VOTE DULU GAK SI
Suasana pagi yang sangat begitu cerah, Nania membuka pintu kamarnya dia berjalan menuju tangga dan di saat yang bersamaan Zerga datang berniat akan menuruni anak tangga untuk ke lantai bawah.
Zerga menatap datar kearah Nania tanpa pikir panjang dia berjalan lebih dulu dengan Nania yang berada di belakangnya baru sekitar enam anak tangga yang di lewati, Gerhana yang datang dari arah berlawanan membuat Nania dan Zerga berhenti.
"Selamat pagi, Tuan muda, Nona." Sapa Gerhana membungkukkan tubuhnya.
"Selamat pagi, Gerhana." Nania membalasnya dengan ceria dan senyum yang manis membuat siapapun yang melihatnya pasti terpana, sedangkan Zerga dia malah menatap Gerhana datar.
"Tuan muda, hari ini Tuan di minta untuk pergi ke sekolah bersama Nona Nania." ucap Gerhana.
"Gak." balas Zerga lalu menuruni anak tangga kembali.
"Tapi Tuan, ini perintah dari Tuan Ardhan." Zerga berhenti menatap datar kearah Gerhana membuat Gerhana yang yang di tatapnya menunduk.
"Lo kerja buat gue, bukan buat Om Ardhan." jelas Zerga.
Gerhana menghela napasnya panjang, membuat Nania kasihan melihatnya."Aku naik bus aja," ucap Nania.
Gerhana menoleh."Maaf Nona, Anda tidak di izinkan untuk menaiki angkutan umum. Lagipula dari mansion ini jauh menuju halte bus." jelas Gerhana.
Nania terdiam, memang benar sangat jauh dari rumah Zerga menuju halte bus apalagi jalan menuju rumah Zerga di penuhi oleh pohon yang tinggi dan hutan belantara. Nania juga baru sadar kalau di sekitar sini tidak ada rumah kecuali rumah Zerga.
"Lagipula, bukannya kalian satu kelas?"
"Ck, kali ini." ucap Zerga membuat Gerhana tersenyum.
Zerga melanjutkan perjalannya menuju garasi diikuti oleh Nania, saat tiba di garasi Zerga memilih mobil harga miliaran rupiah untuk pergi ke sekolah membuat alis Nania berkerut tak biasanya Zerga pergi ke sekolah menaiki mobil.
Zerga memasuki mobilnya dia menatap datar kearah Nania yang masih diam mematung, Zerga menurunkan kaca dari pintu mobil tersebut.
"Masuk." Suara Zerga yang datar dan dingin itu membuat Nania tersentak kaget apalagi dia yang lagi bertarung dengan pikiran konyolnya, lagipula kenapa dia harus memikirkan hal itu? Sangat tidak penting.
Nania mengangguk canggung lalu membuka pintu mobil belakang Zerga membuat laki-laki itu mendengus."Gue bukan supir lo bego." ucap Zerga menatap tajam Nania.
"Terus aku duduk di mana?" tanya Nania yang masih tidak paham itu.
"Neraka," jawab ngawur Zerga."Di sini!" lanjutnya sambil menunjuk kursi penumpang di sebelahnya."Lo beneran bego atau kelewat pinter?" Nania mendengus mendengar ucapan Zerga, lantas tanpa pikir panjang Nania langsung membuka pintu mobil dan duduk di sebelah Zerga.
Di sepanjang perjalanan tidak ada suara di antara mereka, Nania yang melihat kearah jendela sambil melihat pohon-pohon itu dengan senyum tipis tercetak di bibirnya. Sangat asri, satu hal yang di pikirkan oleh Nania saat ini.
Dia suka tempat ini tapi tidak dengan penghuni seperti Zerga, sangat menyebalkan.
Dari arah berlawanan terlihat banyak sekali mobil hitam dengan kecepatan tinggi, Zerga memicingkan matanya merasa kenal dengan pemilik mobil tersebut. Sial, itu adalah musuhnya.
Posisi Zerga yang sudah jauh dari mansion itu pun terpaksa membelokan mobilnya ke dalam hutan, hutan yang sudah ia kenali tempatnya.
Nania memekik kaget."Zerga, kenapa masuk ke dalam hutan?" tanya Nania menatap Zerga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Teen FictionWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy