"Hah? Lo juga kuliah di NYU?!" Mata Aris terbelalak begitu besar."Iya. Baru keterima sih. Semester pertamaku nggak akan dimulai dekat-dekat ini. Tapi aku udah harus tinggal di New York untuk adapta—"
Aris tak ingin jadi pusat perhatian namun dia juga tak bisa menyembunyikan kekesalannya. "Lo bercanda kan?"
Rynka mengerjap polos. "Maksud Kak Aris? Kenapa aku harus bercanda tentang kuliah di NYU? Aku keliatan kayak orang bego ya sampai Kakak heran aku bisa diteri—"
Siapa juga yang ngatain lo bego?
"Bukan itu maksud gue." Aris menghirup napas dalam. "Nggak mungkin ... nggak mungkin lo dan gue kuliah di satu tempat."
Langsung muncul binar semangat di mata Rynka. Senyumnya begitu lebar. "Oh, Kakak di NYU juga? Jurusan apa?"
Aris menipiskan bibir. Seharusnya dia tak usah mengatakan itu! Sekarang adik mantan kekasihnya ini tahu bahwa mereka mengenyam pendidikan di tempat yang sama.
"Lo jurusan apa?" Aris balik bertanya.
"Business."
"Oh. Stern School." Aris menarik napas dalam.
Jurusan bisnis di NYU memang dipayungi oleh Stern School of Business, sedangkan cinematography berada di Tisch School of The Arts. Masalahnya, kedua jurusan ini sering bersinggungan. Bahkan di NYU ada STEBA : The Stern & Tisch Entertainment Business Association, yang merupakan klub lintas sekolah utama NYU untuk siswa yang tertarik dengan film, televisi, musik, olahraga, dan industri media lainnya. STEBA sering mengadakan rapat dan kebanyakan mahasiswa mengenal satu sama lain karena gedung yang lumayan berdekatan.
Memang Rynka adalah anak baru sedangkan Aris sudah akan lulus tahun depan. Tingkat kesibukan mereka akan berbeda, intensitas kehadiran di kampus pun tak mungkin sama persis, tapi tetap tinggi loh kemungkinan berpapasan.
Dan lagi, apa Rynka sendirian di sini? Atau jangan-jangan kakaknya ikut mengantar ... bahkan tinggal juga di New York? Ya Tuhan ... jangan sampai deh.
Yang Aris tahu, laki-laki itu sudah memiliki kehidupan dan kesibukan baru sekarang. Dia beralih profesi menjadi pimpinan perusahaan, sepertinya sama sekali tidak lagi berurusan dengan kue-kue atau minuman kafein. Beberapa kali Aris melihat sosok itu dijadikan fitur di majalah-majalah bisnis. Katanya, dia adalah salah satu dari 50 orang di bawah 40 tahun yang paling sukses dan berpotensi menciptakan lowongan pekerjaan terbesar di dunia.
Aris tak tahu detilnya, tapi dia tahu bahwa ternyata El adalah keturunan Tanudisastro—keluarga terpandang yang memiliki kekuasaan finansial besar di Tanah Air.
Pertama mengetahui itu tentu saja Aris kaget bukan main. Apa El sudah tahu sejak lama tapi menyembunyikannya dan sengaja memilih hidup biasa, ataukah dia juga baru mengetahui status asli dirinya? Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cake & Cakey
Romance⚠️ 21+++ _______ Setelah mendengar kekasih dan sahabat terdekatnya mendesah bersama di tengah persenggamaan hebat, Searis Amaya hilang akal sehat lalu tidur dengan Rigel Batawirya. Lucu, pergulatan ranjang antara Aris dan Rigel itu terjadi padahal m...