PLAK
Tamparan keras mendarat di pipi kanan Zerga, tak seberapa hanya tamparan kecil bahkan tamparan seperti itu sudah ia dapatkan sejak kecil tetapi berani sekali perempuan ini menamparnya dengan tangan yang kotornya itu.
Tangan Zerga mengepal di tatapnya wajah Nania dengan tajam menghunus mata teduh milik Nania. Zerga menarik tangan Nania mencengkam erat tangan gadis itu membuat Nania meringis sakit.
"L-epas!" ucap Nania sambil berusaha melepaskan cekalan tangan Zerga yang terasa begitu menyakitkan.
Zerga terkekeh, wajahnya yang datar semakin menatap Nania dengan mata elangnya."Gue bahkan bisa membuat parah tangan gak berguna lo ini," ucap Zerga penuh penekanan menarik tangan Nania membuat jarak mereka semakin tipis.
"Lepasin!" ucap Nania berani dengan nada bicara yang lebih tinggi dari sebelumnya. Oh ayolah, tidak ada yang berani berteriak seperti itu kepada Zerga apalagi seorang perempuan yang selalu tunduk dan memuja kepadanya.
Zerga menghempaskan tubuh Nania ke atas ranjang empuk itu, Zerga membawa kertas yang di lempar Nania lalu berjalan kembali kearah Nania. Nania menatap Zerga was-was saat dia akan bangkit Zerga lebih dulu mengurung tubuh kecil Nania dengan tubuhnya. Posisi Zerga yang di atas Nania serta tangan kedua tangan Nania yang di cekal oleh satu tangan kanan Zerga membuat Nania cukup sulit untuk bisa lepas.
"Tanda tangan!" ucap Zerga sambil melihatkan kertas yang sudah lecek itu ke depan wajah Nania.
"Enggak, sampai kapanpun aku gak akan mau tanda tangan kesepakatan itu. SAMPAI KAPANPUN!" Zerga terkekeh dia bangkit membuat Nania langsung segera bangkit takutnya Zerga malah mengurung dia kembali.
Zerga mengeluarkan setempel tinta dari saku celananya, karena Zerga sudah menduga gadis itu pasti akan menolaknya.
Zerga duduk di pinggir ranjang saat Nania akan pergi Zerga lebih dulu menarik lengan Nania membuat Nania langsung jatuh di atas paha kanan Zerga. Nania memberontak kedua kakinya langsung saja di capit oleh kedua kaki Zerga, tangan kiri Nania yang berada di belakang punggung Zerga berusaha memukul punggung kokoh itu tapi sayang tidak ada gunanya.
Zerga menyimpan kertas itu di sampingnya dan di gantikan dengan membawa stempel tinta itu, Zerga menarik tangan kanan Nania yang memberontak tapi dengan sekali hentakan jempol kanan itu langsung tertancap di stempel tinta itu membuat jempol Nania bewarna biru keunguan.
Mata Nania memanas sedangkan Zerga laki-laki itu memasang wajah datar tanpa dosa seperti biasa seolah dia tidak melakukan dosa apapun.
Tanpa banyak bicara Zerga langsung menancapkan jempol Nania di kertas selembar ini."Lihat, bahkan keinginan lo langsung Tuhan kabulkan." ucap Zerga tersenyum kecut lalu mendorong tubuh Nania menatap gadis di hadapannya datar, ah gadis? Apa perempuan hamil seperti Nania masih pantas di sebut gadis?
Zerga lupa, bahwa dialah yang sudah mengambil kehormatan Nania tanpa sengaja. Tanpa sengaja pun itu tetap kesalahan.
Nania diam apa yang sudah ia lakukan tadi? Jika di pikir-pikir apa dia akan menjadi pembantu Zerga yang bahkan jauh lebih buruk dari itu, Zerga kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, egois, pemaksa, banyak sekali fakta negatif yang berhubungan dengan laki-laki itu.
Zerga keluar dari kamar Nania dengan menutup kencang pintu kamarnya membuat Nania kaget.
"Bastard," desis Nania.
Berurusan dengan Zerga membuat Nania selalu mengeluarkan kata-kata mutiara indah yang sebelumnya tidak pernah keluar dari mulutnya.
•••
Sekitar pukul 07.09 Nania sudah sampai di sekolahnya, biasanya gadis itu sudah sampai di sekolah sebelum pukul 07.00 jarak dari rumah Zerga ke sekolah lumayan jauh jika di bandingkan dengan jarak dari rumah orang tuanya ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Novela JuvenilWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy