32 | trending topic

588 48 6
                                    

Semakin terbuai, Jessica menekan kepala El agar mereka semakin mendekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Semakin terbuai, Jessica menekan kepala El agar mereka semakin mendekat. Sang lelaki memperdalam ciumannya, mencicipi lagi bibir yang sudah lama mengucapkan selamat tinggal.

Masih sama. Kelembutan bibir Jessica masih sama, walau kini aroma tubuhnya telah berbeda.

Gerakan bibir El serakah, seolah ingin merasakan setiap inci bibir Jessica. Dia membandingkan wanita di rengkuhannya kini dengan Aris. Wangi dewasa yang seduktif ada di tubuh Jessica, berbeda dengan wangi Aris yang segar dan cenderung manis.

Bibir Jessica tipis, sangat mudah untuk dilumat, jauh berbeda dari Aris yang bibirnya sintal dan empuk.

Kedekatan itu mau tak mau membuat El membayangkan lagi masa-masa mereka bersama, di mana dia dan Jessica berciuman dan berlanjut ke atas ranjang. Banyak berubah namun banyak hal juga yang masih sama.

El jadi mencoba menebak, apa Jessica masih sama juga di kasur?

Ciuman itu semakin dalam, ritmenya semakin cepat. Keduanya berusaha mendekatkan diri padahal sama sekali tak ada lagi jarak.

Sesuatu yang El cari itu ... sepertinya baru saja dia menemukannya.

Flashback

"Aku udah bilang, kamu nggak perlu ke sini."

"Tapi aku pengen ke sini. Aku pengen mastiin kamu tetep makan. Beberapa kali kamu nggak makan karena terlalu sibuk kerja. Liat, badan kamu udah kurus banget gini."

"I can take care of myself."

"Jangan ucapin hal-hal yang udah jelas bukan kenyataan. Udah yuk, sini duduk, kita makan bareng." Wanita berambut coklat itu kemudian mengambil posisi duduk dan meletakkan rantang makanannya ke atas meja bundar kecil di hadapannya. "Hari ini aku bikin ayam goreng, telur rebus balado dan perkedel. Maaf ya nggak ada sayur, soalnya tadi nggak sempet ke pasar—"

"Jessica," nada lelaki itu serius dan datar. Pandangan matanya juga kosong.

Jessica mengamati kantung mata pria itu, merasa sedih melihat keletihan yang begitu kentara di sana. "Marahnya nanti aja. Sekarang makan dulu."

Rigel melihat rantang makanan yang sudah dibuka oleh kekasihnya. Terdapat lauk-lauk yang terlihat menggiurkan. Kekasihnya itu memang handal memasak.

"Kerja keras itu penting, tapi jaga kesehatan juga penting. Kamu kan udah dewasa, harusnya aku nggak perlu ngingetin ini terus-terusan kan?" ucap Jessica ketika lelaki itu sudah duduk di sampingnya. "Nih, minum dulu." Dia menyodorkan termos berisi susu jahe hangat buatannya sendiri.

Cake & CakeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang