44 | satu malam

922 55 6
                                    

Perhatian kerumunan terpaku pada mobil keren yang baru ditinggalkan oleh dua orang menawan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perhatian kerumunan terpaku pada mobil keren yang baru ditinggalkan oleh dua orang menawan itu. Kebetulan juga terdapat beberapa mahasiswi internasional asal Indonesia yang mengenali dua sosok itu. Langsung saja mereka berbisik-bisik dalam bahasa Indonesia.

Wanita muda Indonesia mana yang tak mengenali sosok itu; Rigel Aji Tanudisastro.

Mereka saling bertanya pada satu sama lain, apa yang membawa seorang Rigel Tanudisastro ke NYU? Dan siapa juga wanita di sebelahnya itu? Hm, mereka terlihat agak mirip. Sepertinya itu adiknya.

Sekitar setengah tahun lalu pria itu menjadi perbincangan hangat di sosial media karena masuk ke majalah Forbes. Ketika foto parasnya dirilis ke publik, muncul kehebohan. Status lajangnya membuat banyak kaum Hawa merasa memiliki kesempatan untuk bersanding dengannya.

Sebenarnya El bukan ke sini untuk mengantar Rynka memulai hari pertamanya, melainkan hanya lihat-lihat sejenak. Walaupun El sudah diberi tur virtual lewat aplikasi Zoom oleh pihak universitas, dia merasa perlu juga melihat sendiri kondisi nyatanya. Setelah dokumen pemindahan selesai, Rynka dikabarkan bisa saja memulai pembelajaran sekarang, tapi El ingin dia bisa menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan lingkungan baru ini. Jadilah Rynka memiliki seminggu senggang untuk menyusuri kampus sekaligus kota New York.

Dari dalam gedung keluar dua sosok berpakaian rapi. Mereka adalah staf NYU yang akan mendampingi El dan Rynka dalam tur singkat mereka di NYU hari ini. Tidak semua orang bisa mendapatkan keistimewaan ini—walau khalayak umum diperbolehkan mengunjungi NYU untuk melihat-lihat. Hak istimewa tur ditemani penuntun ini bisa El dapatkan karena dia menelepon pihak NYU. Mengetahui siapa El, tentu saja kampus langsung senang menyambut.

"Selamat pagi," sambut salah satu staf dengan senyum lebar. "Saya Matthew. Saya akan membantu membuat tur Anda lebih menyenangkan."

"Terimakasih," balas El singkat. "Kamu mau lihat-lihat ke mana dulu?" tanya El pada Rynka tanpa mengalihkan matanya dari Aris yang menatapnya sinis.

"Perpustakaan. Nggak jauh dari sini. Kakak mau ikut atau mau nunggu di mobil?"

"Kakak ke area lain. Mau lihat-lihat fasilitas kampus ini, cukup bagus atau enggak. Kamu bisa sendiri kan?" El tak khawatir. Rynka kan fasih bahasa Inggris.

"Sembarangan Kakak nih. Bagus lah! Makanya Kak Aris betah kuliah di sini."

"Hm."

𓆩♡𓆪

El ingin melihat berbagai perpustakaan NYU yang memang terkenal indah, tapi dia lebih tertarik untuk pergi ke taman. Selain karena sudah bosan melihat tumpukan buku setiap harinya—baik di ruang baca atau di kantor pribadi—dia juga melihat Aris sempat berjalan tergesa-gesa ke arah taman terdekat. Kalau dia ke sana, mungkin keberuntungan akan berpihak padanya dan dia bisa bertemu Aris lagi.

Taman tampak bersih walau ramai. Rumputnya hijau, banyak pepohonan berdiri di pinggir taman. Meski terdapat banyak bangku mengelilingi taman, banyak pelajar yang memilih duduk di rumput.

Cake & CakeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang