PART 48

33.8K 1.2K 153
                                    

Suara musik EDM itu terdengar sangat kencang, orang-orang di sana bergoyang dengan irama musik yang mereka dengar. Tempat awal dari segalanya, ini kali pertama lagi Zerga menginjakkan kaki ke tempat ini, kali terakhir saat dia mencari kalung liontin istrinya, Nania.

Axel, salah satu sahabat Zerga pemilik tempat ini sampai heran melihat Zerga yang menghabiskan banyak alcohol. Axel juga langsung menelpon Batara, Jarrel, dan Hema untuk segera datang.

"Nania shit, Kenzo bajingan. Kenzo? Nania? Hahahaha..."

Tiba-tiba saja ada seorang perempuan yang duduk di pangkuan Zerga, membelai rahang Zerga dengan lembut, bersiap akan mencium bibir Zerga, Axel lebih dulu mendorong tubuh perempuan itu.

"Pergi! Dia bukan target lo," ucap Axel.

Perempuan berbaju ketat itu berdecih sinis, Zerga mendongak membuat perempuan itu cukup terkejut atas apa yang dia lihat. Axel yang melihat raut wajah yang berbeda dari perempuan itu menyeringai.

"Kalau aja dia sadar, gue yakin lo gak akan bisa hidup sampai detik ini." Perempuan itu berdecak kesal menatap Axel, ah, atau saat perempuan itu lebih dulu tahu siapa laki-laki itu mana mungkin perempuan itu mau mendekatinya apalagi melakukan hal seperti tadi.

"Wah, gila. Hampir aja tuh cewek mati." Jarrel yang baru saja datang menatap kepergian perempuan itu. Lalu tatapannya jatuh kepada Zerga."HAH dia mabuk, Xel?" tanya Jarrel terkejut menatap tak percaya ke arah Zerga, Zerga itu kuat alcohol tapi sekarang? Dia mabuk.

"Lo buta? Lihat, berapa banyak alcohol yang dia minum!" balas Axel malas.

"Axel kapan Zerga ke sini?" tanya Hema.

"Dari tadi siang, gila 'kan?" ucap Axel.

"Gak waras," desis Batara.

"Lagi," ucap Zerga membuat semua pasang mata menatap ke arah laki-laki itu. Wajahnya sudah memerah, matanya pun sama bahkan terlihat sayu."Tuli? Lagi, tolol!" ucap Zerga sambil menyimpan gelas kaca itu tepat di hadapan Axel.

Keempat remaja yang masih waras itu saling tatap satu sama lain, Batara menyingkirkan semua gelas kaca yang ada di hadapan Zerga. Zerga berdecak sinis."L-lo pergi!" ucap Zerga mengibaskan tangannya.

Zerga menunduk."Argh sial, Nania. Shit, shit, bangsat fuck you jerk! Lo pikir lo b-bisa rebut dia dari g-gue? Hahaha." Zerga tertawa keras, tak lama wajah mabuk itu datar."Enggak anjing." lanjutnya.

"Nania, shit."

"Ayo pergi, kita bawa Zerga." ucap Batara menatap Jarrel dan Hema bergantian lalu menatap Zerga yang nampak senyum-senyum sendiri.

"Ke Jade Hage?" tanya Axel.

"Gak mungkin, dia pasti ada masalah sama Nania." ucap Hema.

Jarrel menghela napasnya panjang."Mau ke rumah gue aja? Atau ke apartemen Zerga kita nginep di sana?" tanya Jarrel.

"Gak ada yang tahu pin Zerga, kita telepon Gerh--"

"Gerhana lagi berurusan dengan klien dari Dubai." Potong cepat Batara, yang seharusnya Zerga yang datang ini lagi-lagi malah Gerhana yang harus menggantikannya.

"Terus?" tanya Jarrel.

"Bawa ke rumah gue, biar Papa yang urus laki-laki gak tahu ini." ucap Batara.

"Ta, ada masalah apa sih sebenarnya? Lo belum cerita sama kita." ucap Hema.

''Nanti sekarang kita bawa dia ke rumah gue."

•••

Z E R G A || Dangerous Husband √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang