"El, kamu masih diem aja," suara tanya itu menunggu reaksi.Masih tak tahu harus bersikap seperti apa—harus merasa seperti apa, El memilih untuk memejamkan kedua mata.
"Aku minta maaf nggak ngabarin kamu dulu," suara lembut bagai madu itu datang lagi, membelai bagian hati El yang pernah didiami oleh sang empunya suara.
Tarikan nafas diambil oleh pria itu, kemudian dia membuka kedua manik mata pada wanita di hadapannya. Jessica menahan senyum, menenangkan dadanya yang membuncah girang kala menerima tatapan. Rigel Batawirya, cinta lamanya yang selalu ada di pikirannya, cinta yang selalu dia coba dapatkan di lelaki lain.
Kira-kira tiga bulan lalu Rynka menelepon dan memintanya kembali ke Puncak untuk menemui El, hari itu Jessica sangat bahagia. Kontrak kerjanya dengan agensi modeling—yang beberapa tahun lalu menariknya dari kota kecil ini—kebetulan baru berakhir dan dia tak berniat memperpanjang. Dia memang berencana pulang ke kota kelahirannya ini untuk beberapa saat sebelum nantinya mencoba mendaftarkan diri ke agensi lebih besar.
"Kamu ... baik-baik aja?" tanya Jessica pada El yang masih belum juga membuka mulut. "Aku bawa banyak oleh-oleh, nanti bantuin turunin semuanya dari mobil ya? Tadi mau minta bantuan Rynka dan Papa, tapi takut mereka nggak kuat. Nggak tega lihat Papa angkat-angkat kardus gede."
Oh, dia udah punya mobil, batin El.
Mereka memiliki banyak kesamaan, salah satunya adalah sama-sama tumbuh di keluarga sederhana yang cenderung miskin. Dulu, El selalu ke mana-mana dengan berjalan kaki karena hanya dia murid yang tak memiliki motor, tak memiliki jemputan mobil pribadi dan sering tak ada uang untuk naik angkutan umum. Jessica pun memiliki situasi finansial yang sama malangnya, perbedaannya Jessica adalah perempuan paling populer di sekolah. Itu dimanfaatkan oleh Jessica. Dia selalu mendapat tebengan baik dari anak lelaki yang menaksirnya atau anak perempuan yang ingin dekat dengannya agar bisa ikut populer.
Dengan parasnya yang tampan, sebenarnya banyak kali El mendapatkan tawaran tebengan dari siswi lain. Semua selalu El tolak karena dia tahu apa balasan yang akan diminta oleh siswi-siswi itu. El tak punya waktu untuk meladeni hal konyol seperti pacaran saat dia harus fokus bekerja untuk membiayai pendidikannya sendiri, sekaligus memenuhi kebutuhan keluarga.
Mendengar Jessica sudah memiliki mobil sendiri ... sepertinya kehidupan wanita itu sudah berubah ke arah baik.
"Aku beliin piyama kembar loh buat kita berdua. Bentar lagi natal, aku udah izin ke Papa supaya aku bisa natalan bareng kalian. Nanti kita pake ya piyama itu di malam natal."
"Mama kamu ke mana?" tanya El datar. Sembarangan saja Jessica mau menghabiskan natal dengan keluarganya, jelas-jelas dia punya keluarga sendiri.
Wajah girang Jessica sedikit meredup. "Mama... udah meninggal. Kira-kira setahun setelah aku ninggalin kota ini. Aku sempet pulang untuk nguburin Mama, tapi aku nggak ngabarin kamu, takut kamu masih benci sama aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cake & Cakey
Romance⚠️ 21+++ _______ Setelah mendengar kekasih dan sahabat terdekatnya mendesah bersama di tengah persenggamaan hebat, Searis Amaya hilang akal sehat lalu tidur dengan Rigel Batawirya. Lucu, pergulatan ranjang antara Aris dan Rigel itu terjadi padahal m...