15 | sayang

903 58 7
                                    

Kafe mewah yang biasanya dikunjungi oleh Katrina bersama dengan Aris dan Sean kini hanya didatangi oleh Katrina dan teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Kafe mewah yang biasanya dikunjungi oleh Katrina bersama dengan Aris dan Sean kini hanya didatangi oleh Katrina dan teman-temannya. Aris jelas tak lagi ke sana dan Sean menolak semua ajakan Katrina untuk bertemu.

Jadi sekarang, di situlah Katrina dan beberapa teman wanitanya. Kilau-kilau batu mulia dapat terlihat di setiap jenjang tubuh semua wanita elegan dan glamor itu. Mereka bergerak dengan indah dan anggun, pakaian di tubuh mereka puluhan juta rupiah nilainya, kaki-kaki indah dihias sepatu hak tinggi yang alasnya warna merah, menenteng tas kulit ratusan juta bahkan miliaran.

"Kat, gimana kabar si Aris?"

"Nggak tau. Menurut lo bermanfaat gitu buat gue untuk masih nyari tau tentang dia?" ujar Katrina masa bodoh sambil menjentikkan jari-jarinya yang dihias kuku palsu cantik.

"Sumpah dia pergi gitu aja pas tau Sean nyatain cinta ke lo, pergi gitu aja tanpa sepatah kata apapun?"

Berpasang-pasang mata penasaran menatap Katrina. Mereka tahu Katrina dan Aris sudah tak berteman, tapi jujur, sulit percaya kalau Sean mengutarakan cinta pada Katrina.

Semua perempuan di ruangan itu menyimpan iri pada Aris, mereka menganggap Aris kekanakan dan tidak pantas mendapat kepopuleran segampang itu. Tapi mereka tak dapat memungkiri dipungkiri, bahwa Sean memang terlihat menyayangi Aris dan sama sekali tampak tak pernah menatap Katrina dengan sorot yang seolah menyimpan rahasia di antara mereka. Ataukah memang mereka pintar menyembunyikan perasaaan di setiap waktu?

"Iyalah," sahut Katrina hampir sinis. "Jelas dia malu. Cowok mana lagi di luaran sana yang mau sama dia selain Sean? Ya banyak sih cowok yang mau sama dia karena uang, maybe karena tubuh dan wajahnya yang nggak seberapa itu. Tapi mana mungkin dia bakalan nemuin lagi cowok kayak Sean yang paket lengkap? Harga dirinya terinjak banget sampe dia pergi dengan menyedihkan."

Katrina sudah mendongengkan kebohongan itu berkali-kali. Nada bicara dan wajahnya meyakinkan, namun tetap saja dalam hati, teman-temannya sedikit tak percaya. Semua orang tahu Katrina diam-diam menyimpan dengki pada Aris yang jauh lebih terkenal dibandingkan dirinya.

"Terus, terus, gimana sekarang lo sama Sean?"

"Dia... dia merasa bersalah banget sama Aris. Jadi dia minta waktu untuk nenangin diri, untuk ngilangin rasa bersalahnya. Berkali-kali dalam sehari dia chat dan telpon gue untuk meyakinkan gue bahwa dia cinta sama gue, dia minta gue nunggu dia sampai dia bisa memaafkan diri sendiri karena udah buat gue menunggu lama, sekaligus udah buang-buang waktu sama Aris."

"Tapi apa tuh status kalian sekarang?"

"Menurut lo? Ya kita pacaran lah. Tapi sekarang dia masih belum bisa ketemu gue. Walau gitu, dia sering ngirim makanan ke rumah gue dan sering juga belum gue ini itu. Tas ini," ucap Katrina sambil mengangkat tas tentengannya yang beberapa waktu lalu dibelinya sendiri. "Ini pemberian dia."

Teman-temannya ternganga mengucapkan "waahhhh" bersamaan.

"Gue nggak dendam sama Aris kok. Gue tau dia pasti malu banget dicampakkan gitu. Bukan salah gue sih, kita kalo jadi cewek nggak menarik, cowok manapun pasti akan bosen kan?" Teman-temannya mengangguk setuju. "Gue doain aja deh si Aris itu awet sama pacar barunya." Katrina tersenyum penuh kemenangan saat teman-temannya saling memandang kebingungan. "Iya, dia kan udah punya cowok baru. Tapi selera dia udah berubah. Cowoknya yang sekarang itu cuma pelayan di cafe terpencil di kota terpencil."

Cake & CakeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang