42 | janji

622 62 2
                                    

"Kamu laper?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Kamu laper?"

"Nggak."

"Kamu belum makan malem."

"Nggak mood."

Siapa yang bisa makan dengan tenang setelah melewati hari berat begini? Jangankan lapar, bernapas saja rasanya malas.

Hari sudah gelap. Cahaya lampu dari kendaraan dan gedung-gedung sekeliling menjadi pemandangan yang tersuguh pada Aris dan Elliot yang duduk manis di sofa ruang tamu suite Aris.

Sekeliling ruang tamu memiliki jendela besar-besar yang memungkinkan orang di dalam untuk menikmati pemandangan luar. Posisi suite yang berada di lantai tinggi memberi kesan hampir mencapai langit. Melihat ke bawah merupakan suatu hiburan. Keindahan menjadi berkali lipat di malam hari begini. Terdapat lampu warna-warni yang tak akan mati di jam berapapun karena New York selalu hidup bahkan di kegelapan malam.

Suite ini terletak di salah satu apartemen termewah yang ada di New York. Lokasinya tak terlalu jauh dengan New York University. Fasilitas apartemennya lengkap, Aris tak perlu jauh-jauh kalau ingin belanja, berolahraga, atau sekedar minum yang manis-manis.

Elliot sering datang ke sini. Untuk hang out atau membantu Aris dengan tugas-tugasnya. Tiap pergi bersama lalu mengantar Aris pulang, dia sering menetap beberapa lama entah untuk sekedar berbincang atau makan bersama.

"We can order some Chinese take-out," Elliot menawarkan.

"El, aku nggak laper."

"Kamu harus tetep makan. Kita jalan jauh banget sejak tadi, dan ini udah hampir jam sepuluh malam. Minimal makan sedikit lah sebelum tidur," Elliot menasihati dengan prihatin.

Aris menyibukkan diri dengan mengamati pemandangan kota. Bergumul lagi dengan pikirannya.

Pada mulanya Elliot tidak berniat banyak tanya, tapi melihat kelakuan Aris yang semakin aneh, akhirnya Elliot tak tahan lagi. "Cowok itu ngerusak suasana hati kamu? Siapa sih dia?"

Aris terlihat menelan ludah tapi tidak memberi jawaban.

"Teman lama? Mantan pacar?"

"Menurutmu?"

Selama ini dia tak pernah menceritakan tentang Rigel Aji pada Elliot. Sesekali Elliot menanyakan tentang Sean—karena pada akhirnya hubungannya dengan Sean terkuak oleh publik—tapi tidak pernah dengan hubungannya dengan El. Selain karena Elliot tidak pernah bertanya tentang lelaki lain selain Sean, Aris juga merahasiakannya karena menceritakan tentang El hanya akan membuatnya sakit hati.

"Well, dari tingkahmu, mau nggak mau aku jadi mikir dia adalah mantan kamu," jawab Elliot.

Aris tersenyum kecut. "Nggak salah tebakanmu."

Elliot membenarkan posisi duduknya, menyerongkan tubuh, sedikit mendekatkan diri pada Aris masih terpikat pada pemandangan luar jendela. "Jadi bener, dia mantan pacar kamu?"

Cake & CakeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang