54 | mimpi oma

592 29 1
                                    

terimakasih buat yang masih baca sampe sejauh ini 🥺 masih ada yang vote & komen2 juga omg baiknya. seneng bgt aku tuh 🥲🩷

maaf tbtb ngilang wkwkwk (lelah & malas menjelaskan 😔💔)

dikit lagi cake & cakey mau tamat nih. semoga sejauh ini masih menghibur ya. terimakasih sekali lagi.

-ˋˏ✄┈┈┈┈

Momen yang ditunggu-tunggu ternyata harus tertunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Momen yang ditunggu-tunggu ternyata harus tertunda.

Ini terlalu cepat. Bukankah seharusnya mereka menghabiskan malam ini bersama?

Padahal belum ada lima menit El menikmati pemandangan indah—Aris yang terbaring terlentang di kasur dengan dua kaki terbuka lebar, memperlihatkan kewanitaannya yang berselimut lendir gairah. Dia sengaja mengulur waktu agar Aris merengek memohon. Sialnya, sekarang malah dia yang menahan tangis!

Belum sempat menjamah Aris lagi, terdengar bunyi bel.

"Kamu ada janji?"

Panik, Aris buru-buru berdiri, secepat kilat memasuki walk-in-closet dan memilih setelan pakaian bersih.

"Pake baju lo," suruh Aris sembari memakai baju.

Oh, secepat ini suasana berubah. El tak suka mendengar nada bicara Aris.

"Itu siapa? Kalau nggak penting-penting amat, bisa ditunda kan? Housekeeping ya?"

"Bukan."

Hari ini bukan jadwal kedatangan petugas bersih-bersih. Mereka biasanya datang tanpa memencet bel karena di jadwal pembersihan, pasti Aris tidak ada di rumah. Hanya satu orang yang terbiasa datang ke unit Aris dan memencet bel.

Kegiatan panasnya ini harus dihentikan walau Aris belum mencapai puncak yang sangat diinginkannya. Jika tidak segera menjawab pintu, Elliot akan masuk dengan sendirinya karena berpikir Aris sedang tidur atau memakai headphones.

Jangan sampai Elliot menangkapnya dalam keadaan begini.

Aris menghadap kaca, menyisir rambutnya dengan jemari. "Buruan pake baju!"

El menipiskan bibir, mengepalkan kedua tangan sejenak.

Kejantanannya yang masih sangat keras itu agak sulit dimasukkan ke celana boxernya. Celananya berwarna hitam, jadi tonjolan kemaluannya tak terlalu kentara apabila orang lain tak memperhatikan titik itu selama lebih dari tiga detik.

"Ikut gue. Lo diem aja ya. Apapun yang gue omgomin nanti, lo iya-iya aja. Oke?"

El membisu.

"Thanks for today. Udah nyelamatin gue tadi. I appreciate it."

Hilang tatapan lembut yang tadi ada di manik mata Aris. Seolah ini adalah wanita yang berbeda.

"So this is it?"

Cake & CakeyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang