"BYURRRR!"
Suara itu terdengar begitu tubuh Theo terhempas masuk ke dalam kolam. Belum sempurna cowok itu bangkit dari posisinya, sebuah tendangan telak telah lebih dulu mengenai punggungnya hingga ia jatuh tercebur ke dalam air.
"WOYY!!"
Lagas yang tak terima kontan berteriak. Dengan tatapan tajam yang menyambar, cowok itu melangkah maju hendak mengirim satu bogeman mentah namun lawannya telah lebih dulu menangkis tangannya dan,
"BUGH!"
Menendang perut Lagas dengan kuat hingga cowok itu terbanting jatuh ke tepian kolam. Beruntung tidak sampai terjatuh ke dalam kolam.
"Nantangin ya lo!" seru Theo dari dalam kolam. Cowok itu menatap nyalang seseorang yang baru saja menendangnya hingga jatuh ke dalam kolam . Dan tak usah tanyakan siapakah gerangan pelakunya kalau bukan Ivanna Clauryen.
Mendengar seruan Theo, Ivanna tersenyum miring. Ia melipat kedua tangannya di depan dada kemudian mengangkat kepalanya dengan sombong. Ia sama sekali tak takut dengan Theo. Untuk apa?
"Iya! Gue nantangin! Lo takut?"
Zergan dan Lagas kontan tertawa di tempatnya. Bukan main cewek ini. Pikir mereka.
"San!" panggil Audrey pada Sandra yang berdiri di sebelahnya. Keduanya menyaksikan apa yang tengah terjadi pagi ini. Mereka hanya menonton dari urutan di belakang.
Sandra hanya berdehem pelan sebagai jawaban dari panggilan Audrey padanya.
"Lama-lama gue khawatir sama Ivanna," ujar Audrey yang membuat Sandra terdiam.
"Lo yakinin cowok lo gih buat nggak ngladenin!" Lanjut Audrey. 'Cowok lo' yang gadis itu maksud adalah Zergan. Ya, Zergan Sbastian Anantra adalah pacar Sandra.
Sandra beralih menatap Zergan sejenak lantas menatap Audrey. "Gue nggak yakin, Rey. Kalau gue yakinin Zergan takutnya dia malah mikir kalau gue belain Gio. Toh... Semuanya tergantung Theo. Percuma gue yakinin Zergan kalau Theo nggak mau," paparnya yang membuat Audrey terdiam seribu bahasa. Benar apa kata Sandra. Mereka mem-bully Gio adalah karena kehendak Theo.
"Yang harus diyakinin itu bukan Zergan! Tapi Ivannanya." Itu suara Selin. Entah sejak kapan gadis itu telah berdiri di sebelah Audrey dan menimbrung percakapan. Gadis itu berdecak pelan. "Nggak usah dipikiran napa, sih! Lagian Ivanna juga orang baru. Buat onar lagi!" ujarnya ketus. Nampak wajah tak bersahabat saat ia mengucapkan kalimat tersebut. Jujur saja, gadis itu masih merasa tersinggung dengan ucapan Ivanna tempo hari tentang party.
***
"Lo bawa tu mobil kalau lo bisa!" tantang Ivanna sembari menatap Theo yang telah berganti seragam dengan seragam yang kering.
"Cih! Nantangin lo, Jalang!" umpat Theo kesal. Cowok itu merampas kunci mobil Cabriolet milik Gio yang ada ditangan Lagas.
Theo lantas masuk kedalam mobil tersebut. Ia hendak menyalakan mesin mobil tersebut namun tunggu! Banyak tombol yang tak dimengertinya dalam mobil tersebut. Interior designnya berbeda dengan mobil pada umunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENITY (END)
Fiksi RemajaAdakah yang lebih indah dari itu? Saat seseorang tak sengaja menyelami kehidupan orang lain. Haruskah tetap terus menyelam tanpa peduli bahwa dirinya akan tenggelam? Atau memilih untuk berhenti menyelam demi sebuah ketenangan? Benar, semua orang pas...