DUA MINGGU KEMUDIANWaktu berjalan seperti biasa. Dapat terasa sangat lama bagi beberapa orang, termasuk Aris.
Tak tahu apa yang ditunggunya. Yang dia tahu, hal itu tak datang juga.
Setelah meninggalkan Puncak, Aris langsung kembali ke kediamannya dan menemui ibunya seperti yang ibunya pinta. Lagi-lagi Angelina memaksanya untuk melanjutkan studi. Bedanya kali ini Angelina melakukannya dengan rayuan lembut dan beberapa kata sayang.
Saat Angelina sibuk bicara, yang Aris pikirkan hanyalah perpisahannya dengan lelaki bernama Rigel itu.
Sebenarnya Aris berniat menghabiskan beberapa hari lagi di sana. Walaupun dia sudah menelepon supirnya untuk datang, rencananya supirnya akan mendampingi di Puncak agar lebih mudah bagi Aris untuk berpergian, karena itulah Aris berbelanja baju. Tapi apa boleh buat.
Awalnya menyuruh Aris untuk menunggu jemputannya di hotel, akhirnya El berubah pikiran. Katanya lebih baik Aris menetap di cafe dan menyuruh supirnya menjemput di cafe saja.
"Bye...," ucap Aris pelan.
Lelaki itu tak menjawab, hanya memandang Aris sambil berkacak pinggang seolah tak sabar melihat Aris enyah dari pandangan.
Ketika lelaki itu tak juga buka suara, Aris berkata, "Lo... punya Instagram nggak?"
"Nggak."
"Sosmed lain?"
"Nggak."
"WhatsA—"
"Nggak punya juga."
"Tapi kan lo punya ponsel!"
Bukan berarti Aris ingin berbincang dua puluh empat jam dengan pria itu, dia hanya ingin punya kontaknya. Untuk... untuk... ah, pokoknya dia ingin punya kontak pria itu saja, tak perlu alasan pasti.
"Supir kamu udah nunggu tuh," El mengingatkan.
Dia tidak tertarik bertukar kontak dengan Aris. Untuk apa? Lega juga perempuan itu akhirnya akan pergi juga. Baru satu hari mengenal Aris tapi rasanya banyak sekali hal melelahkan yang terjadi.
"Lain kali kalo gue ke sini kan gue mau kontak lo dulu," Aris beralasan.
"Menghubungi saya dulu nggak akan ada gunanya."
"Gimana kalau gue pengen ngobrol doang sama lo? Bagaimanapun juga kan kita udah akrab!"
Satu alis El terangkat. Wanita ini lucu juga. Akrab?
"Saya masuk dulu. Silahkan kalau kamu masih mau berkeliaran dan nggak langsung masuk mobil. Masih banyak kerjaan."
El menghampiri supir yang sejak tadi mengamati pembicaraan El dan Aris dari dalam mobil dengan jendela yang terbuka. El membisikkan sesuatu pada supir itu, si supir memandang El bingung dan akhirnya mengangguk kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cake & Cakey
Romance⚠️ 21+++ _______ Setelah mendengar kekasih dan sahabat terdekatnya mendesah bersama di tengah persenggamaan hebat, Searis Amaya hilang akal sehat lalu tidur dengan Rigel Batawirya. Lucu, pergulatan ranjang antara Aris dan Rigel itu terjadi padahal m...