"Selamat malam Tuan muda." Gerhana menyapa Zerga yang tengah duduk di kursi kerjanya dengan mata yang fokus menatap laptop yang ada di depannya, Zerga hanya membalasnya dengan berdehem tanpa menoleh ke arah Gerhana.
"Ini daftar guru tutor yang akan mengajar Nona muda." ucap Gerhana sambil memberikan sebuah ipad langsung saja Zerga membawa benda itu dan meneliti siapa yang akan menjadi guru tutor Nania.
"Ini perempuan tulen semua 'kan?" Zerga sambil fokus membaca data satu persatu guru tutor yang akan mengajar Nania nanti, Gerhana menahan tawanya. Gerhana berdehem sejenak menegak badannya, dia tidak ingin tiba-tiba tertawa di hadapan Tuan mudanya.
"Iya, Tuan. Sudah pasti dan akan saya pastikan lagi." ucap Gerhana, Zerga memberikan benda itu kepada Gerhana dan diterima baik oleh Gerhana.
"Berikan jadwal gue besok." ucap Zerga.
"Baik, untuk hari besok Anda hanya akan mengadakan rapat penting di kantor pukul 20.00." ucap Gerhana membuat Zerga mengangguk, lalu tangannya memberikan kode kepada Gerhana untuk pergi dari ruang kerjanya.
Zerga memijit pangkal hidungnya, tak lama suara pintu dibuka kembali membuat Zerga mendongkak."Ap--- ngapain lo ke sini?" tanya Zerga ketua saat melihat Nania yang datang sambil membawa sebuah nampan makanan di tangannya.
"Sensi banget, aku cuma mau kasih teh hangat buat kamu." ucap Nania sambil menyimpan nampan berisi makanan itu di atas meja Zerga.
"Luka kamu udah di obati?" tanya Nania dibalas anggukan oleh Zerga.
"Makan dulu," Nania membawa kursi di depan Zerga untuk ia duduk di samping Zerga."Aku suapi," ujarnya lagi.
"Gak usah, gue bisa sendiri. Mending lo urusi Gerhana!" ucap Zerga dengan nada ketus membuat Nania tersenyum tipis.
"Ya udah aku siapin makan malam dulu buat Gerhana." Lantas ucapan Nania membuat Zerga melotot, hei! Bukan itu maksudnya! Tapi Zerga tetap Zerga dengan ego yang tinggi dan tak mau terlihat lemah.
"Ya udah, sana."
"Ya udah, habisin." Saat Nania akan bangkit, Zerga menahan tangan Nania. Apa gadis ini akan benar-benar pergi dan menyiapkan makan malam untuk Gerhana?
"Sebenarnya yang suami lo itu gue atau Gerhana sih?" tanya Zerga nampak geram.
"Tanpa aku jawab pun kamu udah tahu jawabannya," ucap Nania.
"Gue suami lo, suami lo itu gue. Maka suapi gue sekarang. Gak usah urusin Gerhana. Awas aja kalau ketahuan berduaan sama Gerhana abis lo!" ucap Zerga.
"Kamu cemburu?" tanya Nania kembali duduk sambil membawa nampan.
"Enggak tuh, siapa yang cemburu?" jawab Zerga sambil memalingkan wajahnya.
"Jujur aja kali, turunin dikit egonya Mas." balas Nania membuat Zerga menegang. Crazy time!
Nania menyodorkan satu suap kepada Zerga."Aaaaaaa." ucap Nania sambil ikut membuka mulutnya. Zerga menatap wajah Nania sejenak lalu memakan makanannya.
"Enak?" tanya Nania, dibalas gelengan kepala oleh Zerga."Kalau geleng berati enak, soalnya kamu itu aneh. Kalau mengangguk berati gak enak." ucap Nania.
"Kata siapa, sok tahu." balas Zerga sambil menerima suapan dari Nania.
"Tahu, kamu ingat pas kelas X semester 1 saat aku bawa pie cokelat ke sekolah. Kata kamu enak tapi kata temen-temen aku gak enak, pas aku cobain emang gak enak." ucap Nania, Zerga mengunyah sambil memperhatikan Nania yang tengah berceloteh."Maaf ya, karena pie cokelat yang aku buat kamu harus menahan gak enak di mulut kamu." lanjut Nania sambil memberikan suapan ke mulut Zerga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Teen FictionWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy