Ivanna baru saja sampai di 'moonlights Cafe' saat ia melihat seorang gadis sebaya dengannya yang tengah menyajikan pesanan ke pelanggan.
"Gisel?"
Tanpa pikir panjang Ivanna langsung memanggil gadis itu. Dan saat gadis itu menoleh kearahnya, Ivanna lantas tersenyum. "Lo kerja disini juga?"
Gisel hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Ivanna barusan. Gadis itu mengajak Ivanna untuk menjauhi meja pelanggan dan menuju ke belakang. Tak enak jika berbicara di hadapan para pelanggan.
"Iya. Gue kerja disini. Lo sendiri?"
Ivanna mengangguk dengan senyum yang tak luput dari wajahnya. "Gue baru tiga hari ini disini." jawabnya.
"Gue baru hari ini. Berarti lo senior gue disini," timpal Gisel.
"Hish! Apaan sih! Gue juga masih anak baru disini."
Gisel mengangguk pelan. "Kita ngobrol lagi nanti!"
"Oke."
Gisel tersenyum tipis lantas beranjak. Gadis itu menuju meja pesanan. Mengambil pesanan dan mengantarnya ke meja pelanggan. Ivanna nampak tersenyum tipis. Gadis itu lantas beranjak untuk berganti pakaian. Ia merasa senang. Setidaknya ia tak merasa kesepian disini karena ada Gisel yang akan menemaninya untuk kedepannya.
"Biar saya gantikan, Mbak?" ujar Ivanna menawarkan dirinya. Ia menatap Risa yang terlihat kelelahan. Wanita itu sudah bekerja sejak tadi pagi.
"Kebetulan saya ada urusan mendadak. Terima kasih, Ivanna!" jawab Risa dengan senyum di wajahnya.
"Iya, Mbak. Sama-sama,"
Risa lalu beranjak dari meja kasir dan membiarkan Ivanna menggantikannya. Sejak pertama datang kemari, Ivanna lebih sering bekerja di bagian kasir daripada bagian waitress. Sejak awal juga ia bergantian dengan Risa menjadi kasir. Pekerjaan ini juga tidak terlalu memberatkannya mengingat ia masih seorang pelajar.
***
Suara musik terdengar mengalun pelan. Berkombinasi dengan suara gelak tawa oleh beberapa orang yang ada disana. Dan tanpa ditanyapun semua orang tahu siapa yang mengundang gelak tawa di ruangan itu. Siapa lagi kalau bukan Adisakra Abraham?
Ia dan beberapa anak Albatros lainnya tengah bermain sambung lagu. Dari satu potongan lagu ke lagu lain secara random berdasarkan kata, dua huruf terakhir atau abjad terakhir dari lagu tersebut. Entah dapat inspirasi dari mana. Tapi Sakra tiba-tiba saja ingin mengajak teman-temannya bermain sambung lagu. Dan yang tak dapat melanjutkan lagu akan diraupi dengan bedak tabur. Sesederhana itu namun terasa begitu menyenangkan.
"Oke. Mulai lagi dari lo, Dan!" ujar Sakra pada Danny -salah satu anggota Albatros.
"Oke... Dan apabila tak bersamamu kupastikan," Danny menghentikan nyanyiannya. Ia beralih menatap Aldo di sebelahnya.
"Andai ku malaikat ku potong sayapku dan rasakan perih di dunia bersamamu," Aldo menghentikan nyanyiannya. Ia beralih menatap Beni di sebelahnya.
Lantas dengan semangat Beni melanjutkan nyanyian Aldo. "Perang 'kan berakhir, cinta 'kan abadi"
Kemudian Aldo, Danny, dan Sakra bersama-sama melanjutkan nyanyiannya.
"Di tanah anarki, romansa terjadi
Desing peluru tak bertuan
Hari-hari yang tak benderang
Setiap detik nyawa ini
Kupertahankan untukmu"Sakra menarik toples di sebelahnya dan menabuhnya dengan sesuka hati. Sedangkan Danny dan Aldo menarik botol minuman dan menjadikannya seolah-olah adalah microfon. Keduanya lantas bernyanyi secara bergantian.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERENITY (END)
TienerfictieAdakah yang lebih indah dari itu? Saat seseorang tak sengaja menyelami kehidupan orang lain. Haruskah tetap terus menyelam tanpa peduli bahwa dirinya akan tenggelam? Atau memilih untuk berhenti menyelam demi sebuah ketenangan? Benar, semua orang pas...