53

125 14 5
                                    

Minho memberhentikan keretanya di luar kediaman keluarga Ji itu. Saat dia keluar dari kereta, dia terpandang Eunmi yang sedang duduk di halaman rumah.

"Minho yaa!"

Tubuhnya terus dipeluk Eunmi saat dia berada di halaman rumah. Minho sedikit terkejut dengan tindakan drastik gadis itu.

Liurnya ditelan saat dia melihat pakaian di tubuh Eunmi. Gaun tidur satin nipis bertali halus dan separas peha membaluti tubuh gadis itu.

"I takut sangat," ujar Eunmi.

"Relaks okay? I ada," Minho menolak tubuh itu darinya.

"Jom, I tengokkan,"

Eunmi melangkah terlebih dahulu dan membawa Minho ke bilik kecil di sebelah pintu masuk di mana kotak elektrik berada.

Eunmi menyalakan lampu suluh dari telefon bimbit untuk memudahkam kerja Minho. Dan beberapa saat selepas itu, rumahnya kembali terang.

"Thank you Minho yaa," ujar Eunmi.

Minho sekadar tersenyum sebelum tiba-tiba kepalanya dipukul dari belakang. Tubuhnya rebah di atas lantai. Telinganya sempat menangkap suara seseorang dari belakangnya sebelum dia tidak sedarkan diri.

Pagi menjelang, tidur Minho terganggu saat dia terdengar esakan halus seseorang. Matanya dipakaa buka lalu dia bangun sambil memegang kepala yang terasa sedikit berat.

"Eun-Eunmi?" dia terkejut melihat Eunmi yang sedang duduk di sudut bilik sambil menangis.

Gadis itu hanya berbalut selimut tebal tanpa sebarang pakaian di tubuhnya.

"Sampai hati You Minho," ujar Eunmi dalam tangisannya.

"Eunmi yaa, apa yang jadi? Kenapa I dalam bilik You?" soal Minho bingung.

"You tanya kenapa? You lupa apa yang You buat semalam?" jerit Eunmi.

Minho memegang kepalanya lagi, cuba mengingat kembali apa yang terjadi semalam. Namun satu apa pun tidak dapat diingatnya.

"No, I tak buat-,"

"Tak buat apa? You lupa ke Minho? You paksa I lepas You hantar I ke bilik? You lupa?" soal Eunmi lagi.

"Takkkan lah," Minho menggeleng perlahan.

"You masih tak nak mengaku! Tengok ni!"

Eunmi mencapai gaun tidurnya yang berada di lantai.

"You rasa I buat sendiri?"

Minho terkejut melihat gaun tidur nipis yang terdapat kesan seperti dikoyak itu.

"Eunmi yaa, I, I-," Minho kehilangan kata.

Dia sendiri keliru dengan apa yang terjadi. Tidak mungkin dia sanggup melakukan itu pada Eunmi yang sudah dianggap seperti saudara sendiri itu.

"You jahat Minho! I tak sangka You sanggup buat I macam ni," Eunmi menangis lagi.

Saat itu juga, pintu bilik Eunmi tiba-tiba dibuka dari luar.

"Baby girl, kami dah balik. Jom breakfast-Ya Tuhan! Apa kamu berdua buat ni?" suara jeritan Puan Ji bergema kuat.

"Omma," Eunmi membetulkan selimut di tubuhnya yang terdedah itu.

"Sayang, apa yang bising-bising ni? Mana Eunmi?" Tuan Ji turut muncul.

"Sayang, diorang-," Puan Ji tidak mampu menghabiskan anaknya.

"Ya Tuhan, Ji Eunmi!"

FeelingsWhere stories live. Discover now