarnya.
"Zerga, kamu dari mana saja?" Dari lawan arah sang ibu turun dari tangga membuat Zerga langsung berhenti dan berjalan kearah Gerhana.
"Urus meeting gue," ucap Zerga. Gerhana lantas langsung mengangguk.
"Zerga! Mama belum selesai bicara," ucap Renia sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Roman pour AdolescentsWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy