"ARGH SIAL!" teriak Inara. Gadis itu tampak sangat penuh emosi, lagi-lagi dia gagal. Inara menatap ketiga sahabatnya yang tengah menatap takut-takut."Siapa di antara kalian yang berani membongkar rekaman itu?" Inara berjalan selangkah matanya menatap tajam ketiga sahabatnya.
Kini keempatnya berada di apartemen milik Inara, Inara sangat dipenuhi dengan emosi. Dia sangat membenci menerima kekalahan.
Kelila menghela napasnya panjang."Gak ada yang berani membongkarnya lebih dulu, Ra." ujar Kelila.
"Gak mungkin, di antara kalian pasti ada yang berkhianat." ucap Inara menunjuk satu persatu sahabatnya.
"Kalau gue gak mungkin," ucap Kelila mengangkat bahunya acuh sambil duduk di ranjang.
"Lo nuduh gue, Ra?" tanya Nagina sambil menunjuk dirinya. Nagina menghela napasnya sejenak."Gak mungkin, Inara. Percaya sama gue, tapi..." Nagina melirik ke arah Gabby, Gabby gadis itu masih saja diam sejak tadi.
Gabby menatap manik mata Inara dengan berani."Gak mungkin gue," ucap Gabby.
Inara menghela napasnya panjang, dia mengacak rambutnya frustasi.
"Sial, terus siapa?" kesal Inara.
Kelila pun nampak memijit pangkal hidungnya."Gue juga bingung, setahu gue gak ada yang tahu kecuali kita berempat." ucap Kelila.
"Gue juga ngawasin cafe pas kejadian itu, dan gue pastiin gak ada orang-orang yang mencurigakan." timpal Gabby.
"Mau gimana lagi? Semuanya terlambat," balas Nagina.
Gabby menatap Inara dan mengusap bahu Inara, Gabby tahu seberapa cinta ataukah obsesi yang dimiliki Inara untuk Zerga."Rekaman itu udah bocor Ra, tapi ada untungnya. Setelah rekaman ini bocor gue yakin Nania gak mungkin mau balik lagi sama Zerga." ucap Gabby.
Kelila terkekeh."Gak ada yang tahu Gab, lo jangan sok tahu." ucap Kelila.
"Gue tahu, tapi setidaknya kita punya besar harapan kalau Nania gak mungkin balik lagi sama Zerga."
Inara mengepalkan tangannya, ini benar-benar di luar rencananya, jika sudah seperti ini. Bagimana dia bisa mengendalikan Zerga? Tapi di satu sisi Inara juga sedikit ada rasa bahagia saat Nania hancur dengan ekspektasinya sendiri. Tapi di sisi lain, Inara merasa tak terima. Karena ini di luar rencananya. Bukan ini yang dia maksud.
Karena Zerga tak mungkin bisa ia kendalikan dengan tangan kosong, apalagi Inara yakin bahwa Zerga pasti menuduhnya atas kejadian ini.
"So, apa yang bakal lo lakuin?" tanya Nagina.
Inara menoleh matanya memerah nampak terlihat sangat kesal."Gue bakal benar-benar singkirkan Nania. Dan gue bakal tepati janji itu." ucap Inara.
"Kita tunggu." ucap Kelila tersenyum tipis.
•••
"Bisa-bisanya si Kenzo ngatain Zerga bajingan padahal dia juga bajingan." ucap Jarrel sambil menatap sendu wajah Zerga yang babak belur dan masih menutup matanya.
"Iya, heran juga gue." balas Hema.
Zerga membuka matanya jelas membuat Hema dan Jarrel yang menatap Zerga sedari tadi kaget, Zerga bangkit dari tempat tidurnya membuat Batara menoleh. Zerga mencabut paksa infus yang tertancap di tangan kirinya, tatapannya mengedar ke seluruh penjuru ruangan menatap Jarrel, Hema, dan saat menatap Batara.
Zerga bangkit lalu mendorong tubuh Batara dengan kasar sampai membentur dinding. Tatapan Zerga begitu mematikan, tangannya mencengkram erat kerah baju Batara. Jarrel dan Hema yang melihat itupun jelas kaget, ingin memisahkan tapi ucapan Zerga membuat mereka mengurungkan niatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Teen FictionWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy