46 | stalker

594 50 3
                                    

"Masuk," lelaki itu memberi perintah setelah berhenti tepat di hadapan Aris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Masuk," lelaki itu memberi perintah setelah berhenti tepat di hadapan Aris.

"Nggak."

"Masuk, sekarang," El mengulang.

"Enak banget lo merintah-merintah gue."

Mengesalkan sekali. Aris meninggalkan apartemen El dengan harapan bisa menjauh dari pria itu. Tapi El malah mengikutinya dan sekarang telah berhasil membawanya ke area parkir. Di hadapannya kini terdapat mobil keren yang beberapa hari lalu mengunjungi NYU—sebuah 2023 Bugatti Chiron

"Kamu mau masuk sekarang atau saya paksa masuk? Bukan salah saya kalau nantinya kita jadi pusat perhatian banyak orang. Saya nggak rugi, tinggal bilang kamu calon istri saya dan kita memang lagi bertengkar," tutur El ringan.

Lelaki ini memang keras kepala dari dulu. Mungkin kekayaannya sekarang membuatnya semakin keras kepala lagi. Huh, kalau begitu, tidak ada gunanya Aris mencoba berdebat dengannya di tempat umum begini. Yang ada malah nanti orang-orang jadi salah paham dan mengira mereka adalah pasangan yang berseteru.

Berdecak, Aris melipat dua tangan di dada. "Fine. Tapi lo harus tau, gue ngelakuin ini bukan karena mau."

"Nggak masalah. Dari dulu kamu memang keras kepala, apa-apa harus dikasih tau dua kali."

Dih, dia sendiri yang keras kepala kok nuduh gue keras kepala! Aris membatin kesal.

𓆩♡𓆪

Tak bisa dipungkiri, Aris terpana melihat El begitu lihai mengendarakan mobil ini. Kekaguman itu sebisa mungkin dia tutupi. Jangan sampai El besar kepala.

Sepanjang jalan, semua mata terbuai oleh hadirnya seonggok mesin ini. Tatapan kagum seperti itu sudah pasti sering El terima. Aris juga sering merasakannya tiap kali dia menaiki mobil sports milik ayahnya di Jakarta.

Ini membuat Aris penasaran, apakah tatapan seperti ini merupakan hal yang sudah El anggap lumrah di kehidupan barunya? Saat Aris masih menjadi beauty YouTuber, meskipun sudah cukup lama menjalani hari-hari dengan dihujani kekaguman orang, tetap saja ada hari di mana dia merasa canggung dan kurang nyaman. Apakah itu juga berlaku bagi El, ataukah pria itu justru telah beradaptasi maksimum dan acuh saja pada tiap siraman atensi?

"Lo belum nanya rumah gue ke arah mana," ujar Aris menyudahi suasana yang hanya diisi suara mesin mobil.

"Oh ya?" El menoleh sejenak. "Rumah kamu di mana?" tanyanya dengan nada penasaran palsu—yang sebenarnya tidak terdengar meyakinkan di telinga lawan bicaranya.

Aris terdiam sejenak sebelum mengembuskan napas frustrasi. "Lo udah tau ya, gue tinggal di mana?"

"..."

"Lo udah tau ya?!" Aris duduk dengan bagian tubuh atas menyamping, mengirim tatapan sengit pada El yang fokus pada jalanan lurus di depan.

"..."

Cake & CakeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang