Setelah membeli bibit bunga Nania dan Zerga buru-buru ke taman belakang, ah tidak lebih tepatnya Nania. Perempuan itu nampak sangat bahagia, bahkan sesekali gadis itu berlari kecil membuat Zerga menggeram.
"Bisa gak usah lari-lari? Nanti jatuh." ucap Zerga mencekal lengan Nania, Nania menoleh dan membalasnya dengan tersenyum manis sampai matanya membentuk seperti bulan sabit.
"Aku terlalu excited, maaf enggak lagi." ucapnya.
Zerga mengusap kepala Nania lembut, rambut Nania yang di cepol asal itu membuat Nania terlihat sangat cantik dan imut, apalagi pipi Nania yang semakin membesar mungkin karena efek hamil dan setang makan. Zerga mengecup singkat pipi tembam itu, lalu mencubitnya pelan.
Dilihatnya Nania yang nampak sibuk menanam bunga-bunga itu, Nania membeli banyak bibit bunga dengan bunga yang berbeda-beda. Awalnya Zerga tidak mengizinkan Nania untuk menanamnya, Zerga akan menyuruh beberapa pekerja untuk melakukan itu. Tapi, Nania ingin sendiri. Berakhir Zerga yang mengalah dan memilih membantu Nania agar istrinya tidak kenapa-kenapa.
Sejauh ini Zerga sangat protektif terhadap Nania.
Zerga membantu menggali beberapa tempat untuk tanaman sesekali mereka mengobrol lalu tertawa, sesekali juga bercanda dengan Zerga yang mencolek tanah ke wajah cantik istrinya. Sangat klise seperti drama yang pernah Zerga tonton bersama Inara, ah untuk ini Zerga perlu berterima kasih pada Inara.
"Zerga... Kotor!" kesal Nania, Zerga hanya terkekeh menanggapinya.
"Kamu ya, gak dengerin sini, sini, biar aku bales kamu!" ucap Nania sambil membawa tanah akan mengoleskan ke wajah tampan, suaminya. Ah, boleh 'kan Nania mengatakan itu?
Zerga tidak bangkit dia hanya menghindar tetapi pada akhirnya kena juga, tapi keduanya masih tertawa senang. Beberapa penjaga yang berada di taman belakang sudah Zerga usir sehingga menyisakan mereka berdua.
Renia yang melihat dari atas balkon kamarnya tersenyum melihat itu.
"Tetap seperti ini, tolong jaga mereka Tuhan." lirih Renia mengusap air mata yang mengalir dari matanya.
•••
Suasana kantin Manggaran Senior High School nampak tidak begitu ramai, hari ini adalah hari Senin, setiap hari ini akan di adakan kebal MSHS biasanya semua siswa-siswi diwajibkan untuk membawa bekal dari rumah. Mungkin karena alasan itu suasana kantin tidak begitu ramai seperti biasanya. Bintari membawa bekal seperti yang dianjurkan sekolah tetapi Arum tidak, jadi Bintari memilih untuk menemani Arum makan di kantin sekolah.
"Gue gak sabar nunggu bayi Nania lahir, kira-kira bayinya mirip siapa, ya?" ucap Bintari sambil membuka bekal yang ia bawa.
Arum berdecak."Paling mirip si Zerga, gue yakin." ucap Arum.
"Ya, iya lah orang dia bapaknya." balas Bintari.
Arum memutar bola matanya malas."Terus ngapain lo tanya kalau udah tau jawabannya?" tanya Arum.
"Iya, terus? Kenapa lo ngapain jawab!" ucap Bintari.
"Cewek gabung dong," ucap Jarrel tiba-tiba datang sambil mencomot nugget yang ada di dalam kotak makan Bintari, Bintari yang melihat itu pun sangat kesal.
"Jer! Kotor! Tangan lo kotor, jijik!" kesal Bintari.
"Ya elah, Tar, tangan gue bersih, higenis kaya gini lo bilang kotor." ucap Jarrel lalu duduk di sebelah Bintari tak lupa menunjukkan tangannya tepat di depan wajah Bintari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Teen FictionWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy