5 | menggoda

1.8K 69 0
                                    

"Kakak nggak pulang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kakak nggak pulang?"

"Pulang kok, tapi agak maleman. Kamu tidur duluan aja ya, jangan nungguin. Kakak udah makan kok."

"Yah... Kakak sering gak pulang belakangan ini, kita jadi jarang ketemu."

Suara sedih adiknya membuat El merasa bersalah. Meskipun sering merengek dengan suara sedih begitu, belum pernah sekalipun El mengambil libur di pekerjaan keduanya untuk pulang duluan. Pekerjaannya sangat penting. Dia tahu adiknya memang ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengannya, tapi di sisi lain, uang sangat dibutuhkanuntuk pendidikan dan hiburan adiknya.

"Kita kan bisa ketemu besok pagi, ya? Besok Kakak masakin bekal buat kamu deh, oke?"

"Hmmm... oke deh! Aku pengen sandwich tapi pake daging mailing loh, jangan pake ham biasa."

El tertawa. "Iya iya... ya udah malam ini kamu jangan tidur kemalaman ya."

"Oke deh Bos! Bye-bye!"


Selain mengelola Antares Cafe yang adalah miliknya sendiri, sore hari hingga malam El bekerja di sebuah hotel kecil. Dia bekerja sebagai supervisor shift malam.

Sebelum mendirikan kafenya, El sudah bekerja di hotel. Namun pemilik hotel tidak masalah El memiliki pekerjaan lain karena tahu sebagaimana bagusnya pekerjaan El. Pekerja terbaik mereka adalah El, dan pekerja terbaik kedua mereka adalah El yang memiliki pekerjaan lain.

Lebih baik mereka memberi potongan jam kerja pada El yang harus membagi waktu untuk bisnisnya sendiri, ketimbang harus mencari pekerja lain. Belum tentu orang lain memiliki kerajinan dan keterampilan yang selama ini El tunjukan.

Terkadang El merasa lelah, tapi dia sudah terbiasa bekerja keras sejak SMA. Lagipula dia masih tetap bisa istirahat cukup lama. Dia memulai harinya di cafe tiap jam sebelas siang, lalu jam empat sore dia pulang dari sana dan menuju hotel. Shift-nya di hotel berakhir jam sepuluh malam dan jam setengah sebelas dia sudah berada di rumah. Dia punya cukup banyak waktu untuk istirahat. Senin adalah hari di mana dia bisa libur dan tak berangkat ke hotel, sedangkan Selasa adalah jatah liburnya di Antares. Yah, kalau mau pun dia bisa libur kapan saja. Kan, dia pemilik kafe itu.

"Bang El, aku aja deh yang nganter makanan itu," tawar Stella, seorang wanita yang berprofesi sebagai staf Front Office.

"Saya aja," jawab El singkat. Kenapa juga Stella ada di bagian restoran dan bukannya berjaga di Front Office?

Gila, ada berapa orang di kamar ini? batin El. Banyak sekali pesanannya. Di nampan yang diangkatnya itu ada nasi goreng, mie goreng, kwetiau goreng, bihun goreng dan dua porsi sate ayam.

"Nggak apa Bang El, aku juga lagi free kok."

"Sama. Saya juga free, kebetulan mau ada perlu ke area sana."

"Eh, jangan khawatir Bang El, aku bisa loh ngangkat berat." Stella mencoba memamerkan otot kecil di lengannya.

Sudah rahasia umum Stella memang menyukai El. El bukan memaksa mengantar makanan ini karena khawatir pada Stella, memang benar El ada perlu di area sana dan pelayan tak ada yang nampak batang hidungnya, jadi petugas kitchen meminta tolong pada El yang kebetulan lewat.

Cake & CakeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang