Zerga menatap seluruh kamarnya yang nampak sangat berantakan sekali, bukan karena dia jorok tapi dia sengaja membuat seluruh kamarnya berantakan. Huft, cukup lelah sekali membuat kamarnya seperti kapal pecah.
Zerga melangkahkan kakinya untuk mengetuk pintu kamar yang tidak berada jauh dari kamarnya, Zerga menggedor pintu itu secara tidak sabaran membuat Nania yang berada di dalam kamar tengah membaca buku materi pelajaran itu terganggu.
"Sebentar!" ucap Nania sambil berjalan menuju pintu, dia membuka pintunya dan hal yang pertama ia lihat adalah wajah datar Zerga dengan tangan yang menggantung di udara.
Nania memutar bola matanya malas, lalu dia akan menutup pintu kamarnya tetapi Zerga lebih dulu membuka bahkan dengan cara kasar sampai Nania mundur beberapa langkah dan suara pintu yang bersentuhan dengan tembok menimbulkan suara yang cukup keras membuat para bodyguard yang berlalu lalang hanya bisa diam walaupun kaget, mereka bisa? Yang ada mereka malah kehilangan pekerjaannya atau bisa-bisa kepalanya terlepas dari tubuhnya mengingat bagaimana kejamnya seorang Zerga Armagan.
"Mau kamu apa sih? Gak lihat ini jam berapa?" tanya Nania kesal menatap tajam kearah Zerga.
Zerga memutar bola matanya malas."Bukan urusan gue," ucapnya acuh membuat Nania mengepalkan tangannya.
Zerga terkekeh melihat raut wajah Nania yang terlihat nampak kesal itu."Beresin kamar gue, sekarang." ucap Zerga mutlak membuat Nania melongo tak percaya.
"Apa gunanya asisten rumah tangga? Biasanya juga sama mereka, terus kenapa sekarang nyuruh-nyuruh aku?"
"Bacot," ucap Zerga lalu menarik tangan Nania dengan keras membuat Nania meringis. Nania berusaha memukul tangan Zerga tapi malah membuat Zerga mengencangkan pegangannya.
Zerga membuka pintu kamarnya lalu mendorong Nania, untung saja Nania tidak jatuh.
BRAK
Zerga menutup pintu kamarnya dengan kencang tak lupa menguncinya membuat Nania was-was.
"M-mau ngapain kamu?" tanya Nania berusaha untuk tidak gugup dan memberanikan diri.
Zerga mendekat membuat Nania lantas langsung mundur."Kamu jangan macam-macam ya, stop! atau aku teriak?!" ucap Nania menutup matanya sejenak.
Zerga terkekeh sinis."Kamar gue kedap suara." Nania lantas membuka matanya mendongak menatap mata elang milik Zerga yang kini menatapnya remeh.
Nania semakin dia buat was-was.
"Zer-ga, stop!" kesal Nania.
Zerga berhenti membuat Nania menghela napasnya panjang."Lo gak lupa 'kan sama apa yang gue suruh tadi?" tanya Zerga memasukan tangannya kedalam celana menatap datar kearah Nania.
Nania mengedarkan pandangannya ke penjuru kamar Zerga, tunggu. Apa? Nania harus membereskan kekacauan ini? Apa ini pantas untuk ia sebut dengan kamar manusia? Sangat berantakan! Bahkan banyak makanan ringan yang berserakan di mana-mana. Iuh, menjijikkan. Rasanya Nania ingin muntah, apa jangan-jangan di sini juga ada tikus?
"Gue gak bisa bercinta kalau kamarnya berantakan."
•••
"ZERGA!" kesal Nania berteriak sambil menatap garang kearah Zerga. Napasnya naik turun dia sungguh marah, bagaimana Nania tidak marah? Saat Nania menyapu, Zerga malah dengan sengaja membuang bekas kuaci di lantai.
"Kenapa? Mau marah?" ucap Zerga sambil menaikkan alisnya sebelah, dan itu membuat Nania ingin memukul wajah Zerga.
"Kamu bisa menghargai aku gak sih? Lihat lantainya jadi kotor!" ucap Nania sambil menunjuk lantai dengan sapunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Teen FictionWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy