PART 35

43.2K 1.6K 145
                                    

Nania merebahkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidurnya, dia sangat lelah hari ini. Mata gadis itu menutup tetapi bukannya ketenangan yang ia dapat, Nania malah menangis memikirkan bagaimana kondisi ayahnya. Nania ingin sekali bertemu. Satu isak tangis berhasil keluar, Nania mengigit bibirnya supaya suara itu tidak terdengar.

Kenapa hidupnya seperti ini? Bahkan saudara kandungnya sendiri pun menyakiti dirinya sendiri. Apa benar dia memang tak pantas untuk hidup? Nania sangat lelah, bahunya terasa berat, Nania berasa didorong dari segala arah.

Semuanya hanya tentang berandai-andai, andai saja, andai saja, Nania lelah. Nania lelah dengan semua yang terjadi. Nania, gadis itu ingin istirahat.

Nania mengusap wajahnya, wajahnya memerah. Tubuhnya merasa tidak enak saja. Nania tidak mau minum obat, Nania tidak suka. Nania akhirnya memilih untuk tidur, bahkan seragam sekolah masih melekat ditubuhnya.

Dari arah lain, Zerga yang baru saja sampai menatap sekeliling mansion yang nampak sepi seperti biasa. Laki-laki itu melangkahkan kakinya kearah lift menuju kamarnya.

"Tuan muda," panggil Gerhana membuat Zerga menghentikan langkahnya. Zerga menatap sepenuhnya kearah Gerhana, alis itu terangkat meminta jawaban untuk apa tangan kanannya itu memanggilnya.

"Malam ini ada pertemuan dengan kolega bisnis di Hotel De Vanheden." ucap Gerhana.

"Gue gak bisa." jawab cepat Zerga.

"Tet-api Tuan, ini sangat penting. Banyak kolega besar yang hadir di sana nanti, apalagi kolega besar itu sangat menanti kehadiran Anda Tuan muda."

"Gue gak bisa." balas Zerga dengan datar lalu kembali melangkah.

Gerhana menghela napasnya panjang.

Zerga berhenti."Lo ke sana, gue mau belajar." ucapnya lalu kembali melangkah.

"T--tapi Tuan---" Zerga tidak mendengarkan ucapan Gerhana membuat pria itu hanya bisa menghela napasnya panjang.

•••

"Hai, cantik." Suara yang begitu familiar terdengar sangat jelas di telinga Inara, gadis itu menoleh menatap kearah belakangnya dan bisa ia lihat Kenzo yang nampak tengah tersenyum manis.

Kenapa Inara harus bertemu dengan laki-laki bejat itu di sini? Inara berniat untuk mengistirahatkan pikiran di cafe, dia ingin bersantai terlebih tadi pagi yang berhasil membuat emosinya terkuras. Ah, sial dia sangat membenci Nania.

Kenzo tanpa permisi duduk di depan Inara, membuat Inara bangkit tapi tangan Inara lebih dulu dipegang oleh Kenzo.

Inara menatap laki-laki tajam dia menghempaskan tangan Kenzo dengan jijik."Lepas!" ucapnya.

"Santai, calm down." ucap Kenzo sambil tertawa pelan melihat mantan-nya yang nampak sangat sensi padanya.

"Mau ngapain? Gue gak punya waktu buat cowok bajingan kaya lo." ucap Inara lalu gadis itu berlaku keluar meninggalkan Kenzo. Kenzo mengepalkan tangannya, Kenzo bangkit lalu mengejar Inara.

Lagi-lagi Kenzo mencekal pergelangan tangan gadis itu, Inara menatap tak suka kearah Kenzo."Lepasin tangan gue sialan! Atau gue teriak?!" kesal Inara.

Kenzo tak melepaskan tangan Inara membuat Inara langsung berteriak keras."TOL---"

"Lepasin dia." ucap seseorang memotong Inara yang sudah hampir berteriak.

Z E R G A || Dangerous Husband √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang