16 | maqui berry

831 54 3
                                    

"Stracciatella Maqui Cheesecake

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Stracciatella Maqui Cheesecake. Bagian bawahnya itu remah-remah kacang. Kue ini punya dua lapisan yang creamy banget, pasti kamu suka," jelas El sambil menyodorkan satu piring kecil berisikan kue dengan bagian atas berwarna ungu, dihias beberapa butir buah yang mirip blueberry. "Remahan di bawah itu terbuat dari gabungan almond panggang, kacang mede, bubuk kakao, coconut oil dan maple syrup. Krimnya terbuat dari vanilla yang dicampur dark chocolate."

Sambil menerima piring dari El, kepala Aris mengangguk-angguk pertanda mengerti. "Warnanya bisa cantik gini ... warna dari blueberry-nya?"

"Bukan blueberry. Mirip sih, tapi yang ini namanya maqui berry. Warnanya didapat dari bubuk maqui berry yang dicampur sama white chocolate. Rasanya lebih mirip blackberry ketimbang blueberry, coba deh."

Aris menyendok satu potongan kecil ke mulutnya, merasa hampir tak tega karena kue itu begitu cantik. "Hm!" gumamnya terkejut saat konsistensi lembut dan dingin itu menyapa indera perasanya.

"Maqui berry ini penuh antioksidan, bahkan banyak health expert bilang ini tuh the new superfruit. Kalo kamu mau, bisa campurin satu atau dua sendok bubuk maqui berry ke oatmeal, yoghurt, atau smoothie. Lumayan kan untuk bantu kesehatan. Nanti saya pesenin kalau kamu mau," El menawarkan, dia juga tengah menikmati kue hasil karyanya yang dia buat dan didinginkan di kulkas sejak kemarin malam.

"Nggak usah, nanti gue beli sendiri aja," Aris menolak halus. Walau kondisi keuangannya jauh di atas El, lelaki itu selalu saja menawarkan untuk membelikan Aris banyak hal. Aris tak mau menyusahkan.

El hanya menelan kuenya. Merasa kecewa Aris menolak usulannya. Kentara sekali wanita itu merasa kasihan padanya, menganggapnya tak mampu membeli hal kecil seperti itu.

"Lusa mau makan kue apa?" tanya El mencoba mengalihkan pikirannya sendiri.

"Hmmm ... pengen pie," jawab Aris setelah berpikir panjang. "Lemon custard pie atau cookies and cream pie. Cherry pie juga boleh, apa aja deh, pokoknya pie."

"Oke." El mengangguk. "Makan malam?"

"Lasagna aja, di kulkas masih ada yang waktu itu lo bikin." Aris menikmati makanannya sambil bergoyang kecil-kecil, pertanda bahwa dia sangat menyukai kue itu. "Ini enak banget. Lo belajar resepnya di mana?"

"Hmmm..." El mencoba mengingat-ingat. "Waktu saya pertama kali kerja di hotel, ada salah satu tamu yang ngadain acara tunangan dan mereka pake kue ini. Waktu itu menurut saya kuenya bagus warnanya, menarik, jadi saya tanya aja ke mereka apa nama kuenya. Setelah itu ya saya usaha cari-cari info di internet dan buku-buku baking, terus banyak tanya juga sama pastry chef yang ada di hotel."

Cake & CakeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang